Di sepanjang perjalanan, tidak ada yang membuka pembicaraan. Masing-masing hanya diam dan sibuk dengan diri mereka masing-masing.
Hingga salah satu dari mereka merasa kesal, dan akhirnya membuka pembicaraan.
" Kenapa kalian diam saja dari tadi ? " Tanya Rian dengan kesal.
Tidak ada yang menjawab, bahkan tidak ada yang memperdulikan perkataannya.
" Jika ada yang bicara, kalian akan aku hukum ! " Ketus Rian yang sudah sangat marah.
Edward mendengus kesal lalu berjalan kearah Rian. " Aku juga merasa kesal sekarang, apakah kau tahu itu ? "
" Dihukum ! " Seru Rian senang.
Edward menakutkan kedua alisnya bingung, " maksudnya ? "
" Tadi, aku sudah mengatakan. Bahwa siapa yang bicara akan aku hukum. " Ujar Rian tersenyum senang.
" Baiklah. " Kata Edward pasrah. Bukan karena dia takut, tapi dia tidak ingin melihat Rian sedih. Setidaknya, walaupun dia tidak bisa bicara dengan Clara, Carlos, Keyla, dan Niora, dia bisa membuat Rian senang.
" Carikan aku makanan, setidaknya buah saja cukup. " Ucap Rian.
Edward mengangguk setuju. " Bisakah kita berhenti di sini dulu ? Aku ingin mencari makanan untuk kita semua. " Ujar Edward sambil melihat kearah Clara.
Clara hanya mengangguk lalu langsung duduk di bawah sebuah pohon untuk beristirahat. Sedangkan Edward berjalan kedalam hutan untuk mencari makanan.
" Tunggu ! " Seru Clara tiba-tiba.
Semua yang sedang duduk sontak melihat kearah Clara dengan tatapan seolah-olah bertanya. Ada apa ?
Clara yang seakan tahu tatapan dari teman-temannya itu hanya mendengus kesal, " ada yang mengikuti kita. "
" Tidak mungkin, siapa juga yang mau mengikuti kita. " Ketus Keyla
Clara tidak ingin semakin terlarut didalam perdebatan yang pastikan akan terus bersambung. Ia lebih memilih untuk berdiri dan berjaga-jaga sambil memikirkan strategi yang akan dia gunakan jika ada yang menyerang.
Satu, Clara berhitung sambil memegang pedangnya. Dan apakah kalian tahu ? Edward, Keyla, Niora, Carlos, dan Rian hanya duduk santai tanpa memperdulikan Clara.
Clara menghembuskan napas kesal lalu kembali bergitung. Dua ......
Ti...ga.. tepat dihitungan ketiga, segerombolan makhluk kecil yang aneh keluar tadi semak-semak di sekeliling mereka. Rian, Niora, Keyla, dan Carlos langsung berdiri karena kaget atas kedatangan makhluk-makhluk itu.
Tapi tunggu, dimana Edward ? Tadi padahal, dia ada di tempat. Tapi sekarang sudah hilang tanpa jejak. Dasar !
" Siapa kalian ? " Tanya Clara berusaha tidak membuat mereka takut.
" Kalian bisa menyebut kami Hobbit atau apapun yang kalian mau, sekarang giliran kami untuk bertanya. Siapa kalian ? "
Clara kembali memasukkan pedangnya, lalu mendekat kearah salah satu Hobbit itu. " Saya Putri Clara ulfa, dan mereka adalah teman-teman saya. "
Semua Hobbit saling berbisik satu sama lainnya. Sedangkan Clara hanya menaikkan sebelah alisnya bingung.
" Tuan Putri Clara, biarkan kami membunuh Anda. Kami mohon. " Ujar salah satu Hobbit itu sambil memohon kepada Clara.
Clara terkejut, " membunuh saya ? Kenapa ? "
" Raja iblis..... Raja iblis yang menyuruh kami, kami mohon. "
KAMU SEDANG MEMBACA
Adventure Of Witches Element
FantasyUlfa adalah seorang gadis yang bersekolah di sekolah sihir. Tanpa dia sadari ternyata ia mempunyai saudara laki-laki. Setelah bertemu dengan kakaknya, Ulfa bersama teman-teman nya berencana untuk mencari orang tuanya. Di saat ingin mencari keberadaa...