Part 32

64 4 0
                                    

FLASH BACK

Semalaman ini Gilang tak henti-hentinya membolak-balik setumpuk kertas di hadapannya yang terduduk manis. Laptop dan juga berjejer handphone yang satu-persatu menampilkan notifikasi file di terima. Ia bahkan belum makan malam. Ia tak mempunyai waktu hanya untuk mengurusi hal tersebut. Ia mulai mengangkat handphonenya yang berdering terus-menerus.

"ada apa?" jawabnya tanpa basa-basi masih dengan membalik satu-persatu lembar kertas di tangannya. Sedangkan handphonenya ia apit dengan bahunya.

"kami menemukannya Mr."

"dimana?"

"Negri Sakura"

"cepat datangi dia, katakan padanya jika aku ingin berbicara dengannya"

"baik Mr."

Setelah mendapatkan kabar itu, Gilang langsung merebahkan punggungnya di kasur, yang sialnya masih terdapat kertas berserakan.

"huuuh... tunggulah sebentar lagi honey" gumam Gilang sebelum ia terjatuh ke dalam alam mimpinya.

Akhirnya ia bisa beristirahat dengan tenang, setelah tiga hari ini ia berkerja melebihi keras hanya untuk mencari seorang gadis yang entah kapan menghilang begitu saja.

Belum genap dua jam Gilang menutup mata, handphonenya kembali berdering tak ada hentinya. Dan dengan terpaksa, ia mengangkatnya dengan malas, dan beranjak dari tidurnya.

"ada apa" kata Gilang galak.

"ini gue. Ada apa lo nyari gue?" jawab seseoang dari sana yang diyakini Gilang adalah gadis yang menjadi masalah seminggu terakhir ini.

Dan itu sukses membuat Gilang membuka lebar-lebar matanya. Seketika itu juga hawa ngantuknya hilang entah kemana.

"kenapa lo ngilang?" kata Gilang tanpa bbasa basi.
"lo tau? Berkat perbuatan lo yang nggak lo pikir dulu itu,kak Kharis terpuruk. Dan lo sukses buat Krystal sama Lascrea ribut" lanjutnya tajam.

"kak Kharis sakit? Kenapa bisa?" jawab Seira tak percaya.
"dan gue nggak ngilang ya..." tambahnya membela diri.

"kalau lo nggak ngilang, kenapa lo ganti identitas lo" balas Gilang tajam. Dan benar saja, setelah ucapanya, tak ada jawaban dari sana.

"benerkan?" kata Gilang meremehkan.

"kalau lo nggak sampai di sini besok, gue sendiri yang bakal nyeret lo ke sini" kata Gilang yang langsung mengakhiri perbincangan mereka secara sepihak.

Ia sungguh tak tahan lagi dengan sikap biasa gadis tersebut. Bagaimana bisa gadis itu biasa saja ketika semua orang sibuk mencarinya? Sunguh gadis yang menjengkelkan. Tak mau ambil pusing, Gilang kembali merebahkan tubuhnya di antara tumpukan kertas itu, ia sungguh sudah sangat lelah hari ini, biar besok saja ia membereskan kertas-kertas ini, sekaligus memberitahu Krystal.

Pagi ini Gilang sibuk membersihkan kamarnya dari berlembar-lembar kertas yang berserakan di kamarnya. Kenapa tak meminta pembantu saja untuk membersihkannya? Jawabannya karena Gilang tak mau sembarang orang memasuki kamarnya dengan sesuka hati. Ingat ini daeah privasinya!

Tak berselang lama, handphonenya berdering menampilkan nama Krystal di sana.

"Ya, kenapa Krys?"

"Kakak masuk rumah sakit, ntar alamatnya aku SMS aja"

"Rumah sakit? Bagaimana bisa?"

"Ntar aja aku jelasin. Aku mau nyusul mereka dulu" jawb Krystal sebagai kalimat terakhir dari telepon mereka.

About Us [complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang