Krystal hanya bisa diam melihat mom dan dadynya berbicara mengenai hubungannya dengan Gilang, ia ingin menghentikan mereka untuk membatalkan pertunangannya, namun jika Gilang sendiri bahagia dengan wanita kemarin yang ia lihat, mengapa ia harus menahannya. Ia sadar selama ini Gilang sudah berkorban banyak untuknya. Kini giliran dirinya membalas perbuatan Gilang. Ya mungkin dia yang akan menderita, tapi ia yakin penderitaan itu akan cepat berlalu baginya. Bukankah ia baru saja jatuh cinta dengan calon tunangannya itu? Jadi ia yakin akan mudah pula untuk melupakannya. Ya... Meskipun Gilang merupakan cinta pertamanya, tapi tak akan menjadi halangan baginya untuk move on dari Gilang. Setidaknya ia harus mencobanya bukan? Jika perlu ia akan kembali seperti dimana ia tak kenal Gilang dulu.
"baiklah Krystal, kamu mau ikut mom dad ke rumah Gilang atau kamu di sini aja? " kata Dela kesal. Ia kesal setelah mendengar cerita secara detail dari Kharis, bisa bisanya keluarganya dipermainkan seperti itu!
"Krys... Di rumah saja mom, Krys nggak enak sama tante Sonya"
"baiklah kami pergi dulu. Dan jangan sampai kamu nangis bombai lagi, karna laki laki seperti Gilang itu tak pantas buat kamu tangisi" kata Romy menambahi.
Krystal hanya dapat menghela nafasnya pasrah. Ketika melihat mom dan daddynya sudah melewati pintu utama mansionnya. Kini ia akan memulai hidup barunya kembali, melupakan semua yang pernah terjadi kemarin, dan kembali pada Krystal yang biasanya. Tanpa senyum, wajah dingin, tak suka dengan orang sok akrab, dan tak mau disalahkan. Memang itu terdengar egois, tapi itulah diri Krystal.
Beranjak dari duduknya dan kembali ke kamarnya, mencoba memfokuskan kembali matanya dan pikirannya pada laptop yang sudah jarang ia buka semenjak kehadiran Gilang. Tapi setelah beberapa menit ia memfokuskan pikiran dan penglihatannya, ia tetap saja belum bisa melupakan kenangannya dengan Gilang. Hatinya masih sesak karena ingatan saat Gilang datang kepadanya lalu pergi begitu saja setelah seorang wanita memintanya menemaninya. Tak bisakah Gilang memberi tahunya dimana letak kesalahannya? Mengapa dia dengan seenak dengkulnya datang kepadanya dengan membawa wanita lain? Tidakkah dia sangat brengsek untuk ukuran cinta pertamanya? Kenapa dia bisa jatuh kedalam pesona Gilang begitu saja tanpa mengetahui seluk beluk lelaki tersebut? Ia hanya meringis mendapati kebodohannya itu. Hingga tanpa sadar buliran bening itu kembali ke permukaan, mengalir dengan begitu derasnya tanpa tahu malu. Ia terisak isak, meratapi semua perbuatannya entah itu yang membuat Gilang jenuh ataupun kebodohannya sendiri. Hingga tanpa sadar dirinya sudah terlelap di bawah bantal yang ia gunakan untuk meredam tangisnya.
*****
"Krys... Bangun yuk, kita makan malam dulu, kamu belum makan kan tadi siang? " kata Kharis lembut. Ia sungguh tak tega adiknya terpuruk seperti ini.
"emh... Krys mandi dulu kak, kakak duluan ke meja makan, nanti Krys bakal nyusul"
"janji? " Krystal hanya mengangguk, mencoba tersenyum, meyakinkan kakaknya.
"dan satu lagi, berhentilah menangisi bajingan itu, kalian sudah putus sekarang, mon dad juga udah batalin pertunangan kalian. Jadi jangan bersedih lagi ok? Kau tau? Menangisi Gilang sungguh tak ada gunanya. Kakak bakalan bantu kamu buat lupain bajingan yang udah biat kamu kaya gini. Jadi percaya sama kakak! Berhenti menangis, dan jalani hidup kamu seperti biasanya ok? " Krystal lagi lagi hanya mengangguk dengan senyum yang masih bertengger di bibirnya.
"iya kakak ku yang paling aku sayangi... Sekarang kakak keluarlah, aku sudah gerah dari tadi mendengar ucapan kakak" kata Krystal dengan mendorong tubuh Kharis.
"ish... Iya iya. Kakak keluar sekarang!"
Sepeninggalan Kharis, Krystal hanya bisa tersenyum kecut sebelum beranjak ke kamar mandinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
About Us [complete]
Teen Fiction*TAHAP REVISI* ***** Krystal hanya bisa terbengong tak percaya. Ia sungguh tidak dirinya hari ini. CUP~ Benda kenyal nan basah yang mendarat di pipi kanan Krystal itulah yang membuyarkan lamunannya. "kita winner hon" kata Gilang pelan di telinga Kry...