"Gue ngerasa Joy akhir-akhir ini aneh."
Taehyung tidak tahu ini benar atau salah. Ketika ia memutuskan untuk menemui Wonwoo. Jam makan siang di cafe dekat rumah sakit. Diam-diam tanpa sepengetahuan Joy.
Kenyataan bahwa Wonwoo dekat dengan Joy memang kadang menyesakkan dadanya. Tidak bisa dipungkiri kalau ia memang sering cemburu.
Tapi kali ini ia kesampingkan semua egonya. Ia harus bertemu Wonwoo. Berharap Wonwoo bisa memberinya penjelasan atas semua pertanyaannya. Tentang Joy yang akhir-akhir ini menurutnya berubah. Meski tidak terlalu kentara tapi ia bisa merasakannya.
"Apa cewek kalau mau nikah emang gitu? Dia kayak tiba-tiba ngejauhin gue. Kayak sengaja menghindar kalau diajakin bahas pernikahan. Dan terakhir dia malah nangis," jelas Taehyung panjang lebar.
Wonwoo di depannya tetap diam mendengarkan. Sesekali menyesap lemon tea miliknya. Sudah ia duga lama-lama Taehyung pasti akan merasakan perubahan dalam diri Joy.
"Joy nggak pernah cerita sesuatu sama lo?" tanya Taehyung lagi.
Wonwoo terlihat menghela nafas sejenak, masih dengan raut datarnya.
"Gue nggak berhak ngomong. Biar Joy yang ngomong sendiri ke lo," ucapnya.
Membuat Taehyung langsung mengernyit.
"Berarti lo tau sesuatu kan?"
Dan diamnya Wonwoo itu seakan mewakili jawabannya. Iya ia pasti tahu sesuatu yang entah apa itu.
"Joy kenapa? Gue berhak tahu karena dia cewek gue," sambung Taehyung. Tanpa sadar sedikit menaikkan nada suaranya.
"Apa yang Joy sembunyiin dari gue?" lanjutnya kesal.
Semakin Wonwoo diam semakin ia seperti tersulut emosinya. Ia tidak suka mengetahui kenyataan bahwa ada yang Wonwoo tahu tentang Joy dan ia tidak tahu. Sebagai pacar Joy, ia merasa tersisih.
"Woo, lo harus jujur sama gue," sentaknya.
Wonwoo yang tetap bersikap tenang justru membuatnya kehilangan kesabaran. Banyak pertanyaan yang bergelayut dalam benaknya. Dan ia ingin tahu jawabannya dengan segera.
"Cuma satu yang bisa gue bilang, jangan ragukan perasaan Joy," gumam Wonwoo. Seperti yang pernah ia katakan pada Taehyung dulu.
"Kapan gue pernah raguin dia?"
Kenapa Wonwoo terus berputar-putar. Membuat Taehyung semakin penasaran. Membuat Taehyung terus menduga-duga yang belum tentu kebenarannya.
"Apa sebenarnya Joy nggak mau nikah sama gue?"
Itu memang kemungkinan terburuk yang dipikirkan Taehyung. Meski ia sendiri ragu. Joy tidak punya alasan untuk menolak menikah dengannya. Atau karena ia yang tidak tahu?
Untuk sesaat Taehyung merasa belum sepenuhnya mengenal Joy. Bertahun-tahun bersama nyatanya bukan jaminan untuk mengetahui isi hati seseorang.
Ia mengacak-acak rambutnya sendiri kesal. Bertemu dengan Wonwoo justru menambah kebingungannya.
Sebenarnya jauh dalam lubuk hati Wonwoo, ia ingin jujur. Ingin mengatakan pada Taehyung tentang gamophobia yang Joy derita. Tapi ia merasa tidak berhak. Disamping juga janjinya pada Joy untuk tidak mengatakannya pada siapa pun.
Dan sekarang ia jadi terjebak dalam kebimbangan. Kebingungan Taehyung itu menggelitik rasa kemanusiaannya. Tapi ia juga memikirkan bagaimana perasaan Taehyung nanti kalau tahu dari dirinya bukan dari Joy langsung. Karena yang berhak jujur pada Taehyung, cuma Joy.
"Joy butuh lo," ucapnya singkat.
Penjelasan Wonwoo yang sepatah-sepatah itu justru membuat kepala Taehyung rasanya mau pecah. Ia tidak sedang main tebak-tebakan atau sedang memecahkan teka-teki.
"Kalau butuh gue kenapa kesannya dia menghindar?"
"Alasannya selalu sibuk tiap gue ngajak ketemu."
"Bahkan gue harus paksa dia untuk fitting baju pengantin."
"Untuk daftar undangan yang bentar lagi dicetak aja dia terus menunda-nunda."
"Gue nikah berdua dia, bukan nikah sendirian."
Sedikit lega Taehyung setelah menumpahkan seluruh isi hatinya.
"Lo nggak tau," sahut Wonwoo.
Kesannya jadi seperti Taehyung sedang menyudutkan Joy.
"Gimana gue tahu kalau lo aja nggak ngomong? Padahal lo tau?" balas Taehyung telak.
Wonwoo terlihat menghembuskan nafasnya berat. Kali ini ia menatap Taehyung serius.
"Gue emang tau sesuatu tentang Joy. Tapi gue nggak berhak ngomong karena gue udah janji sama Joy untuk nggak bilang sama siapa-siapa. Kalau lo ingin tahu tanya langsung sama Joy," tegasnya.
Membuat Taehyung langsung terdiam. Tiba-tiba perasaannya tidak enak. Apa ada sesuatu yang serius sedang terjadi? Apa sebenarnya yang Joy rahasiakan darinya?
"Kalau gue boleh kasih saran, lo harus tetap di sisi Joy," lanjut Wonwoo.
"Gue balik jam istirahat hampir habis," sambungnya. Segera berdiri dan berlalu pergi.
Meninggalkan Taehyung yang tetap mematung. Sibuk menerka-nerka, Joy kenapa? Sempat terbesit Joy menyembunyikan suatu penyakit parah darinya. Tapi buru-buru Taehyung menepisnya. Ia tidak siap dengan kemungkinan terburuk seperti itu.
Meski ragu ia melangkah mengikuti Wonwoo. Meninggalkan mobilnya yang tetap terparkir di area cafe. Terus berjalan ke arah rumah sakit yang jaraknya tak seberapa.
Melewati beberapa ruangan putih dengan bau pekat obat. Terhenti di sebuah ruang paling pojok. Poli psikologi di rumah sakit itu.
Tapi Taehyung tidak masuk. Meski ia tahu Joy ada di sana. Dari ruang tunggu ia bisa melihat Joy yang tengah mengobrol dengan salah satu perawat lalu tersenyum. Melihat itu saja sudah cukup baginya.
Iq memilih berbalik pergi. Dengan pikirannya yang masih berkecamuk. Dengan pertanyaan-pertanyaan yang belum terjawab.
Justru tanpa sengaja ia malah bertemu Jungkook. Baru keluar dari poli penyakit dalam. Jungkook memang sedang dalam tahap stase interna jadi harus rela menunggui dokter spesialis penyakit dalam.
"Oh lo di sini? Kenapa nggak di kamar mayat aja?" cibirnya.
Jungkook langsung masam.
"Mau kemana?" tanyanya bingung.
Sangat aneh bukannya menemui Joy, Taehyung malah berbalik pergi. Dengan wajah ditekuk dan mengabaikan pertanyaannya. Terus berjalan keluar dari rumah sakit dalam diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEART | VJOY #4✔
FanfictionIf you don't believe me, then just look into my eyes 'cause the heart never lies A sequel to Don't Say Goodbye