"Kharis, Krystal kenapa baru sampai rumah? Lihat ini itu udah jam tiga lebih seperempat. Memangnya kalian nggak mau siap siap apa?" gerutu Dela karena tak habis fikir dengan tingkah kedua anaknya.
"ish... ya mau lah mom, salahin tu Krystal, masa iya aku disuruh nunggu lebih dari setengah jam" kata Kharis yang malah memojokan Krystal.
Krystal yang sudah geram karena terus dipojokan seperti itu segera menaruh kertas yang tadi diberikan pak Hendra ke muka Kharis.
"tuh lihat sendiri! Tadi aku telat karena itu, kalau mau nyalahin, salahin aja tu kertas" kata Krystal gemas.
"waah... nggak sopan kamu dek, masa iya kertas beginian ditaruh dimuka kakakmu yang gantengnya selangit ini" gerutu Kharis dengan mengambil kertas yang sudah ditabokan Krystal ke mukanya.
"kertas apa Krys?" sekarang giliran Romy yang bertanya, sembari menghampiri keluarganya yang sedari tadi ribut tanpa alasan yang penting.
"nih dad.." jawab Kharis sembari memberikan kertas tadi ke dadynya.
"baiklah, dady bawa dulu kertasnya, kalian segeralah bersiap siap. Kita akan berangkat jam lima lewat tigapuluh supaya tidak kejebak macet" jelas Romy.
"loh... bukannya acara makan malamnya disini dad?" kata Krystal dengan bingungnya.
"siapa bilang" jawab Romy enteng.
"iya, siapa bilang. Orang nanti makan malamnya di RESTO G.ANGEL" kata Dela menambahi. Krystal yang mendengar jawaban itu hanya membelalakan matanya tak percaya.
"k... kalau di resto, dan berangkatnya jam liam lebih tiga puluh menit nanti, ngapain kakak marah nggak jelas ke aku?!" kata Krystal kesal karena Kharis sejak tadi memojokan dirinya terus.
"hahaha... pist dek, Cuma mau ganggu dikit" kata Kharis yang sudah nyelonong pergi menuju ke kamarnya.
"mommy juga! Kirain disuruh pulang cepet buat bantu masak atau apa" tambah Krystal yang juga gemas pada mommynya ini.
"ya... kan mommy nggak pernah bilang untuk bantuin mommy masak buat ntar malam" jawab Dela enteng dengan berjalan santai kearah sofa yang sudah di duduki oleh Romy.
"iiish.... Sudahlah Krystal mau istirahat dulu dan jangan bangunin Krystal sampai jam empat tiga puluh nanti" kata Krystal sebelum menuju kamarnya yang berada di depan kamar Kharis.
Belum sampai tiga puluh menit Krystal merebahkan badannya di kasur king sizenya, sudah ada yang mengetuk pintunya. Krystal yang mendengar itu hanya menggeram kesal.
"masuk, pintunya nggak dikunci" jawab Krystal malas malasan.
"Krys.. Krys... kamu lagi ngapain?" kata Kharis yang sungguh tak berguna.
"hiiiisssst... Kakak!!! Kalau nggak ada yang penting banget, keluar sekarang juga, aku lelah kak... " kata Krystal yang hampir frustasi, karena dirinya tak dibiarkan istirahat barang semenitpun.
"ini penting tau" kata Kharis yang sudah duduk di tepi kasur Krystal, Krystal yang merasakan ada pergerakan di kasurnya segera beranjak duduk dengan mengacak rambutnya frustasi.
"kakakku sayang, ada apa sampai kakakku yang super tampan ini datang ke kamar putri yang cantiknya sejagat raya ini hem?" tanya Krystal dengan nada semanis mungkin dan juga dengan senyum amit amit.
"kakak mau tanya satu hal sama kamu" kata Kharis dengan wajah yang serius.
"apa?" kata Krystal ogah ogahan.
"apa bener sebulan kedepan kamu bakal sekolah asrama?" Krystal hanya menjawabnya dengan gumaman. Karena sadar akan pertanyaan kakaknya barusan Krystal segera membelalakan matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Us [complete]
Teen Fiction*TAHAP REVISI* ***** Krystal hanya bisa terbengong tak percaya. Ia sungguh tidak dirinya hari ini. CUP~ Benda kenyal nan basah yang mendarat di pipi kanan Krystal itulah yang membuyarkan lamunannya. "kita winner hon" kata Gilang pelan di telinga Kry...