30

2.3K 399 8
                                    

"Kenapa sih, yang? aneh banget," decak Joy heran.

Mungkin ada yang salah dengan penampilannya? Karena Taehyung terus menatapnya lekat. Lalu rautnya tiba-tiba berubah sendu. Setelah itu ia cemberut sambil menghela nafasnya berat. Tapi tak berapa lama ia berganti tersenyum sambil memainkan souvenir pernikahan mereka di tangannya.

 Tapi tak berapa lama ia berganti tersenyum sambil memainkan souvenir pernikahan mereka di tangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu kapan cuti?" tanya Taehyung. Ia justru balik bertanya dan tidak berminat menjawab pertanyaan Joy tadi.

Karena ia sadar, mungkin ia memang bertingkah aneh. Mengetahui kenyataan Joy menderita gamophobia tidak bisa membuatnya tenang. Meski berkali-kali Joy meyakinkan kalau dirinya baik-baik saja.

"2 hari sebelum hari H."

"Mepet banget," protes Taehyung.

"Emang udah aturannya gitu. Aku cuma dapet cuti 7 hari. Aku bukan kamu yang bisa nggak masuk seenaknya."

Dan Taehyung hanya cemberut. Ucapan Joy itu seakan menyindir dirinya. Karena ia bekerja pada Seokjin yang adalah saudaranya sendiri jadi ia bisa lebih leluasa.

"Harusnya kita udah nggak boleh sering ketemu, gitu kalau kata orangtua," sambung Joy lagi.

"Kamu masih bisa ketemu Wonwoo sama Jungkook masa ketemu aku nggak boleh."

Taehyung memilih memeluk bantal sofa lalu menaruh dagunya di sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Taehyung memilih memeluk bantal sofa lalu menaruh dagunya di sana. Aturan dari mana itu yang menyuruh calon pengantin jangan ketemu.

"Kan aku nikahnya sama kamu bukan sama mereka."

Ucapan Joy itu langsung membuat Taehyung diam. Tapi tetap saja ada perasaan gusar yang tak mampu ia tutupi.

"Kamu jangan deket-deket Jungkook," pintanya.

Terserah kalau Joy menganggapnya kekanakan. Terserah kalau Joy menganggapnya berlebihan.

"Jangan mulai lagi, yang."

Joy sedang malas kalau Taehyung mulai membahas itu lagi. Membahas cemburunya yang tanpa alasan.

"Aku nggak suka sama Jungkook," gumam Taehyung pelan.

"Iya lah, kalau kamu suka sama dia berarti kamu nggak normal."

Joy tertawa kecil. Berusaha melontarkan candaannya meski ia tahu Taehyung serius.

Masa hanya gara-gara melihatnya boncengan dengan Jungkook, Taehyung langsung bersikap seperti ini. Padahal dulu mereka lumayan akrab sering main PS bareng. Ia bukan lagi anak SMA yang akan marah kalau pacarnya naik motor bareng cowok lain.

"Kadang aku ngerasa kamu lebih nyaman kalau di dekat Jungkook daripada di dekat aku," desah Taehyung lagi.

Senyum Joy kala itu masih terbayang dengan jelas dalam ingatannya. Joy yang tertawa lepas saat bersama Jungkook selalu membuatnya kepikiran. Entah ini hanya perasaannya saja atau apa, Taehyung juga tidak mengerti.

"Yang, mungkin bener kalau calon pengantin itu lebih baik nggak usah ketemu dulu. Daripada ketemu cuma bikin berantem."

Joy menghela nafasnya berat. Memilih menyandarkan punggungnya pada sofa. Sejenak melirik Taehyung di sampingnya.

"Nggak usah besar-besarin hal yang nggak penting," tegasnya.

"Aku nggak besar-besarin. Salah kalau aku minta kamu jangan deket-deket Jungkook?"

"Udah nggak mau bahas ini lagi," elak Joy.

Membuat Taehyung meliriknya sesaat. Apa Joy tidak kentara sengaja menghindar?

"Ya udah nggak usah dibahas lagi," angguknya mengiyakan.

Meski belum ada kelegaan dalam hatinya. Tapi Taehyung memilih mengalah, agar tidak selalu ia yang seperti mencari gara-gara untuk memulai pertengkaran.

"Kamu udah nemuin papa kamu?" tanyanya.

Yang membuat bibir Joy seketika mengatup rapat. Ia memang belum menemui ayahnya. Baru sempat bicara lewat telepon beberapa kali itupun cuma sebentar.

Dan diamnya Joy itu cukup membuat Taehyung paham.

"Besok ya? Aku temenin," tawarnya.

Namun Joy justru menggeleng.

"Yang, kamu harus temuin papa kamu. Bagaimanapun dia yang akan jadi wali kamu pas nikah nanti. Lupain yang udah-udah," cerocos Taehyung tanpa henti. Tidak memberi kesempatan sedikitpun Joy untuk bicara.

"Kalau nggak mau ke rumahnya kan bisa ketemu di luar," sambungnya.

Cukup paham bahwa Joy pasti enggan bertemu istri baru ayahnya.

"Iya yang, besok aku temuin papa," angguk Joy akhirnya.

"Nggak usah dianterin," lanjutnya.

Ingin protes tapi Taehyung mengurungkan niatnya. Berusaha mengerti bahwa mungkin Joy ingin bicara leluasa dengan ayahnya. Bicara dari hati ke hati. Karena ia yakin meski tidak pernah bilang, Joy pasti merindukan ayahnya. Meski perceraian itu terjadi saat ia sudah dewasa, tetap saja ia yang dulu dibesarkan dalam keluarga utuh tiba-tiba berubah pasti ada yang ia rindukan dari sosok ayahnya.

"Aku anterin habis itu aku tinggal, nanti pulangnya aku jemput lagi," ucap Taehyung melakukan penawaran.

Joy tetap diam sampai akhirnya mengangguk.

HEART | VJOY #4✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang