16

4.2K 344 5
                                    

Sinar Pagi hari ini sangat terang hingga masuk kedalam kamar seoarang gadis yang masih betah berbaring Di bawah selimut tebalnnya.

Gadis itu tidak merasa terganggu oleh suara alarem dan juga ketokan dari luar kamarnya, mungkin dia terlalu nyenyak.

"Yuki bangun...... sayang." Untuk yang kesekian kalinya pria paruh baya itu yang gak lain adalah Ayah Yuki sudah mengetok pintu Tapi gak ada sautan dari Dalam kamar.

"Yuki, Ayah masuk Ya." Ijinnya.

Cklek

"Yaampun anak gadis kok masih tidur." Gumam Ayah Yuki.

"Hey putri tidur cepet bangun. Udah siang." Ayah Yuki mengelus rambut Yuki.

"Nggg" hanya gumaman yang Ayahnya dapatkan.

"Kamu gak inget Kita mau jalan-jalan." Ingat Ayahnya.

"Nanti aja yah, Yuki masih ngantuk." Ucap Yuki Tapi masih memejamkan matanya.

"Yakin?" Tanya Ayah Yuki dan dapat anggukan dari Yuki.

"Yakin gak mau lama-lama ngunjungin Bunda kamu."

1

2

3

"Hah Bunda?" Yuki langsung bangun.

"Iya, hari ini Kita bakal ngunjungin Bunda. Karna Saat ulang tahun Bunda, Ayah gak ada Di sini. Jadi, Kita berangkat sekarang."

"Asikkk... oke ayahku yang tampan, tunggu Ya. Yuki mau mandi dulu terus dandan yang cantik."

"Iya, Ayah tunggu Ya."

Ayah Yuki pun keluar dari kamar putrinya, kini tinggal membangunkan anak laki-lakinya.

S
K
I
P

Kini Yuki selesai membersihkan tubuhnya, tinggal memakai baju. Tapi sampai Saat ini Yuki masih bingung mau pakr baju Apa, dia harus terlihat cantik di depan bundanya.

"Kok pada jelek-jelek ya." Gumam yuki.

"Ini aja deh." Yuki pun menempatkan pilihannya pada baju berwarna putih dengan ada motif-motif bunganya.

saat yuki sedang menyisir rambutnya dia teringat akan seseorang. Lalu yuki mengecek hpnya tapi kenapa tak ada pesan masuk ataupun panggilan masuk dari pacarnya itu.

"Kemana sih?" Pikir Yuki. Yuki tak ingin berlama-lama dengan pikiran negatifnya itu malah akan membuat mood yuki buruk. Lebih baik sekarang dia melupakan urusan asmaranya untuk sementara, dia tak ingin terlihat buruk saat mengunjungi makam Bundanya.

"Ayah..." yuki udah teriak meskipun dia masih di tangga.

"Jangan teriak Yuki." Peringat Ayah yuki.

"Hehe maaf Ayah." Cengir Yuki. "Kak kev mana?" Tanya yuki lagi.

"Disini." Kevin pun datang dengan menggunakan baju terbaiknya karna dia juga tau mereka akan mengunjungi makam Bundanya.

"Wah kak Kev ganteng." Kagum yuki.

"Baru sadar ya, kalo kak Kev ganteng?" Tanya Kevin menurun naikan alisnya.

"huh, Yuki tarik lagi deh pujiannya." Ayah yuki dan kevin tertawa melihat Yuki yang mengerucutkan bibirnya.

"Udah berantem mulu kalian. Sekarang makan."

"Siap." Ucap adik kakak itu kompak.

.
.
.
.
.

"Lo ngapain sih ngajak gue ke sini?" Tanya pemuda itu kepafa wanita yang duduk Di sebelahnya.

"Cuma mau jalan sama kamu aja." Jawabnya enteng.

Cinta Sembunyi-sembunyi(end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang