Dia Adikku

1.2K 65 2
                                    

Seorang lelaki yang menggunakan jubah berwarna merahnya​, berlari dengan tergesa-gesa di sepanjang koridor kastil ke arah rumah sakit. Menabrak hampir Semua orang yang sedang berjalan. Matanya berlinang, perasaannya gelisah, hatinya sakit.

Ia melihat seorang pria yang sedang bersandar di dinding. Matanya terpejam, tangannya berlumuran darah. Dan setetes butiran bening jatuh di matanya yang tertutup.

" Edward, " Ucap Rian mendekat ke arah Edward.

Pria yang dipanggil tersebut membuka matanya, rahangnya mengeras, kedua tangannya mengepal. " Untuk apa kau kemari ? "

" Aku... " Gumamnya sambil menunduk. " Hanya ingin bertemu dengan adikku. "

" Berarti sekali kau menyebutnya adikmu, " kata Edward sambil mendorong bahu Rian. " Setelah apa yang kau lakukan, sekarang kau mau menjadi kakaknya ! "

" Aku tahu aku salah, tapi aku mohon biarkan aku melihat keadaannya. " Ucap Rian berusaha masuk.

" Brugh.... " Sebuah tinjuan melayang di wajah mulus Rian.

" Hentikan...! " Ucap sebuah suara berat dan tegas. " Clara sedang istirahat tapi kalian malah membuat keributan di sini. " Ucap profesor Alcander.

" Kreek.. " pintu rumah sakit terbuka. Edward langsung masuk tanpa memperdulikan yang lainnya.

Edward melangkah ke arah ranjang, kemudian duduk di kursi samping ranjang Clara. Tangannya yang hangat menggenggam erat tangan dingin Clara, dan mengelus rambutnya.

" Jika saja aku tahu di sana ada belati, aku tidak akan membiarkanmu jatuh. " Ucap Edward yang tanpa sadar meneteskan butiran bening dari matanya.

Sepasang tangan yang besar dan kekar menyentuh bahu Edward, Edward melepaskan genggaman tangannya, kemudian bangkit dari tempat duduknya.

" Aku permisi profesor, " gumam Edward. " Saya ingin menyelesaikan masalah dengan Rian. "

" Tentu, " gumam profesor Alcander. " Jangan khawatir, Clara biar saya yang akan menjaganya. "

Edward berjalan di sepanjang koridor, ia ingin sekali mendapatkan pedangnya kembali. Entah bagaimana ia akan mendapatkannya.

" Hai Edward ! " Panggil Dara tiba-tiba.

" Ada apa ? " Tanya Edward tidak suka.

" Ini pedangmu, aku sudah membawanya untukmu. " Ucap Dara senang.

" Terima kasih. " Balas Edward sambil mengambil pedang itu dari tangan Dara.

" Aku ingin meminta sesuatu darimu, anggap saja ini sebagai imbalan. " Ucap Dara tersenyum kecil.

" Jadilah kekasihku. " Gumam Dara yang membuat Edward terkejut.

" Tidak bisakah kau meminta imbalan lain ? " Tanya Edward kesal.

" Tidak, aku tidak mau, aku hanya ingin kau menjadi kekasihku ! " Ucap Dara.

" Baiklah jika itu yang kau inginkan. " Ucap Edward lalu pergi meninggalkan Dara.

👑👑👑👑👑

" Bruuk...! " Keyla menabrak tubuh seseorang dan terjatuh.

Adventure Of Witches ElementTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang