"Gue ngerasa balik jadi ABG lagi."
Bobby tertawa sambil membuka helm pink miliknya. Setelah motor Taehyung berhenti tepat di depan rumahnya. Ia yang tadi bersikeras memaksa Taehyung jalan-jalan dengan motornya.
"Yang namanya jalan-jalan itu pakai kaki Bob bukan pakai motor."
"Kalau pakai motor namanya apa?"
"Gelinding-gelinding."
Pembicaraan unfaedah seperti biasanya. Tapi toh Taehyung menuruti permintaan Bobby juga, jalan-jalan dengan motor barunya. Meski sedikit malu karena Bobby memakai helm pink milik adiknya. Untung mereka sudah tidak tahu malu.
"Gue paling nggak suka boncengin cowok."
"Kan gue udah pakai helm pink."
"Lebih nggak suka lagi cowok pakai helm pink."
Dan akhirnya mereka hanya berputar-putar tanpa tujuan sambil menghirup udara sore yang penuh asap knalpot.
"Mau kemana? Nggak mau ngopi-ngopi ganteng dulu?" tanya Bobby begitu Taehyung kembali menyalakan motornya.
"Jemput Joy."
Senyum Bobby langsung mengembang.
"Udah rujuk?"
"Rujuk apaan nikah aja belum."
Taehyung langsung mendeliknya tajam.
"Baikan maksud gue," sahut Bobby cengengesan.
"Belum tapi akan."
"Selamat deh, selamat menempuh hidup baru."
Bobby masih cengengesan sambil memeluk helm pink bergambar hello kitty di tangannya.
Dan Taehyung sudah tidak menggubrisnya lagi. Deru motornya perlahan mulai meninggalkan rumah Bobby.
Rumah sakit, itu yang ia tuju saat ini. Meski ia tidak bilang pada Joy lebih dahulu. Dan ada kemungkinan ia juga akan bertemu dengan Jungkook. Tapi Taehyung berusaha mengabaikan itu, ia sedang mencoba percaya pada Wonwoo.
Namun sesampainya di rumah sakit ia justru bingung sendiri. Ia bimbang antara menunggu di luar atau masuk menemui Joy di ruangannya.
Mengingat sejak kejadian malam itu ia sama sekali belum bicara pada Joy. Masa sekarang ia tiba-tiba datang seakan tidak pernah terjadi apa-apa.
Kegundahannya itu sedikit mereda begitu melihat motor Jungkook melesat pergi keluar dari parkiran. Dan Jungkook tidak menyadari keberadaannya.
Saat itulah Taehyung sadar mungkin ia memang harus mengesampingkan egonya. Sambil memantapkan hatinya ia melangkah menuju ruangan Joy.
Tepat bersamaan dengan Joy yang keluar dari ruangannya dan bergegas pulang.
Sampai akhirnya tanpa sadar mereka bertemu di koridor. Joy yang awalnya ragu kalau sosok Taehyung yang ia lihat. Langkahnya langsung terhenti begitu meyakini itu benar Taehyung.
Dan Taehyung juga sama. Ia hampiri Joy yang justru mematung ditempatnya.
"Yang," ucapnya tercekat. Banyak hal yang ingin ia katakan tapi urung ia lakukan.
Seperti kata Wonwoo, jangan dibahas lagi.
"Aku anter pulang," lanjutnya.
Joy hanya mengangguk dengan matanya yang berkaca-kaca samar. Ingin sekali ia memeluk Taehyung. Tapi ia tahu diri, Taehyung mau bicara lagi dengannya saja ia sudah senang.
Taehyung yang tiba-tiba menjemputnya dan ingin mengantar pulang. Rasanya Joy mulai bisa kembali bernafas lega. Itu artinya Taehyung mulai melunak dan kemarahannya mulai mereda. Bahkan Joy sengaja tidak bilang kalau ia membawa mobil. Biar saja mobilnya ia tinggalkan di rumah sakit yang ia yakini aman.
"Mau kemana?" tanya Joy akhirnya. Taehyung justru belok ke arah parkiran motor.
"Tunggu di sini."
Dan Joy menurut meski sedikit bingung.
Lebih bingung lagi saat Taehyung kembali sambil menaiki motor sport berwarna hitam yang dirasanya masih baru.
"Motor siapa?" tanyanya bingung.
Dan diamnya Taehyung sambil mengulum senyumnya cukup membuat Joy paham.
"Motor kamu?" tebaknya.
Taehyung naik motor lagi? Setelah sekian lama? Joy masih mengkerutkan keningnya ragu.
"Naik, yang," suruh Taehyung.
Dan Joy menurut meski masih bingung.
"Aku cuma bawa helm satu," gumam Taehyung.
"Kita lewat jalan kecil aja," ucap Joy. Itu yang sering ia lakukan dengan Jungkook kalau menghindari polisi lalu lintas.
Tapi Taehyung mungkin tidak terlalu tahu jalan kecil sekitar rumah sakit.
"Atau pinjem helmnya tukang parkir?" tawar Joy.
Itu juga yang kadang Jungkook lakukan.
"Kamu kenal?"
"Nggak," geleng Joy. Saat itulah ia baru sadar kenapa tanpa sengaja ia justru memikirkan Jungkook.
"Ya udah nggak usah pakai helm nggak apa-apa," ucap Joy akhirnya. Meski dengan kemungkinan terburuk mereka akan ditilang polisi.
Taehyung menurut meski sedikit menyesal kenapa tadi ia tidak meminjam helm pink milik Bobby.
"Kamu orang kedua yang aku boncengin naik motor ini," gumam Taehyung saat motornya sudah melaju perlahan.
"Yang pertama? Jangan bilang mbak di rumah kamu yang kamu anterin ke pasar beli telur," tebak Joy.
Rasanya baru kemarin ia pertama kali dibonceng Taehyung naik motor saat kelas satu SMA.
"Bukan," sangkal Taehyung.
"Terus siapa?"
"Bobby, dia yang ngambil kesucian motor ini."
Joy langsung tertawa. Rasanya seperti tidak pernah terjadi apa-apa. Taehyung sudah kembali menjadi Taehyungnya yang dulu.
"Motor ini ada namanya nggak?" tanya Joy penasaran.
"Rosalinda."
"Kenapa harus Rosalinda?"
Masih ingat kenapa dulu Taehyung menamai motornya Isabella. Katanya untuk membuatnya cemburu.
"Kan romantis Isabella kisah cinta dua dunia."
Meski Joy tahu saat itu Taehyung ngawur. Lalu yang sekarang apa artinya Rosalinda?
"Tadinya mau dinamain nama islami, Aisyah. Tapi nggak cocok, ya udah Rosalinda aja."
Dan Joy tahu Taehyung sama ngawurnya seperti dulu. Tapi ia senang, senang sekali. Ia yang akhirnya bisa memeluk Taehyung diatas motor lagi setelah sekian lama.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEART | VJOY #4✔
FanfictionIf you don't believe me, then just look into my eyes 'cause the heart never lies A sequel to Don't Say Goodbye