31

2.3K 378 14
                                    

Joy turun dari taksi dengan tergesa. Bukannya pulang ke rumah ia justru memilih ke rumah sakit.

 Bukannya pulang ke rumah ia justru memilih ke rumah sakit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sore hari, sepulang ia dari rumah ayahnya. Sengaja ia menolak saat Taehyung hendak menjemput.

Ia ke rumah sakit bukan tanpa alasan, ia ingin menemui Wonwoo. Karena perasaan kalut itu datang lagi.

Bukan perasaan cemas atau khawatir tentang pernikahan. Tapi perasaan lain, perasaan yang sama saat ia pertama tahu orangtuanya bercerai.

"Woo."

Kalimat Joy terhenti begitu melihat ruangan Wonwoo telah kosong. Harusnya ia sadar kalau di jam ini Wonwoo pasti sudah pulang. Akhirnya ia hanya bisa mendesah kecewa dengan perasaannya yang kian hampa.

Menemui ayahnya saat ia akan menikah seperti menggali luka lama. Ia rindu kehidupannya yang dulu. Ia rindu keluarganya yang utuh. Bahkan saat kakaknya menikah orangtuanya masih bersama. Kenapa saat ia yang akan menikah, mereka sudah berpisah.

Sesak sekali dada Joy menyadari itu.

Tidak ada yang berubah, ayahnya tetap ayahnya. Hanya saja keadaannya yang berbeda.

Bahkan masih teringat dengan jelas bagaimana raut ayahnya saat pertama mengetahui ia pacaran dengan Taehyung.

"Pacar apa temen?"

"Pacar."

Jawab kakaknya saat itu.

"Temen."

Dan ia yang mati-matian menyangkal.

"Kalau temen kok nganterin pulang tiap hari?"

Dan ia yang langsung panas dingin mendengar pertanyaan ayahnya dulu. Ia yang saat itu masih anak kelas satu SMA.

Juga saat ia putus dengan Taehyung. Beda dengan ibunya yang menasehati banyak hal, juga memeluknya kala ia menangis. Ayahnya cuma berkomentar singkat.

"Galaunya kayak udah mau nikah sama dia aja."

Lalu ayahnya tertawa. Dan Joy tahu tawa itu semata-mata agar ia tidak terlalu larut dalam kesedihannya.

"Pa, sekarang aku beneran mau nikah sama dia," bisik Joy lirih.

Bicara pada angin yang berhembus dingin. Ia keluar dari pelataran rumah sakit dengan perasaannya yang semakin kacau. Dengan hatinya yang terus berselimut rindu.

Ia rindu ayah dan ibunya yang akan selalu bilang "hati-hati" saat Taehyung membawanya naik motor.

Ia rindu saat ia pulang terlambat lalu ayahnya mencegatnya di ambang pintu. Rautnya yang tegas menyembunyikan kecemasan di sana.

Dan kini di rumah yang sama, hanya ada sosok ibunya.

Tanpa sadar airmata Joy menetes perlahan.
Ia rindu semuanya.
Juga rindu Taehyungnya yang dulu.

Buru-buru ia menghapus airmatanya. Tidak ingin orang-orang melihatnya aneh.

"Lo nggak apa-apa?"

Suara Jungkook yang terdengar ragu-ragu.

Dan benar, entah sejak kapan Jungkook ada di sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dan benar, entah sejak kapan Jungkook ada di sana.

Joy lekas mengalihkan pandangannya. Semoga Jungkook tidak menyadari matanya yang sembab dengan sisa-sisa airmata.

"Kok lo belum pulang?" tanyanya basa-basi.

"Ini baru mau pulang."

Dan Jungkook terlanjur melihat airmata itu. Meski ia tidak tahu apa alasannya.

"Wonwoo udah pulang sejak tadi ya?" tanya Joy lagi.

Kali ini sambil tergesa ke arah jalan raya. Berharap menemukan taksi di sana. Tapi Jungkook justru mengikutinya.

"Gue nggak tahu kapan Wonwoo pulang. Lo mau kemana?" tanyanya khawatir.

Jelas terlihat Joy tidak sedang baik-baik saja.

"Cari taksi, mau pulang."

"Gue anterin?" tawar Jungkook.

Dan Joy justru menggeleng. Matanya menelisik setiap mobil yang lalu lalang berharap ada taksi lewat.

"Susah kalau jam segini, harus pesen dulu," ucap Jungkook.

Ada beberapa taksi yang masuk ke area rumah sakit tapi itu biasanya taksi yang sudah dipesan oleh keluarga pasien. Dan Joy juga tahu itu.

Sedikit menyesal ia karena tadi menyuruh taksi yang ditumpanginya langsung pergi.

"Gue anterin aja daripada lo kenapa-napa," tawar Jungkook sekali lagi.

Joy terlihat diam. Terus menunduk menatap aspal jalanan.

Sebelum ia yang akhirnya berucap lemah.

"Ya udah."

Yang membuat senyum mengembang di bibir Jungkook.

"Gue ambil motor dulu."

"Jangan kemana-mana."

"Tunggu disini," ucapnya berulang.

Setengah berlari ia menuju parkiran. Dan tak berapa lama ia kembali dengan motornya.

"Pake helmnya, gue pinjem pak satpam," ucap Jungkook sambil menyerahkan helm berwarna biru muda.

Dan Joy menerimanya. Ia naik motor Jungkook dengan perasaannya yang masih berserakan.

Sempat terbesit pikiran bagaimana kalau Taehyung tahu lalu cemburu. Tapi ia berusaha menepisnya. Hatinya bahkan lebih kacau dari sekedar rasa cemburu Taehyung.

Dan tanpa sadar terpaan angin senja saat di atas motor Jungkook justru membuat perasaannya sedikit membaik.

HEART | VJOY #4✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang