part 30

71 4 0
                                    

Malam telah berlalu, bergantikan mentari yang masih malu-malu untuk menampakkan dirinya di hadapan sebagian bumi. Burung-burungpun mulai berkicau menyambut pergantian udara. Sedangkan ayam sudah mulai mengepakkan sayapnya dengan nyanyiannya, bertanda pagi telah datang. Embun yang masih melekat pada rerumputan menandakan betapa segarnya udara pagi ini. Tak lupa juga dengan dahan-dahan pohon yang meliuk-liuk mengikuti irama angin. Sangat cocok dengan hari ini.

SREEEEKK....

Bunyi gorden yang ditarik untuk memasukkan sebagian sinar matahari pagi di sebuah istana kecil milik perempuan yang masih sibuk bergelung dengan selimut tebalnya. Yang sontak menarik selimutnya sampai menutupi kepalanya.

“Krystal bangun! Udah pagi juga” seru Kharis dengan mengesampingkan gorden berwarna biru laut itu.

“eunghhh... sebentar lagi kak” jawab Krystal dengan suara serak khas bangun tidurnya.

“kalau tak bangun juga, kakak akan menyeretmu ke kamar mandi”
Krystal hanya bisa mengusap wajahnya kasar sembari bangun dari tidurnya.

“oke! Sekarang kakak keluarlah” sahut Krystal dengan menunjuk ke arah pintu kamarnya.

“ya... ya... ya... kau tau? Hari ini kakak bakalan sibuk, jadi urus dirimu sendiri dengan benar oke? Dan jangan lupa beri makan beruangmu itu. Kakak pergi dulu. Bye... anak kecil” kata Kharis dengan mengacak lembut rambut Krystal sayang.

Setelah kepergian kakaknya, Krystal segera beranjak dari duduknya menuju kamar mandi dengan mata lima wattnya. Tak butuh waktu lama untuknya membersihkan diri. Krystal segera bergegas turun ke bawah untuk menyambut sarapan paginya, plus ngebangunin Gilang yang mungkin saja masih ngaret di tempat tidurnya.

“hai Krys! Ayo sarapan bersama” sapa Gilang dengan celemek yang masih melekat di badannya, sambil mengangkat semangkuk sup untuk sarapannya dan juga orang yang sedang berdiri mematung di pinggir meja makan.

“kamu yang masak semua ini?”

“heemm... kenapa? Kelihatan nggak enak banget ya?”

“bukan gitu, kan masih ada pelayan yang bisa nyiapin ini, kenapa kamu repot-repot begitu?” jawab Krystal sembari menarik kursi untuk di duduknya.

“hehehe... iseng aja mau buatin sarapan buat kita. Itung-itung latihan buat nanti jika kamu sibuk sama kehamilan kamu”

Mendengar perkataan Gilang, mendadak Krystal memerah karenanya.

“apaan sih, orang tunangan aja belum, main hamil aja”

“kalau gitu nggak usah tunangan, kita langsung nikah aja gimana?” kata Gilang lebih menggoda lagi.

“Gilang! Apaan sih. Udah kali ngomong yang enggka-enggaknya. Orang kita masih sekolah juga”

“ahahahaha... bercada kali hon, udah ah, nggak usah merah gitu. Jadi pengen ciumkan jadinya”

“Gilang!”

Gilang hanya bisa tertawa mendengar teriakan histeris dari gadis di depannya itu. Setelah bisa menghentikan tawanya, mereka segera memakan sarapan mereka yang dengan sengaja Gilang  menjadi juru masaknya.

Tak lama bagi mereka untuk menyelesaikan acara sarapan mereka. Yang dilanjutkan dengan mengemas baju-baju Gilang, karena hari ini merupakan hari kepergian Gilang dari mansion keluarga Rayzel.

“aku antar ya... sekalian pengen ketemu sama tante Sonya”

“cie... mau ngunjungin mertuanya ni yeee...”

“Gilang berhenti nggak!”

“aku dari tadi nggak kemana-mana honey, kamu tenang aja aku bakalan stay di hati kamu kok” balas Gilang dengan mengedipkan sebelah matanya genit di sertai senyum menggodanya.

About Us [complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang