Kembalinya Sang Pangeran

1.6K 108 19
                                    

Seorang pria dengan seorang wanita telah berdiri di depan pintu masuk high school. Tampak sekali dari raut wajah sang pria ragu untuk kembali melangkah, namun berbeda dengan sang wanita yang sangat bersemangat untuk masuk kedalam sana.

Dua penjaga gerbang high school menghampiri kedua orang tersebut, menatap mereka dengan curiga. " Siapa kalian ? "

Pertanyaan dari salah satu penjaga itu membuat sang pria semakin ragu. Ia menatap sang istri yang sedang menatapnya senang, tidak tega jika ia harus membatalkan rencana tersebut.

" Kalian pasti bukan rakyat sini, ada urusan apa kesini? " Penjaga satunya lagi bertanya. Menatap intens kepada dua orang yang berada di depannya. Jika ada yang mencurigakan, mereka akan langsung membawa dua orang ini kedalam penjara.

" Kami dari desa sebelah. Kedatangan kami kesini ingin berjumpa dengan profesor Alcander. " Jawab pria itu dengan kepala menunduk.

Mengangguk, salah satu penjaga itu menatap temannya. " Louis, tolong jaga mereka disini. Aku akan masuk kedalam untuk meminta izin dari profesor. "

Penjaga satunya lagi yang bernama Louis tersebut mengangguk. Dengan tajam ia menatap dua orang di depannya ini. Sedangkan penjaga tadi berjalan masuk kedalam, namun baru beberapa langkah, ia berhenti. Kembali membalikkan badannya kearah dua orang tersebut. " Siapa nama kalian? "

Pria itu mendongakkan kepalanya menatap penjaga itu. " Harry dan Jasmine. "

Setelah mendapat jawaban dari pria itu, penjaga itu kembali berjalan masuk ke dalam. Di sepanjang perjalanan ia terus berpikir, ada yang aneh dari nama itu. Seakan-akan nama itu tidak asing lagi di telinganya.

Setelah sampai di sebuah pintu besar, penjaga itu berhenti seraya mengetuk pintu itu dengan sedikit keras. Karena jika ia mengetuknya dengan pelan, orang yang berada di dalam ruangan itu tidak akan mendengarnya.

" Masuk ! "

Suara tegas itu membuatnya berhenti mengetuk pintu tersebut. Dengan pelan ia membuka pintu tersebut, melangkahkan kakinya beberapa langkah kemudian memberikan hormat kepada pria tua di depannya. " Maaf profesor, ada yang ingin bertemu dengan anda. Mereka dari desa tetangga, yang bernama Harry dan Jasmine. "

Pria tua itu tersenyum, matanya berkaca-kaca. " Biarkan mereka masuk, antar mereka ke ruangan takhta. "

" Namun profesor, bukannya... "

" Jangan banyak bicara, laksanakan saja apa yang aku katakan. " Potong pria yang di panggil profesor itu.

Penjaga itu langsung terdiam, setelah itu menunduk memberikan hormat lalu keluar dari ruangan itu. Di sepanjang jalan pikirannya kacau, mengapa profesor mengizinkan orang biasa untuk masuk ke ruangan takhta? Sedangkan para profesor bahkan para raja dari kerajaan lain saja tidak pernah diizinkan untuk menginjakkan kaki ke ruangan itu. Ia menghentikan langkahnya disamping temannya yang bernama Louis, ia sudah tahu arti dari tatapan Louis yang sedang mengacu padanya. Dan ia hanya memberikan anggukan sebagai jawaban. " Profesor mengizinkan kalian untuk masuk. Mari, saya antar kalian ke dalam. "

Dua orang itu mengangguk lalu mengikuti penjaga itu. Mereka hanya diam, tanpa ada yang berbicara. Pria yang bernama Harry menatap ke sekeliling ruangan di sepanjang jalan, begitu juga dengan wanita di sampingnya. Ada tatapan sedih dari pria itu, matanya berkaca-kaca.

Penjaga itu menghentikan langkahnya di depan pintu besar berwarna emas. Tatapan pria itu langsung terpaku, menatap setiap inci pintu di depannya. Badannya seketika menjadi lemas, kakinya tak sanggup untuk melangkah.

" Profesor Alcander menunggu kalian di dalam, masuklah. " Ujar penjaga itu seraya membuka pintu berwarna emas tersebut. Namun pria itu tetap mematung dengan tatapan kosong. Dirinya enggan untuk masuk ke dalam. " Masuklah, atau perlu aku menggendong kalian untuk masuk ke dalam? "

Adventure Of Witches ElementTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang