"Taehyung pernah nyentuh lo nggak?"
Joy langsung mendelik mendengar pertanyaan Wonwoo itu.
"Hubungan lo sama Taehyung normal kan? Termasuk sentuhan fisik?" ulang Wonwoo.
Joy lekas mengangguk. Karena memang benar.
"Ciuman? Lebih dari itu?" tanya Wonwoo lagi.
"Woo," decak Joy sambil mengulum senyumnya. Malu karena harus membahas ini dengan Wonwoo. Meskipun ini masih dalam sesi konseling.
"Intinya gue normal," lanjutnya.
"Berarti nggak ada masalah. Nggak ada yang harus lo khawatirkan secara berlebihan. Yang harus lo ubah cuma cara pandang lo tentang pernikahan."
"Beneran gue nggak apa-apa?" ragu Joy.
Wonwoo mengangguk yakin.
"Waktu dicium Taehyung apa yang lo rasain?" tanyanya.
"Masa harus gue jelasin?" pekik Joy.
Malu rasanya.
"Ada penderita gamophobia yang benci saat ciuman, jijik, bahkan saat hanya bersentuhan tangan meski itu dengan pacarnya sendiri. Bahkan itu bisa dijadikan alasan untuk memutuskan hubungan dengan pacarnya."
Kok serem Joy membayangkannya. Sedikit bersyukur karena ia tidak sampai sejauh itu. Tak terbayang bagaimana kalau tiba-tiba ia benci Taehyung hanya karena menciumnya. Apalagi sampai memutuskan hubungan. Cukup sekali ia putus dengan Taehyung saat SMA dulu. Meski kadang hubungannya renggang, Joy tidak mau lagi mengakhiri hubungannya dengan Taehyung dengan mudahnya.
Buru-buru Joy menggeleng.
"Gue nggak sampai kayak gitu," sangkalnya.
"Ya bagus berarti lo masih wajar. Kalau udah separah itu harus psikoterapi. Dan psikoterapi juga belum tentu membantu."
Jadi bergidik Joy membayangkannya. Karena psikoterapi memang kadang tidak berhasil. Semua bergantung pada pikiran orang itu sendiri.
Seperti phobia rambutan yang diderita Taehyung. Sudah frustasi Joy ingin menyembuhkannya. Karena pikiran Taehyung terus disugesti untuk menghindar bukannya melawan.
"Jadi sekarang gue harus apa, Woo?"
"Bicara dengan Taehyung dari hati ke hati. Kalau perlu bahas soal masa depan kalian."
"Udah sering tapi nggak pernah serius. Lo kan tau sendiri dia gimana."
Memang benar sudah berkali-kali Taehyung bicara tentang masa depan ataupun pernikahan. Tapi sebagian besar ngawur makanya Joy kadang malas meladeni.
"Yang, nikah yuk?"
"Nanti kita punya anak 11 biar bisa main bola."
"Nanti gue bikin rumah sebelahan sama rumah Bobby. Biar kalau kita berantem gue kabur ke rumah Bobby terus main PS berdua."
Waktu itu Joy langsung protes.
"Kan ada istrinya Bobby."
Dan Taehyung menyangkalnya.
"Nggak, Bobby jomblo sampai tua."
Tapi kalau soal rumah itu serius. Gila memang mereka berdua. Meski baru dibangun, Taehyung yang merancangnya. Belum selesai-selesai karena Taehyung bilang tabungannya terkuras habis. Dan ia menolak saat ayahnya akan memberi bantuan dana.
Katanya itu rumahnya sendiri. Harus ia yang bangun dengan uang hasil kerja kerasnya sendiri. Seorang Taehyung bisa berpikiran seperti itu. Joy saja tidak menyangka.
"Jadi pas Taehyung ngajak nikah itu serius nggak?" tanya Wonwoo lagi.
"Nggak tau," geleng Joy.
"Dia ngajak nikah udah kayak ngajak beli gorengan Woo. Kan gue nggak tau itu serius apa nggak," lanjutnya.
"Dia nggak pernah yang ngelamar beneran yang romantis gitu?"
Joy langsung menggeleng.
"Gue aja nggak yakin dia bakal ngelamar gue dengan cara yang waras."
Joy menekan kata "waras" lalu tertawa sendiri.
"Misal Taehyung beneran ngelamar lo, lo jawab apa?"
Kali ini Joy terdiam, malah memandang Wonwoo ragu.
"Nggak tau. Menurut lo gue harus jawab apa?"
Wonwoo tertawa kecil, kenapa Joy justru membalikkan pertanyaannya.
"Gue jawab yes."
"Ya udah lo aja yang nikah duluan," suruh Joy.
Membuat Wonwoo jadi memandang heran. Kenapa jadi dirinya?
"Woo, kok lo juga belum kepikiran buat nikah?" lanjut Joy lagi.
Teringat apa yang dikatakan Jungkook kemarin. Tapi bukan berarti Joy terpengaruh kata-kata Jungkook yang bilang Wonwoo menyimpang.
"Belum ada calonnya."
"Sini gue cariin lo mau yang kayak gimana?" tawar Joy lalu tertawa.
"Gue belum mikirin nikah, mau fokus karir dulu," jawab Wonwoo.
Alasan yang klise. Alasan yang sama yang sering Joy katakan jika ada keluarga atau kerabat yang bertanya.
"Gue pulang bareng lo ya? Taehyung nggak bisa jemput," pinta Joy kemudian. Sesaat setelah membalas chat dari Taehyung.
"Tumben," heran Wonwoo.
Setahu ia, Taehyung memang sibuk tapi Joy adalah prioritasnya.
"Nggak tau, katanya ada urusan."
KAMU SEDANG MEMBACA
HEART | VJOY #4✔
FanfictionIf you don't believe me, then just look into my eyes 'cause the heart never lies A sequel to Don't Say Goodbye