part 11

101 8 0
                                    

TOK… TOK… TOK…

Hingga bunyi ketokan pintu itu menyadarkan mereka dari kesibukan mereka masig masing, terkecuali Krystal, ia lebih mementingkan sosmetnya daripada ketokan pintu yang menurutnya tak penting itu.

“nah… makanannya sudah datang. MASUK!” kata Jimi dengan sedikit berteriak diakhir kata.

Tak lama kemudian para waiter datang dengan makanan di kedua tangannya. Mereka meletakkan makanan dengan begitu teliti dan terlatih.

“maaf mi pi aku terlambat” kata seorang laki laki tampan dengan pakaian kasualnya yang menambah ketampanannya dan juga kharismanya.

“isshhh… kakak selalu saja seperti ini. Kali ini jangan maafin dia mi pi” kata Angel dengan wajah kesalnya.

“selalu apanya, baru kali ini lagi. Kamukan nggak pernah dirumah, mana tau kebiasaan kakak tampanmu ini” jawab laki laki tadi dengan berjalan kearah kursi di samping Angel.

“udah udah kalian ini, sekarang cepetan kamu minta maaf pada keluarga om Romy” lerai Jimi karena anak laki lakinya ini selalu saja mencari ribut dengan adiknya jika adiknya itu dirumah.

“maaf om tan, saya terlambat. Soalnya tadi macet banget. Seriusan!”

“GILANG!” kata Jimi dengan nada kesalnya yang sudah tak tertahan karena kelakuan anaknya yang selalu saja seenaknya.

“Jimi sudahlah, dia jugakan baru SMA jadi maklumin aja” kata Romy memaklumi.

“tuh… om Romy aja ngertiin aku, masa papi nggak sih, ya nggak mi”

“nggak!” kata Sonya cuek. Yang membuat suasana cair kembali dengan tawa dari Romy juga Jimi begitupun Dela, ia malah mengingat jika dirinya yang sedang kesal dengan kedua anak tersayangnya itu. Betapa konyolnya ekspresinya saat itu.

“sudah sudah, malah pada ketawa”

“Krystal…” lanjut Sonya dengan memanggil Krystal lembut, sedangkan yang dipanggil masih sibuk dengan dunia mayanya. Karena menyadari bahwa adik tercintanya masih saja sibuk di dunianya, Kharis segera menyenggol lengan Krystal agak keras hingga handphonenya hampir saja terjatuh. Krystal langsung memberikan hadiah tatapan tajamnya ke Kharis, Kharis yang mendapat tatapan seperti itu hanya cuek bebek.

“kamu dipanggil tante sonya adikku sayang” kata Kharis dengan nada yang sengaja dibuat buatnya dan juga dengan senyum yang dibuat sok manisnya itu. Ya… meskipun emang aslinya manis. Krystal yang mengerti itu langsung mengarahkan kepalanya ke tempat duduk sonya. Dimana Sonya disana masih tersenyum lembut.

“eh… ada apa tan?”

“tuh kan tante lagi, mami sayang” ingat Sonya yang langsung mendapatkan anggukan dari Krystal.

“nah.. Krys, kenalin ini anak tante namanya Gilang” Krystal yang mendengar nama keramat itu disebut langsung mengalihkan pandangannya ke depan.

What the...?! Ini apa apaan coba? Batin Krystal saat melihat yang duduk tepat di depannya adalah orang yang paling dibenci dan dihindarinya.

“kalian udah saling kenal?” kali ini giliran Dela yang bertanya.

“belum”

“udah”

Jawab Krystal dan Gilang bebarengan. Krystal menjawab belum dengan ekspresi biasa ajanya sedangkan Gilang menjawab udah dengan senyum manisnya.

“mami nggak peduli kalian udah kenal atau belum. Yang penting mulai sekarang kalian harus membiasakan diri bersama. Karena setelah UN kalian akan langsung bertunangan” jawab Sonya dengan santai.

About Us [complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang