Acara seminar tentang kesehatan jiwa. Harusnya Jungkook tidak ikut tapi ia dengan seenaknya menggantikan Wonwoo yang tidak bisa datang.Bosan, karena ia sama sekali tidak mengerti apa yang sedang dibicarakan. Alhasil sepanjang acara itu ia hanya bengong, menguap, makan permen biar tidak ngantuk dan berharap ini akan segera selesai.
"Yang nyuruh ikut siapa?" bisik Joy di sampingnya.
"Kapan selesainya sih? Laper gue."
Joy hanya tersenyum kecil melirik snack di depan Jungkook yang habis tak bersisa.
"Habis ini makan, oke?" tawar Jungkook setengah berbisik. Melihat jam tangannya untuk yang ke sekian kali.
Dan hanya dijawab anggukan oleh Joy. Tidak ingin banyak bicara karena akan mengganggu yang lainnya.
Seminar itu akhirnya selesai di waktu makan siang yang sudah lewat beberapa jam.
"Ini namanya makan siang merangkap sore."
Jungkook terlihat asik melahap makanan di hadapannya hingga habis tak bersisa. Di pinggir jalan seperti biasanya.
"Aku yang bayar kan kemarin udah kamu," tawar Joy.
"Pakai gue-lo aja kenapa sih," protes Jungkook.
"Biar akrab," katanya.
Padahal itu hanya alasan supaya Joy tidak selalu menganggapnya anak kecil.
"Iya, gue yang bayar kan kemarin udah lo yang traktir," ulang Joy.
"Ya udah emang gue nggak bawa duit."
Joy lekas meliriknya tajam, Jungkook itu ya selalu seperti itu.
"Mau langsung pulang atau?"
Kalimat Jungkook menggantung di udara. Mungkin saja Joy sedang ingin ke suatu tempat. Dan ia akan berbaik hati untuk mengantarkannya.
"Pulang aja, capek."
Jungkook mengangguk dan mulai menyalakan motornya. Tidak memakai helm karena ketinggalan di rumah sakit. Entah sengaja atau memang ketinggalan, Joy juga tidak mau ambil pusing.
Motor mulai melewati jalan kecil yang Joy belum pernah lewati sebelumnya. Kata Jungkook biar lebih aman, ia menurut saja.
Dan saat melewati sebuah lapangan bola Jungkook memperlambat laju motornya.
"Kenapa?" heran Joy.
"Temen-temen gue," tunjuk Jungkook pada beberapa orang di tengah lapangan.
Sedang bermain bola tapi hanya menggunakan sebagian kecil dari luas lapangan. Bisa dibilang mereka bermain futsal.
"Temen kuliah?"
"Temen kost dulu."
"Lo mau gabung main sama mereka?" tanya Joy karena Jungkook terlihat tertarik.
"Kapan-kapan aja."
"Sekarang aja."
Jungkook lekas menoleh dan menghentikan motornya.
"Boleh?" tanyanya.
Dan Joy mengangguk.
"Asal nggak lama."
Senyum langsung merekah di bibir Jungkook. Ia berhambur ke tengah lapangan dan disambut mereka dengan hangat.
Joy menonton dari sisi lapangan bersama anak-anak kecil yang sejak tadi di sana. Dia tersenyum memandang langit sore yang terlukis jingga.
Bahagia itu sederhana, bahkan hanya dengan ia duduk di atas rumput seperti ini saja sudah senang.
Tiba-tiba teringat seseorang yang pernah bilang cowok yang bermain futsal itu gantengnya bertambah. Joy tersenyum sendiri lalu seketika terdiam begitu menyadari saat ini ia sedang bersama Jungkook bukan Taehyung.
Seperti janjinya untuk tidak berlama-lama, Jungkook kembali dengan keringatnya yang bercucuran.
"Bawa tisu nggak?"
Tentu saja Joy bawa. Ia mengambil dari tasnya dan menyerahkannya pada Jungkook.
Setelah mengelap wajahnya dengan tisu sekenanya, ia mulai menyalakan motornya.
"Bau banget gue," ucapnya mencium sendiri kemejanya yang setengah basah.
Kalau Taehyung dulu pasti akan melepas kaosnya yang penuh keringat dan melemparnya pada Joy. Kesal Joy mengingatnya tapi ia justru tersenyum.
"Kok lewat sini?" protes Joy.
Bagaimana bisa mereka melewati jalan raya sedangkan mereka tidak mengenakan helm sebagai standar keamanan.
"Uji nyali," jawab Jungkook enteng.
"Kalau ditangkep polisi gimana?"
"Udah sore polisinya pulang."
"Kan ada polisi lain yang gantiin."
"Nggak, polisinya nggak boleh keluar malam-malam sama mamanya takut diculik kalong wewe."
Lagi-lagi Jungkook menjawabnya dengan ngawur. Gila memang dia. Dan lebih gilanya lagi Joy menurut saja.
Naik motor membelah jalan raya tanpa helm. Di tengah keramaian lalu lalang kendaraan ia terus tertawa. Untung saja tidak ada polisi yang bisa saja menilang mereka. Mungkin benar kata Jungkook polisinya pulang.
Joy menertawai pemikirannya sendiri.
Hingga motor Jungkook yang terhenti di lampu merah. Joy bahkan tidak sadar kalau mobil di sampingnya adalah mobil Taehyung.
Taehyung yang terus melihatnya dari balik kaca.
Joy sedang tertawa di atas motor Jungkook.
Tiba-tiba ada yang mencelos dari hatinya. Taehyung merasa sangat tidak nyaman melihat Joy yang tertawa lepas bersama Jungkook.
Makanya ia memilih memalingkan pandangannya. Bicara pada Kei dan menunggu lampu merah ini segera berganti hijau.
Saat itulah Joy menoleh dan baru menyadari keberadaannya.
Taehyung yang sedang bersama seorang gadis. Yang Joy yakini itu Kei meski mereka belum pernah bertemu secara langsung. Dan Joy langsung terdiam.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEART | VJOY #4✔
Fiksi PenggemarIf you don't believe me, then just look into my eyes 'cause the heart never lies A sequel to Don't Say Goodbye