7

5.8K 469 12
                                    

"Din, Chik nanti kalo guru masuk tolong ijinin gue ya." pinta Yuki dan mereka ber 2hanya mengangguk. Lalu Yuki menyeret Maxime lagi membawanya dari segerombolan teman-temannya.

Tak jarang dari mereka ada yang mengabadikan monent itu. Mereka selalu berpikir kalau diantara 2orang itu ada hubungan khusus dan mereka semakin yakin dengan kejadian sekarang.

..........

"Aawwwsss." maxime meringis kesakitan saat Yuki mengobati luka di wajahnya.

Yuki hanya diam melihat wajah Max yang sangat kacau ini. Dan Max hanya memberikan senyuman kecil kepada Yuki.

"Ki jangan liatin gue kayak gitu, nanti lo suka sama gue kan berabe." canda Max. Tapi sepertinya itu gagal, itu tak membuat Yuki tersenyum dia malah menarik nafasnya dan duduk di sebelah Maxime.

"Sekarang lo cerita sama gue." ucap Yuki. Maxime tersenyum kecut lalu menundukan kepalanya

"Kemarin waktu gue pulang sekolah, gue denger dari luar kalo ada suara ribut dari dalam. Dan waktu gue masuk keadaan rumah kacau banget, ternyata.... Ada bokap gue, gue berusaha ngelawan dia karna dia lagi mukulin nyokap gue." Yuki hampir saha meneteskan air matanya, kalau saja Max tidak berbalik ke arah Yuki pasti sekarang dia udah numpahin semua air matanya.

"Lo nangis?" tanya Max. Yuki hanya menjawab dengan gelengan. Dan kini mereka diam, tak ada yang memulai pembicaraan.

"Terus nyokap lo?" tanya Yuki akhirnya.

"Dia, dia baik-baik aja. Gue gak pernah ngerti sama nyokap gue, kenapa dia gak pernah ninggalin bajingan itu."

"Max..." Yuki memegang tangan Max. "Nyokap lo pasti mempunyai rasa cinta yang besar buat bokap lo, atau mungkin dia mempunyai alasan di balik bertahannya dia. Lagian lo jangan pernah ngatain bokap lo dengan kata-kata yang gak pantes, gimana pun dia itu tetep bokap lo."

"Makasih Ki, lo selalu ada buat gue. Cuma lo yang bisa ngertiin gue." Yuki memeluk Max, dia bisa merasakan sakit di hatinya saat Mex bercerita.

..........

Di kelas Al, terlihat siswa/siswinya yang sedang asik dengan dunia mereka masing-masing. Ada yang mengerjakan tugas, ada yang sekedar membaca, ada juga yang malah dandan, ngegosip, bengong, dan lebih parahnya ada yang pacaran di pojokan.

"Wah...wah...wah.... Sakit hati kakang.. Sakit." kata Adi terlihat dramatis karna dia memegang dadanya dan berlaga kesakitan.

"Napa lo? Lebai banget." kata Gibran yang ada di sebelahnya.

"Gue gak lebai. Kalo lo liat lo bakal meraung-raung liat dede gemes gue lagi pelukan." karna penasaran Gibran dan Rangga langsung melihat henponenya Adi.

"Aaaaaa dede gemes gue..." benar saja setelah melihat henpone Adi. Rangga dan Gibran langsung memasang wajah sedihnya.

"Siapa sih dede gemes? Lebai banget kalian." kata Citra yang sedang duduk di sebelah Al. Citra memang dekat dengan Al cs karna dia kan mantannya Al. Tapi, Citra masih ngarep sih sebenernya😁😁.

"Ini si Yuki." karna mendengar nama Yuki, Al langsung merebut hp Adi dari tangan Gibran. Al membulatkan matanya saat melihat foto Yuki sedang berpelukan dengan cowo yang Al tau namanya Maxime dia salah satu temennya Yuki.

"Nih." Al memberikan henponenya dengan kasar. Al langsung keluar dari kelas dia tak menghiraukan panggilan para sahabatnya.

Al harus bertemu dengan Yuki sekarang juga dan meminta penjelasannya. Al segera mengirim pesan untuk Yuki.

........

Yuki pov

Gue masih memperhatikan wajah Maxime yang penuh dengan luka lebam di wajahnya. Gue aja yang liatnya ngerasa ngilu, apalagi Max yang merasakan sendiri.

Cinta Sembunyi-sembunyi(end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang