02

4.4K 597 37
                                    

"Jinny oh Jinny, ngelamun aja lo."

Taehyung menepuk pundak pemuda di hadapannya itu hingga terlonjak kaget.

Taehyung menepuk pundak pemuda di hadapannya itu hingga terlonjak kaget

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seokjin, atasan sekaligus sepupunya. Taehyung sering memanggilnya Jin saja, biar seperti Jinnya Aladin katanya. Atau Jinny kalau sedang kumat isengnya.

"Gue lebih tua dari lo nggak ada sopan-sopannya,"  sahut Seokjin tak terima.

"Bokap lo adiknya nyokap gue. Lo adik gue kalau menurut silsilah nenek moyang."

"Iya bener sih."

Taehyung lekas tertawa, Seokjin sejak dulu pasti akan selalu kalah omongan darinya.

"Lo nggak jadi ke proyek? Tadi gue cariin."

"Capek."

Seokjin mendesah berat. Kadang jenuh dengan pekerjaan mereka ini. Yang kalau sedang banyak proyek yang digarap, bisa tidak ada liburnya. 24/7 seperti kuli bangunan. Kadang juga diharuskan berpindah-pindah tempat mengecek ke lapangan. Kadang juga harus lembur di kantor karena dikejar deadline sketsa. Belum lagi permintaan klien yang sering aneh-aneh. Kalau begini kapan ia dapat jodoh diusianya yang hampir kepala tiga.

Dulu saat kuliah sempat frustasi ingin menikah saja. Lalu sekarang ia frustasi karena tak kunjung menemukan siapa yang akan dinikahi.

"Lo nikah aja sama Kei."

Seperti biasa, Taehyung sudah menduga kemana arah pikiran Seokjin.

Kei teman mereka saat kecil. Seusia Taehyung, mereka lahir di tahun yang sama. Lulus SD pindah ke luar kota. Lalu sekarang dipertemukan kembali setelah sekian lama.

Kei bekerja di kantor yang sama dengan mereka tapi beda divisi. Seokjin dan Taehyung di divisi proyek pembangunan, sedang ia di bagian HRD. Saat kecil dulu sempat terlibat cinta segitiga dengan Seokjin dan Taehyung. Bahkan dulu itu belum layak disebut cinta monyet.

"Gue lagi, gue lagi."

Panjang umur, orangnya datang.

"Ada yang mau makan siang bareng gue nggak?" tawarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ada yang mau makan siang bareng gue nggak?" tawarnya.

"Kalau ditraktir oke-oke aja," sahut Seokjin, padahal ia yang paling tinggi jabatannya diantara mereka bertiga.

"Kebalik bapak, harusnya kita yang ditraktir."

Sengaja Kei menggunakan kata "bapak" untuk meledek Seokjin.

Biasanya ia akan langsung protes, seperti saat ini.

"Gue belum setua itu, gue masih muda."

"Lo udah tua, harusnya udah punya anak dua," imbuh Taehyung.

Yang akan membuat Seokjin semakin meratapi nasibnya.

"Kalian nggak ada kenalan cewek gitu?"

"Gue bukan biro jodoh," timpal Kei asal.

"Mau yang kayak gimana? Gue cariin," tawar Taehyung.

Seokjin sedikit meliriknya ragu. Taehyung memang temannya banyak, tapi tidak ada yang meyakinkan.

"Yang mirip Yoona SNSD ada nggak?"

"Ada, yang mirip Rapmon BTS juga ada."

"Cowok?"

"Iya, lo cari cewek nggak nemu-nemu bisa aja jodoh lo itu cowok."

Seokjin langsung mendelik jijik.

"Ayo kita makan," ajaknya. Daripada Taehyung semakin ngawur.

"Restoran padang depan ya? Bosen makan di kantin kantor," imbuh Kei.

Dan Seokjin mengangguk setuju.

"Gue nggak ikut, udah janji makan siang sama cewek gue."

Taehyung mengecek handphonenya lalu membalas chat dari Joy.

"Tumben," heran Kei.

Tidak biasanya Taehyung janjian dengan Joy di jam makan siang. Biasanya cuma antar jemput pagi dan sore. Mengingat tempat kerja mereka tidak terlalu dekat.

"Dia kan lagi ngajuin proposal minta kawin ke ceweknya."

Dan ucapan Seokjin itu sukses membuat Kei meledak tawanya.

"Beneran?" tanyanya. Mimik mukanya terlihat serius.

Diamnya Taehyung sambil mengulum senyumnya itu seolah mewakili kalau jawabannya iya.

"Edan, dia mau ngeduluin kita."

Kei menunjuk Seokjin lalu dirinya sendiri sambil tertawa.

"Kita? Lo sama gue?"

"Bukan gitu maksud gue," pekik Kei.

Bukan maksudnya ia akan menikah dengan Seokjin.

"Ya udah kalian nikah dulu aja, gue nggak mau ngelangkahin yang tua," potong Taehyung.

"Kita cuma beda hitungan bulan," sahut Kei tak terima.

"Yang penting gue paling muda," bangga Taehyung sebelum ia berlalu pergi.

"Serius dia mau nikah?"

Kei mengulang lagi pertanyaannya saat tinggal berdua dengan Seokjin. Dan Seokjin hanya menggedikkan bahunya. Ia juga tidak tahu Taehyung serius apa bercanda.

Yang ia ingat Taehyung cuma bilang "gue mau nikah."

"Beneran?"

"Beneran."

"Kenapa tiba-tiba?"

"Biar ada yang bangunin, biar gue nggak kesiangan."

Lalu ia tertawa, yang seperti itu serius apa bercanda?

HEART | VJOY #4✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang