part 36

39 2 3
                                    

IG: indahtri068

Vote dan komen,saran, dan kritikya ditunggu

Dan terimakasih untuk 23 pasang mata yang udah baca part 24 kuh...

Maaf untuk typo

********

Di sinilah Krystal berada sekarang. Duduk dalam diam sesekali menikmati jus melon yang dipesannya. Tak jarang juga ia melihat handphonenya hanya untuk sekedar memastikan apakah ada notifikasi. Wajahnya bertambah lesu saat yang ditemukannya hanyalah notifikasi dari kesembilan gamenya berisikan ajakan bermain dengan gamer lainnya.

Kepalanya tak lagi tegak, menelungkupkannya di kedua lengannya yang menyilang di atas meja. Ia bosan.

Saat menghubungi Lascrea tadi, ia sungguh menyesal tak ikut mommynya pulang. Lascrea tak bisa menemaninya di sini karena ia sedang ada kencan dengan Kelvin. Mommynya sendiri sudah pulang ke rumah, atau mungkin sudah berada di pesawat sekarang. Karena jadwal penerbangan orang tuanya dimajukan.

Ia juga sudah menghubungi Gilang, namun hanya suara operator yang ia dapat. Sungguh, kenapa hari ini begitu buruk bagi Krystal? Hingga tak sadar air matanya mengalir dalam diam. Menikmati sesak di hatinya yang entah sejak kapan mulai menyapanya.

Ia baru sadar jika seperti inilah rasanya diabaikan, ditinggalkan, dan dikucilkan. Setidaknya itu yang ia rasa sekarang ini. Bahkan kali ini tubuhnya tak mau mendukung pikirannya yang selalu memberontak untuk tak menangis dan menganggap semuanya biasa saja.

Entah kenapa kali ini terasa sangat perih dan sakit baginya. Ia tak pernah bergaul dengan siapapun saat masih menduduki bangku di kelas unggulan, hanya benda persegi panjang berwarna putih di sampingnya lah setia menemaninya dulu. Tapi kenapa sekarang ia bisa sesedih ini? Kenapa ia bisa merasa diabaikan? Bukankah ini sudah biasa baginya?

Entahlah... Pertanyaan itu kembali tak bisa ia jawab setelah dia berhubungan dengan Gilang, diganggu bahkan direcoki oleh Gilang.

Semua orang sibuk dengan aktifitas mereka, dan handphonenya tak lagi menarik baginya. Kenapa ini bisa ia rasakan?

Isakannya terhenti ketika merasakan sebuah tangan mengusap rambutnya pelan. Sontak Krystal segera mendongakkan kepalanya. Menampilkan wajah sembabnya.

"kamu kenapa nangis?"

Bukannya menjawab Krystal justru kembali mengeluarkan tangisannya.

"eh... Eh... Jangan nangis lagi dong, aku nggak maksud buat kamu nangis... Ya lord" kata Gilang frustasi.

"Krystal... Udahan dong nangisnya, ntar dikira aku apa apain kamu loh... Emang kamu mau jadi tontonan gratis di restoran mommymu sendiri? " kata Gilang berusaha menenangkan. Dan alhamdulillah berhasil, karena Krystal sudah menghentikan tangisannya dan memandang dirinya lekat.

"kamu ngapain di sini hemm?"

"makan lah"

"sama..."

"ndiri. Abisnya kamu di telfon yang angkat mbak operator" jawabnya sembari menghapus sisa air matanya.

Sungguh Krystal semakin kesal sekarang, harusnya kan Gilang yang hapus air matanya. Bukannya ngarep, tapi memang begitukan? Masa dia tega membiarkan perempuan nangis di depan matanya?

"ah... Maaf. Hpku lowbat nggak sempet ngecas tadi waktu mau berangkat"

"terus kenapa kamu bisa ke sini? "

About Us [complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang