"weeeeeh buseeet ini maa terlalu sedikit" kata Kelvin setelah membuka lksnya.
Krystal yang mendengar pernyataan itu sedikit mengerutkan dahinya, pasalnya selama ini hanya dia yang mampu menyelesaikan seluruh soal lks dalam waktu dua jam setengah saja. Ya meskipun begitu, ia tetap diam selama jam yang di tentukan belum datang.
"WHAAAT?!!! Lo bilang segini sedikit?!" sahut Lascrea yang mendengar pernyataan konyol Kelvin.
"iyalah sedikit. Lo lupa siapa gue? Kalau lupa, nih biar gue yang ngingetin lo. Gue Kelvin Jae Gacuthel, ketua kelas Unggulan, masuk kelas ini lewat apa? Tentu saja lewat olimpiade matematika. Ya walaupun hanya sampai provinsi sih. Krystal pasti juga udah selesai. Ya kan honey?" tutur Kelvin membanggakan diri.Krystal yang mendengar namanya di sebutpun hanya memutar bola mata jengah.
Karena sudah tidak tahan lagi mendengar ocehan Kelvin dan Lascrea, Krystal segera berdiri dari kursinya serta membawa lks matematikanya.
"loh Krys mau kemana?" Tanya Kelvin yang menyadari pergerakan bangku di depannya.
"gue ijin ke kamar mandi"
"oh oke, tapi nggak lebih dari sepuluh menit ya, soalnya nanti jam Sembilan, kita bakal ngumpulin lksnya"
"WHAAAT?! Lo bilang jam Sembilan?! Yang bener aja dong kalau nentuin! Emang lo mau nyontekin kita?!" sahut Lascrea.
"haaiissttt lo dari tadi what whet mulu, biasa aja kali. Emang baru pertama kali lo kayak gini heh?" jawab Kelvin santai.
"iya bener tuh, lo brisik dari tadi tau nggak!" sahut Syila.
Saat perseteruan itu masih berlangsung, Krystal sudah pergi menuju perpustakaan. Ia berbohong tadi, karena tidak mungkin pagi pagi begini dia beser, dan nggak mungkin juga Krystal akan mengerjakan soal soal yang tinggal sepuluh itu di kamar mandi.
Tapi sialnya di tengah perjalanan ia malah bertemu dengan kepala sekolah. Untung saja ia sudah mempersiapkan alasan sejak keluar kelas tadi.
"loh Krystal mau kemana? Bukannya bapak udah kasih tugas ya?" Tanya pak Hendra selaku kepala sekolah, juga yang bertanggung jawab atas kelas unggulan.
"mau ke perpustakaan Mr, kebetulan ada buku yang harus saya pinjam" jawab Krystal dengan senyum manisnya.
"oooh tapi jangan lama lama ya, soalnya ini udah jam setegah Sembilan"
"baik Mr. Kalau begitu saya permisi dulu"
Setelah berhasil melewati kepala sekolah, Krystal segera pergi ke perpustakaan secepat mungkin karena waktu yang tersisa hanya tinggal delapan menit saja.
Saat sampai di perpustakaan, Krystal segera mencari tempat yang kemungkinan tidak dapat di gunakan untuk bergurau oleh murid lain yang berada di perpus saat itu. Dan dalam waktu lima menit, ia sudah dapat menyelesaikan soal sepuluh tadi.
Masih tersisa dua menit lagi untuk dia kembali ke kelas, ia harus segera sampai di kelasnya sebelum Kelvin kembali menceramahinya.
"eh honey, kenapa baru kembali hon? Ayo cepet siniin lks kamu, biar kita bisa pulang cepet hari ini" kata Kelvin saat melihat Krystal memasuki pintu.
"lo bisa nggak? Nggak usah manggil gue kayak gitu? Enek gue dengernya" kata Krystal pelan saat sudah sampai di depan Kelvin yang kini sedang keliling untuk mengumpulkan lks.
"kalau gitu, di pangil babee aja gimana?"
Sadar bahwa dia mendapat lirikan tajam dari Krystal, Kelvin segera meralat ucapannya tadi.
"iya.. iya.. Krys nggak manggil honey lagi"
Setelah mendengar jawaban yang di inginkannya, Krystal segera menuju bangkunya untuk memberesi buku-bukunya yang masih berada di atas meja. Tak lama kemudian semua murid mulai menyusul langkahnya keluar dari kelas.
"hay Krys! Mau pulang bareng nggak? Kebetulan aku bawa mobil" tawar Kelvin.
Yang di tanya hanya menatap lurus kedepan sembari memasang headset. Karena merasa di acuhkan, akhirnya Kelvin maju selangkan lebih depan dari Krystal untuk mencegah gadis itu pergi.
"Krys kamu bisa hargai usaha aku nggak sih?"
"nggak" singkat, padat, dan jelas.
"nggak bisa gitu dong Krys" kata Kelvin yang kini telah beralih memegang bahu Krystal dengan kedua tangannya.
"lo bisa singkirin tangan lo nggak?" kata Krystal dingin dengan memasang tatapan elangnya.
BRUUUUUKK!!
"eh sorry sorry, gue nggak sengaja" kata seseorang yang tadi menabrak lengan Kelvin ketika memegang bahu Krystal.
Krystal yang merasa jika tangan Kelvin tidak lagi berada di bahunya segera mundur satu langkah.
"Hati hati dong kalau jalan" kata Kelvin setengah kesal.
"sorry, gue cuma mau nanya, kantor kepala sekolah dimana ya?"
Krystal mengerutkan dahinya sebentar sebelum lampu hijau menyala di otaknya."kantor kepala sekolah?"
"iya. Ayo cepetan antarin, soalnya gue udah telat" jawab seseorang yang menabrak Krystal tadi dengan menarik lengan Krystal begitu saja.
Bukannya marah, Krystal malah berterimakasih dalam hati dengan orang itu, karena dia sudah menyelamatkan Krystal dari si kutu kupret Kelvin. Sedangkan Kelvin hanya menggerutu tidak jelas.
"lo nggak pa pa kan?" Tanya seseorang tadi ketika sudah dirasa agak jauh dari Kelvin.
"iya gue baik baik aja" kok jawab Krystal saat sudah sadar dari lamunannya.
"tapi, bisa lepasin tangan lo dari pergelangan tangan gue?" lanjutnya.
Seolah disadarkan, seseorang tadi segera melepaskan tangannya dari tangan Krystal."eh sorry sorry"
Krystal tak menjawabnya, ia malah berjalan lebih dulu dari orang tadi, ya meskipun sudah menyelamatkan dirinya, tetap saja tidak semua orang boleh menyentuhnya.
DRRRRRTTT
Karena merasakan geteran dari handphonenya, Krystal segera menghentikan langkahnya. Membuka pesan yang berasal dari kakaknya.
Kakak jemput di depan gerbang ya?
"dari siapa? Pacar lo ya?" Tanya orang yang berada di sebelah Krystal.
Krystal yang mendengar itu, langsung menatap tidak percaya kepada laki laki yang sedang bersamanya itu, bagaimana bisa dia di selamatkan oleh orang macam ini?
"lo nggak punya sopan santun ya?"
"punya kok? Kenapa emang?"
"serah lo deh" jawab Krystal jengah.
Ia berfikir sejenak, mencoba untuk segera keluar dari sekolah ini dengan aman dan tentram. Alhasil dia memilih untuk memberi tahu laki-laki di depannya ini. Meskipun sedikit mengingkari perkataannya, tapi apa boleh buat.
"Gue nggak bisa nganter lo. Dari sini, lo lurus aja, nanti ada perempatan, lo belok kanan. Dari situ lo lurus aja terus, nanti ada pertigaan lo jangan belok, lurus aja terus, nanti sampai ada tangga lo turun kebawah terus belok kanan lo sampai kantor guru, belok kiri kantor kepala sekolah. Gue ada urusan, jadi gue balik dulu" kata Krystal agak cepat.
Selesai mengatakan itu, dia segera pergi ke lantai bawah.
"perempatan? Pertigaan? Emang ini jalan raya apa?" gumam seseorang tadi.
"eh tadi gimana? Kok kelihatannya ribet banget ya? Padahal dari sini cuma lurus aja terus. Ngapain dia sampai ke perempatan segala? Dasar aneh" tambah seseorang tadi.
Sebenarnya dia tadi sudah sampai di kantor kepala sekolah jam setengah delapan tadi, karena di rasa masih terlalu pagi untuk balik ke rumah jadi dia memutuskan untuk keliling sekolah ini.
Namun siapa sangka di tengah perjalanannya, ia di perlihatkan adegan yang menurutnya tidak senonoh itu, jadi ya ada akal untuk ngeganggu dikit lah anggap saja sebagai pengenalannya dengan sekolah barunya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Us [complete]
Teen Fiction*TAHAP REVISI* ***** Krystal hanya bisa terbengong tak percaya. Ia sungguh tidak dirinya hari ini. CUP~ Benda kenyal nan basah yang mendarat di pipi kanan Krystal itulah yang membuyarkan lamunannya. "kita winner hon" kata Gilang pelan di telinga Kry...