"Kharis, Seira, ayo ke sini" panggil Romy dengan senyum merekahnya.
Mendengar itu Krystal menghembuskan nafas leganya. Ia tak rela jika usahanya selama ini berakhir dengan sia-sia. Tapi.... bukankah pertunangan kakaknya itu masih satu minggu lagi? Ah... mungkin saja dipercepat, secara Khariskan hampir saja dijemput malaikat maut saat Seira tak ada.
"ayo pasang cincinnya"
Suara itu membuyarkan lamunan Krystal. Memaksanya kembali pada kenyataan dan mengarahkan pandangannya ke sepasang anak manusia yang saling memasang cincin di jari manis tangan kiri mereka. Saling bertukar pandang, dan saling bertukar senyum. Sungguh manis. Krystal ikut tepuk tangan saat acara tukar cincin selesai, dan tepukan bertambah riuh saat Kharis mencium kening Seira.
"Terimakasih, kalian sudah mau datang di acara ini. Saya sangat berterimakasih kepada kalian. Semoga kita kedepannya lebih bisa maju lagi, dan mohon bimbingannya" kata Kharis yang dilanjutkan dengan turun dari sana setelah mendapat anggukan dari Romy.
"ekhem... dan satu lagi. Saya secara resmi akan menyerahkan semua urusan perusahaan kepada Kharis. Mulai minggu depan, ia akan menjadi pemimpin baru kalian. Sekarang nikmatilah pesta ini, anggap sebagai pesta penyambutan pimpinan baru kita"
Setelah menyelesaikan penyambutan yang ada, Romypun turun, menghampiri istri dan putri semata wayangnya yang nampak berbincang dengan senangnya.
"hai bidadari-bidadarinya dad, kalian lagi bicaraain apa heum?" katanya sambil mencium pipi Dela dan juga Krystal.
"nggak, kita Cuma bicaraan butik mom yang mengeluarkan rancangan baru buat bulan ini" jawab Dela santai. Romy hanya membulatkan mulutnya.
"apa kalian tak lapar?"
"hem... ya sedikit"
"baiklah, ayo Krys.. kita makan dulu"
"kalian duluan saja, Krys belum lapar, dan bukankah dad ingin honeymoon lagi bersama mom, jadi gunakan ini sebagai awal" jawab Krystal sembari terkekeh geli.
"hahaha... kau benar Krys, ayo sayang kita makan dulu, biar nanti dad yang suapin"
"ih... kalian ini, ini di pesta bukan di rumah, jadi jaga sikap kalian" jawab Dela berusaha senormal mungkin.
"iya deh... yang mulai merah. Udah sana-sana! Jadi obat nyamuk ntar aku kalau kalian di sininya kelamaan" jawab Krystal dengan nada setengah menggoda.
Setelah kepergian mereka, Krystal segera beranjak dari sana, berjalan ke arah meja minuman. Entah mengapa tenggorokkannya terasa kering sejak kehadiran Romy tadi. Ia mengambil minuman berwarna merah, yang ia ketahui sirup itu, tak disangka saat ia mulai meminumnya, malah ada suara mengejutkan dari belakang. Alhasil, minuman tadi tak jadi melewati kerongkongannya, hanya mampir sekilas di dalam mulutnya.
"isssh... kalian apaan sih, panggil baik-baik bisa kan?!" sungut Krystal saat melihat siapa yang mengagetinya. Sedangkan yang diomeli hanya nyengir tak jelas.
"hehehe... sorry Krys, nggak tau kalau lo lagi minum" jawab Lascrea santai.
"ada apa kalian manggil gue?"
"santai Krys, kita nggak bakalan jahilin kamu, kita Cuma mau nemenin kamu yang lagi kesepian aja" Kelvin langsung mengeluarkan dua jarinya kehadapan Krystal, saat tau gadis iu akan menjitaknya.
"kalau kalian sama gue di sini. Yang ada kalian jadiin gue obat nyamuk kalian! Bukan nemenin gue. Dasar!"
"Krys..." baru saja Kelvin ingin menjawabi, suara lirih itu sudah mendahuluinya.
Hingga akhirnya mereka mengarahkan pandangannya ke samping kiri Krystal. sedangkan Krystal hanya diam mematung, memandang tajam dan dingin ke arah depan. Sejenak ia mengambil nafas, lalu merubah ekspresinya untuk bertatap muka dengan laki-laki yang sudah dengan lancangnya memanggil namanya dengan nada seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Us [complete]
Teen Fiction*TAHAP REVISI* ***** Krystal hanya bisa terbengong tak percaya. Ia sungguh tidak dirinya hari ini. CUP~ Benda kenyal nan basah yang mendarat di pipi kanan Krystal itulah yang membuyarkan lamunannya. "kita winner hon" kata Gilang pelan di telinga Kry...