Tidak terasa sudah setahun Clara berada di High School dan dua setengah bulan lagi akan ada ujian kenaikan kelas. Masih cukup lama menurut Clara untuk mempersiapkan diri mengikuti ujian, tetapi tidak menurut Niora—baginya itu hanya sekejap. Niora telah mulai merevisi jadwal belajarnya dan memberikan kode-kode warna pada catatan-catatannya. Clara dan Keyla sebenarnya tidak keberatan, tetapi Niora tak henti-hentinya mendesak mereka untuk melakukan hal yang sama.
" Niora, ujiannya masih lama sekali. Dua setengah bulan lagi. " Tukas keyla
" Itu tidak lama, seharusnya kita sudah belajar sebulan yang lalu. " Balas Niora seraya membuka buku-bukunya
" Bukannya kau sudah membaca semua buku itu ? Untuk apa kau belajar lagi ? " Tanya Keyla kesal.
" Untuk apa kau belajar lagi ? Kalian gila ? Kalian sadar kan kita harus lulus supaya bisa naik ke kelas dua ? Belajar itu penting sekali. "
Clara dan Keyla mendengus kesal dengan sifat Niora, dan lebih celakanya lagi. Pada guru berpikir sama dengan Niora. Mereka membebani anak-anak dengan bergitu banyak pr, sehingga liburan kini menjadi waktu untuk belajar. Sulit bersantai jika Niora ada di sebelah mereka, sibuk mengulang-ulang dua puluh kegunaan darah unicorn. Atau berlatih gerakan-gerakan tongkat sihir. Mengeluh dan menguap, Clara dan Keyla melewatkan sebagai besar waktu luang mereka di perpustakaan bersama Niora, berusaha menyelesaikan tugas-tugas tambahan mereka.
👑👑👑👑👑
" Sudah waktunya pelajaran sihir, jangan sampai kita terlambat. " Kata Keyla seraya menggunakan jubah keturunannya dan mengambil tongkat sihirnya.
Niora mendengus pelan, " bilang saja kau ingin lari dari soal-soal ini kan Baiklah, setelah kelas sihir—tidak ada yang bisa memberikan alasan apapun untuk tidak mengerjakan soal-soal ini. "
Clara menutup bukunya, lalu mengambil jubah dan tongkat sihirnya. " Aku sudah selesai menyelesaikan semua soal-soalnya, jadi setelah pelajaran sihir aku hanya perlu menghafal tentang tumbuhan obat dan sejarah sihir. "
Niora tersenyum senang lalu mengangguk, sedangkan Keyla hanya melongo karena hanya ia yang belum siap menyelesaikan soal-soal itu. " Sejak kapan kau menyelesaikannya Clara ? Bukannya dari tadi kau sibuk dengan buku sejarah sihir ? "
" Sebelum aku membaca buku tentang sejarah sihir, aku sudah duluan menyelesaikan soal-soal itu. " Ucap Clara sambil tersenyum.
Niora tertawa lalu menatap Keyla dengan penuh ejekan. " Tinggal engkau yang belum selesai Keyla, semoga berhasil. "
Keyla menghembuskan napas berat, lalu berusaha mengingat-ingat nama-nama tumbuhan obat yang ia hafal tadi, sedangkan Clara dan Niora hanya berjalan santai tanpa bicara.
Profesor Dina selaku guru pelajaran sihir memulai pelajaran seperti guru-guru yang lainnya, yaitu mengabsen seluruh murid-muridnya.
" Baiklah, kita hari ini akan belajar beberapa macam sihir. " Ujar Profesor Dina seraya membuka bukunya. " Edward, bisakah kau memberikan contoh beberapa macam sihir untuk pembukaan ? "
Edward yang dari tadi sedang membaca buku kini menatap kearah profesor Dina lalu mengangguk pelan. Dengan pelan Edward berjalan hingga berhenti di depan kelas.
" Tpootatns mantra perlindungan, Taywua mantra membekukan benda ataupun orang, qidi mantra mengeluarkan ular, qows mantra mengeluarkan cahaya. " Ujar Edward, tapi tidak mempraktekkannya. Edward hanya berdiri dan mengucapkan semua mantra itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adventure Of Witches Element
FantasyUlfa adalah seorang gadis yang bersekolah di sekolah sihir. Tanpa dia sadari ternyata ia mempunyai saudara laki-laki. Setelah bertemu dengan kakaknya, Ulfa bersama teman-teman nya berencana untuk mencari orang tuanya. Di saat ingin mencari keberadaa...