Pagi ini merupakan awal pelatihan bagi seluruh murid, satu hari free kemarin yang merupakan hadiah dari Kharis mereka gunakan untuk bersenang-senang. Entah itu maraton nonton drama korea, tidur seharian di kamar yang serba mewah mereka, atau bercerita dan saling curhat.Dan jangan ada yang merengira ada yang berpacaran dengan mesra seharian penuh kemarin, lebih baik buang jauh-jauh pikiran itu. Karena bagaimanapun di seluruh asrama ini banyak cctv yang mengintai mereka, terlebih lagi karena lokasi tempat tidur antara perempuan dan laki-laki tak dipisahkan.
Meskipun begitu, selama mereka menjalani karantina untuk olimpiade bulan depan yang sekaligus olimpiade terakhir mereka di kelas sebelas itu, mereka diharaman untuk menjalin asmara satu sama lain. Dan apa bila ada yang ketahuan bahwa ada yang memiliki hubungan dan sedang bermesraan selama karantina, siap-siap saja di depak langsung di detik mereka ketahuan itu. Belum lagi mendapat oleh-oleh dari kepala sekolah.
"Krys, ayo berangkat, sepuluh menit lagi Miss Tia datang ke ruangan" kata Kelvin agak keras di depan kamar Krystal, karena belum ada tanda-tanda Krystal keluar. Dan yang benar saja, semenit kemudian Krystal keluar dengan setumpuk buku di tangannya.
"ngapain bawa komik segala?" tanya Kelvin heran.
"buat hiburan" jawab Krystal singkat yang langsung meninggalkan Kelvin dengan wajah herannya.
"eh Krys, syaratnya kita harus bertiga kesananya, kalau nggak Miss Tia bakal kasih kita sambutan!" kata Kelvin lumayan keras karena Krystal yang sudah beberapa langkah darinya.
"ya, lo bangunin tuh si Gilang. Kalau nggak bangun-bangun, siram pake air dingin!" jawabnya dengan agak keras.
Kelvin hanya bisa meghembuskan nafas jengahnya mendengar jawaban yang keluar dari mulut Krystal. Ia kira Krystal akan berbalik menuggunya untuk membangunkan Gilang. Haaaaaahh... mungkin ia harus berlatih tak mengharap lebih tinggi kepada Krystal.
Untung saja kali ini Gilang bersahabat dengannya, karena tak lama setelah jawaban Krystal tadi pintu kamar Giang terbuka.
"uuugghhh... Brisik banget sih lo! Ganggu tidur gue aja tau nggak"
DOOOEEEEENG!!!!
Sungguh bencana bagi Kelvin hari ini. Bagaimana tidak, Gilang yang dikiranya sudah siap, ternyata malah sebaliknya.
PLETAK!!
Satu jitakan mendarat mulus di kepala Gilang.
"lo kalau gila itung-itung dong!!" kata Kelvin dengan kesalnya.
"aaakkhh... apaan sih lo!" kata Gilang kesal akibat jitakan dari Kelvin di kepalanya.
"kita ada bimbingan hari ini bego!!! Cepet sana ganti baju! Kalau lima menit lo nggak keluar, gue hancurin nih pintu lo!"
"heh! Lo kira lima menit cukup buat ngebersihin badan gue? Lima belas menit"
"lima belas menit palalu. Kita udah telat bego! Kita Cuma punya waktu lima menit. Haaaiisstt... mimpi apa gue semalem musti ketemu sama makhluk kek begini"
"banyak cakap lu, udah sana duluan. Ntar gue nyusul"
"kalau bisa gitu, nggak bakal gue di sini bangunin lu!"
"aelah. Ya udah iya. Lima menit" jawab Gilang akhirnya dengan wajah yang masih sangat mengantuk.
Dan kali ini Kelvin bersyukur karena tak perlu mengeluarkan tenaga lebih hanya untuk mengurusi Gilang. Karena tak lama kemudian, Gilang sudah siap dengan tasnya. Namun betapa mirisnya dia yang ditinggal begitu saja oleh makhluk yang dinantinya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Us [complete]
Jugendliteratur*TAHAP REVISI* ***** Krystal hanya bisa terbengong tak percaya. Ia sungguh tidak dirinya hari ini. CUP~ Benda kenyal nan basah yang mendarat di pipi kanan Krystal itulah yang membuyarkan lamunannya. "kita winner hon" kata Gilang pelan di telinga Kry...