Wonwoo baru saja memejamkan matanya saat Jungkook masuk ke kamarnya begitu saja tanpa permisi.
"Bangun Woo," decak Jungkook kesal. Ini belum terlalu malam kenapa Wonwoo sudah tidur.
"Gue denger," sahut Wonwoo bahkan tanpa membuka matanya sedikitpun.
"Gue mau curhat."
"Duit lo habis?"
Ck, Jungkook langsung menatap Wonwoo malas.
"Ini soal cewek," katanya.
Membuat Wonwoo seketika membuka matanya dan bangkit duduk.
"Joy?" tebaknya.
"Kok lo tau?"
"Jauhin Joy," perintah Wonwoo tegas.
"Kenapa?"
"Seenggaknya jaga jarak lah sama dia jangan terlalu deket. Dia udah mau nikah."
"Emang gue ngapain?" bingung Jungkook. Rasanya ia tidak melakukan suatu kesalahan yang fatal.
"Joy udah sama Taehyung. Lo nggak bisa tiba-tiba datang jadi orang ketiga diantara mereka," tegas Wonwoo. Dari raut mukanya, ia serius.
Jungkook yang masih mengernyit bingung memilih menarik kursi lalu duduk di hadapan Wonwoo yang masih bertahan di atas ranjangnya.
"Bukan gitu ceritanya Woo," jelasnya, tak ingin kakaknya itu salah paham.
"Ini nggak kayak yang lo pikirin," lanjutnya.
"Terus?"
Meski Wonwoo memang tidak begitu paham apa yang sebenarnya terjadi tapi kedekatan Jungkook dan Joy akhir-akhir ini membuatnya khawatir.
Juga Joy yang tidak pernah lagi mengadu padanya tentang phobianya. Harusnya ia senang mungkin saja Joy sudah bisa mengatasi phobianya itu. Tapi kenapa justru ia merasa ada yang tidak benar. Dan ini menyangkut adiknya, Jungkook.
"Gue suka ngerasa kasian sama Joy," ucap Jungkook menggantung. Ia justru terlihat menerawang kosong.
"Kasian kenapa?"
"Nggak tau."
"Kalau ngomong yang jelas," desis Wonwoo kesal.
"Emang gue nggak tau makanya gue mau nanya sama lo."
Wonwoo diam. Menunggu Jungkook yang tak kunjung menyelesaikan kalimatnya.
"Gue mau nanya tentang phobia dia. Gamophobia itu gimana? Dia bisa nikah? Dia beneran akan baik-baik aja? Bisa sembuh kan?"
"Jawab Woo," sentak Jungkook karena Wonwoo masih saja diam sambil menatapnya.
"Dia bisa sembuh dan lo nggak usah khawatir karena lo nggak berhak."
Singkat, jelas, dan dalam. Perkataan Wonwoo itu seketika membuat Jungkook tertawa kecil.
"Omongan lo dalem banget."
Iya, Wonwoo juga sadar itu.
"Sekarang gue yang mau nanya. Gimana perasaan lo sama Joy? Gue harap itu cuma sekedar rasa simpati nggak lebih."
Jungkook tampak diam sejenak.
"Iya kali simpati, eh tapi kan gue pakai indosat."
"SERIUS!!" sambar Wonwoo cepat.
Dan justru membuat Jungkook terkekeh geli.
"Tenang aja Woo, gue nggak akan macem-macem. Gue masih tau batasnya. Gue nggak akan malu-maluin nama baik keluarga."
Terserah Jungkook mau bicara apa. Toh Wonwoo tidak tahu mana yang serius mana yang bercanda.
Benar kata Joy, Jungkook lebih cocok jadi adik Taehyung dari pada adiknya. Dan itu yang sedikit mengganggu pikirannya. Mungkin Joy menemukan sisi Taehyung dalam diri Jungkook.
Salah satu alasan yang sering ia temukan pada pasiennya. Tentang pasangan yang selingkuh karena menemukan kenyamanan dalam diri orang lain. Kenyamanan yang sama seperti yang dulu dirasakan pada pasangannya sendiri.
Merasa dejavu, merasa membangkitkan kenangan-kenangan lama.
Semoga itu tidak terjadi pada Joy
KAMU SEDANG MEMBACA
HEART | VJOY #4✔
أدب الهواةIf you don't believe me, then just look into my eyes 'cause the heart never lies A sequel to Don't Say Goodbye