"Iyalah Taehyung marah, pas lo dulu diboncengin Yunhyeong aja dia marah. Padahal Yunhyeong temennya sendiri. Apalagi ini lo dibonceng orang lain dan nggak cuma sekali. Masih mending dia nggak mukul Jungkook kayak dia mukul Yunhyeong dulu. Itu tandanya cara pikir dia udah berubah, dia udah dewasa," celoteh Nahyun panjang lebar.
Malam ini sengaja ia menginap di rumah Joy. Mendengarkan semua curahan hati sahabatnya itu. Semuanya, bahkan yang tidak bisa Joy ceritakan pada Wonwoo.
"Taehyung yang sekarang bukan lagi Taehyung yang suka nyanyi dangdut bareng Bobby sama Jisoo," sambung Nahyun lagi.
Diliriknya Joy, rautnya masih tampak kusut dan sembab karena kebanyakan menangis.
"Udah, paling besok dia udah nggak marah lagi," hiburnya.
Dan Joy tetap diam. Memilih memeluk boneka Spongebob hadiah dari Taehyung.
"Tahu nggak kenapa aku kasih kamu boneka spongebob?"
"Kenapa?"
"Karena spongebob warnanya kuning, aku suka warna kuning."
Masih terngiang tawa Taehyung kala itu. Setelah menirukan ucapan seorang anak dalam iklan di televisi.
Kalau orang lain mungkin akan memberi boneka Teddy bear untuk pacarnya. Tapi Taehyung memang selalu beda. Ia memberi apa yang ia suka, apa yang ia mau, apa yang ia ingin.
Dan sekarang Joy rindu Taehyung.
"Soal Jungkook," gumam Nahyun terhenti.
"Masa dia beneran suka sama lo," lanjutnya.
Joy hanya menggeleng pelan, ia juga tidak tahu.
Jungkook yang bilang dengan lugas andai ia kenal Joy lebih dulu daripada Taehyung, apa makna yang tersirat di dalamnya.
Semakin Joy memikirkannya, semakin kepalanya terasa berdenyut-denyut.
Juga pernikahan yang tinggal hitungan hari. Tiba-tiba Joy merasa takut. Bagaimana ia bisa menikah kalau hubungannya dan Taehyung sedang renggang seperti ini.
"Apa perlu lo nanya langsung ke Jungkook?"
Buru-buru Joy menggeleng.
"Gue lagi nggak pengin bahas dia," elaknya.
Jungkook bukan Taehyung, ia terus tekankan itu dalam dirinya.
Ia yang merasa nyaman bersama Jungkook semata-sama karena ia seperti mengenang kembali kenangannya bersama Taehyung.
Sedikit bersyukur Joy, profesinya sebagai psikolog lebih mudah membuatnya memahami apa yang sebenarnya tengah ia rasakan.
Sejak dulu, ia hanya butuh Taehyung bukan orang lain.
"Taehyung dapet karmanya kali ya, sejak dulu cewek yang deket sama dia banyak. Giliran sekarang ada cowok yang deketin lo, dia kelimpungan," sahut Nahyun.
Tapi Joy menggeleng, menyangkalnya.
"Tapi bukan dia yang deketin cewek-cewek itu."
Nahyun lekas tertawa.
"Cie dibelain," candanya.
Membuat Joy mengulum senyumnya, meski samar.
"Gue kangen Taehyung, gue juga kangen Bobby," ucapnya.
"HEH?"
Nahyun langsung memekik heboh.
"Kok Bobby juga?" tanyanya.
"Kenapa? Lo cemburu?"
"Ya nggak lah," sangkal Nahyun.
Kenapa ia selalu dihubung-hubungkan dengan Bobby padahal mereka tidak ada hubungan apa-apa.
"Nggak tau tiba-tiba gue kangen kita yang dulu."
"Gue tau," angguk Nahyun. Ia genggam tangan Joy erat.
Nahyun tahu, Joy sudah melewati banyak hal yang berat dalam hidupnya.
"Reuni SMA yuk?" ajaknya.
"Sekalian pas lo nikah. Lo undang mereka kan?"
Joy hanya tersenyum mendengar ide Nahyun itu.
"Gue nggak yakin mereka bisa datang semua."
Teman-teman SMAnya sekarang sudah sibuk dengan kehidupannya masing-masing. Pasti akan sulit untuk menyatukan mereka dalam satu acara.
Dan sebenarnya Joy juga tidak yakin bisa menikah.
Pikiran-pikiran buruk terus berkelebatan dalam benaknya.
Semua kenangannya bersama Taehyung selama bertahun-tahun kini terputar dalam otaknya seperti sebuah film.
Yang ia harap akan happy ending.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEART | VJOY #4✔
FanficIf you don't believe me, then just look into my eyes 'cause the heart never lies A sequel to Don't Say Goodbye