"Sibuk nggak?"
Joy baru saja menutup laptopnya saat Wonwoo masuk ke ruangannya.
"Nggak, gue udah selesai dari tadi," ucap Joy sambil meregangkan tengkuknya yang terasa kaku.
"Ada apa?" tanyanya.
Dan Wonwoo memilih duduk di kursi pasien yang terletak di depan Joy. Biar lebih santai.
"Cuma mau nanya pernikahan lo udah deket kan, udah ngomong ke Taehyung belum?"
Joy hanya tersenyum kecil sebelum kemudian menggeleng.
"Gue baik-baik aja. Semakin ke sini rasanya gue udah bisa mengatasi phobia gue," ucapnya.
"Serius? Lo udah nggak takut nikah? Udah nggak muncul rasa khawatir lagi?"
"Belum sepenuhnya hilang sih. Rasa itu kadang masih muncul tapi nggak sekuat dulu. Gue ngerasa lebih santai sekarang."
"Kenapa bisa gitu?" telisik Wonwoo.
Dan Joy menggedikkan bahunya.
"Gue juga nggak tahu," ucapnya.
"Pantes lo udah jarang cari gue buat curhat."
"Iya Woo, gue ngerasa lebih tenang sekarang. Gue juga nggak tau kenapa. Tapi akhir-akhir ini gue nggak terlalu ambil pusing soal nikah."
"Karena lo lari ke Jungkook," ucap Wonwoo tenang.
"Maksudnya?" Joy langsung diam.
"Jujur aja, gue khawatir sama lo."
"Khawatir tentang?"
"Lo dan Jungkook."
Lagi-lagi Joy hanya tertawa kecil. Meski dari raut datarnya kentara tidak nyaman dengan pembicaraan ini.
"Kenapa dengan gue dan adik lo?" tanyanya.
"Lo cari kenyamanan itu dengan cara lari ke Jungkook. Ini nggak bener," ucap Wonwoo pelan. Berharap Joy mengerti dengan pemahaman darinya.
"Gue dan Jungkook itu nggak kayak yang lo pikirin. Tunggu, kenapa lo bisa mikir kayak gitu? Taehyung bilang sesuatu sama lo?" tanya Joy curiga. Bisa saja kan Taehyung mengadu pada Wonwoo.
"Gue aja udah lama nggak ketemu Taehyung."
"Terus?"
"Cuma hasil pengamatan gue aja."
"Sok tau lo Woo," decak Joy. Sedikit tersenyum kecut. Itu sama saja Wonwoo menuduhnya dengan kecurigaan yang sama seperti yang dilakukan Taehyung padanya.
"Itu cuma sudut pandang gue sebagai psikolog. Alam bawah sadar lo jadiin Jungkook pelarian dari phobia lo. Lo ngerasa nyaman, lo ngerasa tenang, lo bisa melupakan kekhawatiran-kekhawatiran lo selama ini," jelas Wonwoo panjang lebar.
"Dan yang gue takutkan, lo nganggep Jungkook itu Taehyung," lanjutnya.
Kalimat terakhir Wonwoo itu sontak membuat Joy kelu. Kalau boleh jujur kadang ia memang merasa Jungkook mirip Taehyung. Bahkan sering ia merasa seperti itu.
Ia seperti merasa menemukan diri Taehyung yang dulu. Yang mungkin alam bawah sadarnya rindukan. Dulu, jauh sebelum ia menderita gamophobia.
"Sekarang mumpung belum terlambat, lo jujur soal gamophobia itu pada Taehyung," pinta Wonwoo pelan.
"Sekarang masalahnya bukan tentang phobia gue Woo. Tapi tentang kepercayaan Taehyung ke gue," jawab Joy lemah.
Dan Wonwoo tetap diam menunggu Joy melanjutkan kalimatnya.
"Taehyung lihat gue naik motor sama Jungkook terus dia cemburu. Padahal di saat yang sama gue juga lihat dia semobil bareng temen cewek masa kecilnya. Dan soal gue sama Jungkook itu beneran nggak ada apa-apa Woo," yakin Joy.
"Gue ke Jungkook sama kayak gue ke lo. Tapi Taehyung tetap aja cemburuan. Dia juga pernah cemburu sama lo," sambung Joy lagi.
"Cemburu ke gue?" Wonwoo terkekeh pelan sambil mengernyit heran.
"Iya, dari dulu dia selalu cemburuan tanpa alasan."
"Itu karena dia beneran sayang sama lo."
"Tapi akhir-akhir ini dia terus bersikap dingin dan cuek sama gue. Bahkan parahnya dia ngomong sama gue pakai gue-lo. Nggak ada lagi aku-kamuan."
Sesak sekali Joy saat mengatakannya.
Wonwoo terlihat menghela nafasnya sejenak.
"Lo perlu bicara dari hati ke hati sama dia," perintahnya.
"Ini bukan hanya soal dia ngelihat lo boncengan sama Jungkook. Tapi masalah datang jauh sebelum itu. Sejak dia ngajak nikah tapi lo menderita gamophobia. Gue yakin dia pasti ngerasa kalau lo nggak nyaman tiap bahas pernikahan. Itu awal mula yang bikin dia ragu. Jujur, cuma itu satu-satunya cara nyelesein semuanya."
"Gue ngomong gini sebagai temen lo juga sebagai psikolog. Lo tau sendiri kan tugas psikolog apa? Membantu mencari jalan keluar dari setiap masalah yang dialami pasiennya," tutup Wonwoo.
Dan Joy tetap diam. Mencoba mencerna setiap perkataan Wonwoo.
Hingga akhirnya ia mengangguk meski tidak yakin.
Pilih update cepet tapi dikit apa update lama tapi langsung banyak??? 😅😅
Nyicil nih sekali nulis 2 part aja 😅
Next part Joy ngasih tau Taehyung soal phobiamya 😆😆
KAMU SEDANG MEMBACA
HEART | VJOY #4✔
FanfictionIf you don't believe me, then just look into my eyes 'cause the heart never lies A sequel to Don't Say Goodbye