Joy tidak bisa menyembunyikan rasa kalutnya. Ia terus tertunduk gusar memandang benda mungil di tangannya. Benda yang baru ia temukan tadi pagi di kamarnya bekas Taehyung tidur semalam. Tergeletak begitu saja dalam lipatan kertas di bawah selimut yang berantakan. Yang ia yakini Taehyung sengaja meninggalkannya. Hampir saja Joy mengira kalau itu adalah sampah. Untung ia tidak langsung membuangnya.
Dan itu adalah sebuah cincin. Beserta tulisan will you marry me? dalam kertas tadi.
Joy speechless tidak bisa lagi berkata-kata. Semalam Taehyung tidak bilang apa-apa? Tadi juga ia pulang pagi-pagi sekali. Lalu cincin ini?
Kalau boleh Joy akui, cincinnya bagus. Ia suka, sangat suka malah.
"Wah diamond ya? Apa emas putih? Atau itu cincin hadiah ciki?"
Joy melirik sekilas. Kedatangan Jungkook semakin membuatnya menghela nafas berat. Lalu ia memilih menyimpan cincin itu sebelum Jungkook bertanya lebih banyak lagi.
Entah kenapa Joy bahkan belum berniat untuk memakainya. Nanti saja kalau ia sudah bertemu lagi dengan si pemberi cincin ini.
Bahkan chat Taehyung tadi tidak membahas ini sama sekali. Cuma bilang ia tidak bisa mengantar Joy karena harus mengecek proyek ke lapangan. Ada panggilan mendadak katanya. Lalu Joy harus bagaimana sekarang?
"Kok nggak dipakai?" heran Jungkook. Sedikit menaikkan sebelah alisnya bingung.
"Sayang kalau dipakai," jawab Joy asal. Entah alasannya masuk akal atau tidak.
"Dari Taehyung?"
Kali ini Joy mengangguk.
"Dilamar?"
Jungkook justru mulai memekik heboh sendiri.
"Berisik banget sih kamu pagi-pagi. Wonwoo mana?"
"Masih di jalan kali. Dia kan bawa mobil makanya lama. Lebih efisien naik motor kayak gue."
Dan untuk yang ke sekian kalinya, Joy merasa pemikiran Jungkook itu mirip Taehyung.
Taehyung yang dulu. Taehyung yang sekarang sudah jarang naik motor.
"Tumben cariin Wonwoo," selidik Jungkook.
"Ada hal penting yang harus diomongin sama Wonwoo."
Untuk saat ini Joy tidak tahu lagi harus bicara pada siapa selain Wonwoo.
"Hal penting apa?"
"Anak kecil nggak boleh tau."
"Jangan anggep gue anak kecil bisa nggak sih? Kita cuma beda setaun," protes Jungkook. Seperti yang sudah-sudah.
"Lalu harus anggep apa?"
"Anggep gue sebagai laki-laki."
Dan Joy langsung tertawa.
"Yang nganggep kamu perempuan siapa?" tanyanya.
Membuat Jungkook langsung merengut dan terdiam.
Bersamaan itu Wonwoo datang.
"Woo."
Buru-buru Joy mencegat Wonwoo dan mengekor ke ruangannya. Meninggalkan Jungkook di sana dengan tatapan yang sulit diartikan.
Joy menaruh cincin tadi di meja kerja Wonwoo. Beserta kertas dengan tulisan will you marry me?
"Taehyung semalem ngasih ini," ucap Joy lemah.
"Dia bilang apa?"
"Nggak bilang apa-apa. Tau-tau dia ninggalin ini di rumah gue. Baru gue temuin tadi pagi."
Sedikit mengernyit bingung Wonwoo meraih cincin dan kertas itu. Melihatnya sebentar lalu menaruhnya lagi.
"Ini berarti Taehyung serius," ucapnya.
Membuat Joy semakin gusar.
"Terus gue harus gimana?"
"Say yes."
Gampang banget Wonwoo ngomongnya.
"Gue takut Woo."
"Apa yang lo takutin? Yang lo takutin itu nggak ada wujudnya."
"Kalau gue nikah apa yang akan terjadi sama gue nanti? Gue takut, gue nggak siap."
Joy menggeleng sendiri.
"Nggak usah dibayangin. Lo nikah sama orang yang lo sayang. Lo akan bahagia. Udah, pikirin itu aja."
Joy menghembuskan nafasnya berat. Karena rasanya tidak semudah itu melakukan yang Wonwoo katakan.
"Gue pengin nikah sekali seumur hidup gue Woo," desisnya pelan.
"Semua orang juga menginginkan itu. Lo takut kalau lo nikah pernikahan lo berakhir seperti kedua orang tua lo?"
Sejenak Joy terdiam. Mungkin benar seperti itu. Mungkin juga ia sudah terlanjur nyaman dengan statusnya dan Taehyung sekarang. Tapi mau sampai kapan?
"Yang penting jangan pikirin yang buruk-buruk tentang pernikahan," tegas Wonwoo lagi.
"Nggak tau gue bingung. Lagipula dia nggak ngomong apa-apa Woo. Jadi harus gue apain ini cincin?"
Joy mengambil cincin itu lalu memandangnya lekat.
Dalam keadaan normal harusnya ia sudah menjadi orang yang paling bahagia sekarang. Tapi ia sedang tidak normal karena gamophobia sialan itu. Joy hanya bisa merutuki nasibnya.
"Tunggu Taehyung aja, nanti diomongin lagi berdua," saran Wonwoo.
"Gue nggak siap."
Entah sudah ke berapa kali Joy mengatakannya.
"Nikah itu emang perlu persiapan. Tapi yang paling penting adalah hati lo," sambung Wonwoo lagi.
Dan kali ini Joy setuju.
"Pagi-pagi udah dengerin orang ngomongin nikah. Berat banget cobaan hidup hamba ya Allah," gumam Jungkook.
Tiba-tiba sudah nyelonong masuk tanpa mengetuk lebih dulu. Menutup pintu lalu bersandar di sana.
"Yang nyuruh lo denger siapa?" decak Wonwoo kesal.
Semakin kesal karena Jungkook sama sekali tidak menggubris omongannya.
"Kalau nggak mau nikah sama Taehyung nikah sama gue aja. Tunggu 3 apa 4 tahun lagi."
Lalu Jungkook tertawa.
Dan Joy hanya diam memilih mengabaikannya. Dia tidak sedang ingin bercanda sekarang.
Itu Jungkook bercanda kan?
Udah mulai terlihat konfliknya akan seperti apa 😂😂
Jungkook nggak jahat dia itu nanti nikungnya classy 😂😂😂
KAMU SEDANG MEMBACA
HEART | VJOY #4✔
FanficIf you don't believe me, then just look into my eyes 'cause the heart never lies A sequel to Don't Say Goodbye