part 26

57 3 0
                                    

Setelah berpamitan, mereka segera berjalan menjauh dari mansions dengan kecepatan rata-rata. Gilang sangat ingin mengabadikan momen ini dan ditunjukkkan ke mamanya, sebagai bukti bahwa Krystal akan menerimanya dengan sepenuh hati.

"kita kemana dulu Krys?"

"kita ke timezone aja, udah lama aku nggak ke sana"

"baiklah"

Sesampainya di mall, mereka berjalan dengan santainya ke arah time zone. Gilang yang sudah merasa gatal di tangannya langsung menggandeng tangan Krystal mesra. Menautkan jari-jari mereka yang begitu pas. Ia bahkan lupa jika saja Krystal bisa marah dengannya.

"bolehkan Krys?" tanya Gilang saat menyadari kekagetan Krystal dengan menengok ke arahnya.

Dan tanpa di duganya, Krystal dengan senang hati menganggukkan kepalanya seolah ia tak keberatan sama sekali, ya... meskipun tak disertai senyum indahnya. Krystal juga membalas menautkan jari-jarinya dan menggenggamnya erat. Gilang yang mendapat respond seperti itu hanya bisa tersenyum senang dan juga lega.

Sebuah kemajuan besar. Nggak ada salahnya juga mimpi sialan tadi malam hehehe... batin Gilang bersuara.

Tak berselang lama kemudian mereka sudah sampai di area time zone. Krystal yang melihat banyak sekali hal yang sudah lama ia tak lihat, sontak langsung tersnyum bahagia. Ia bahkan tanpa sadar menggenggam tangan Gilang semakin erat.

"Kamu mau masuk atau diem di sini mandangin semua ini sampai nanti?" Krystal sontak memutar kepalanya menghadap Gilang.

"masuklah" jawaabnya dengan senyum bahagianya.

"ya udah kalau gitu ayo! Keburu sore"

"sore apaan, orang masih jam sembilan pagi juga"

"hahaha... kan kalau kamu diem disini terus keburu sore sayang"

Mereka akhirnya menikmati hampir semua permainan yang berada di situ. Seperti, the big one crane, golden gun, mario kart, aikatsu. Dan di situ pula Gilang dapat melihat Krystal tersenyum dan tertawa lepas, seolah ia melepaskan semua bebannya di setiap permainan.

Karena waktu sudah menunjukkan waktunya makan siang, mereka memutuskan untuk mencari restoran dengan senyum yang masih mengembang di bibir keduanya juga tangan mereka yang semakin mantap dan erat menautkan jari-jari mereka.

"hon, di sini aja ya, kita udah muter dari tadi loh, emangnya kamu nggak capek?"

"hmmm? Masa sih, aku nggak ngrasa capek sama sekali. Ya udah deh di sini aja. Aku juga haus" jawab Krystal lembut.

Setelah memesan makanan, mereka duduk dengan damai. Karena keheningan yang tercipta terlalu lama dan membosankan, akhirnya Gilang yang mengalah dan memulai percakapan diantara mereka.

"Krys,.."

"hmm" jawab Krystal sembari mendongakkan kepalanya ke arah Gilang.

"kenapa hari ini kamu tak seperti biasanya? Kenapa kamu tiba-tiba berlaku baik dan lembut kepadaku? Apa ada sesuatu yang terjadi sebelumnya?" tanya Gilang beruntun. Sedangkan Krystal hanya tersenyum menanggapi pertanyaan Gilang. Jujur ini juga hal baru baginya.

"mmm, ya memang ada kejadian kemarin. Kau ingin aku cerita?" Gilang hanya mengangguki pertanyaan Krystal.

"yaah... sejujurnya ini agak tak masuk akal. Masa iya, Semalam aku mimpi kamu meninggal karena kelakuan dingin aku" Gilang melongo mendengar jawaban Krystal.

"m-meninggal?" mendengar nada Gilang yang gemetaran, Krystal terbahak mendengar dan melihat raut wajah ketakutan Gilang.

"kok malah ketawa. Emang ada yang lucu?" tanya Gilang kesal.

About Us [complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang