Bab 26

92 4 4
                                    

Rasanya hidupku saat ini bener-bener menyenangkan. Gimana gak seneng coba? Kemarin diajak jalan-jalan oleh Ratno dan Hendra ke gunung, plus mancing dan berenang. Sekarang selepas sekolah, aku diajak jalan-jalan dan makan siang dengan pacar tercinta. Sapa lagi kalo bukan Mr. Nando? Ya kan sekarang emang pacarku cuman satu. Kata Mr. Nando sih, jalan-jalan kali ini untuk ganti kencan hari Minggu kemarin yang terpaksa aku batalkan.

Di tengah perjalanan, ternyata kami mampir dulu di sebuah butik baju. Mr. Nando bilang bahwa dia gak mau seperti om-om yang sedang mengajak "ayam abu-abu". Aku jadi tertawa sendiri mendengar alasannya. Tapi ku pikir ada benernya juga sih. Orang yang melihatku masih berpakaian seragam sekolah gini berjalan dengan Mr. Nando yang tampak dewasa, pastilah berpikiran seperti itu.

Mr. Nando membelikanku sebuah dress berlengan pendek dari bahan kaos yang bermotif polkadot kecil-kecil. Dress polkadot warna pink dan merah ternyata cocok juga dipadu dengan sepatu sekolahku yang berwarna hitam. Aku terlihat tampil casual sekarang. Baju seragamku, aku lipat di dalam tas ranselku. Kini, aku siap pergi berkencan dengan Mr. Nando.

Rupanya kali ini aku diajak makan siang sambil menikmati indahnya laut sekaligus bisa melihat kapal-kapal yang hilir-mudik di pelabuhan. Yang paling keren adalah saat sebuah kapal pesiar mewah bersandar dekat tempat kami makan. Kapal pesiar mewah yang mirip dengan yang ada di film Titanic itu. Kami bisa ber- selfie ria dengan berbagai pose. Sayangnya kami gak bisa masuk di dalamnya.

"It's very beautifull, isn't it, Sweetie?" tanya Mr. Nando padaku.

"Yes, of course. I begin have a dream to travelling by a cruise ship," jawabku mulai berkhayal.

"You may. If we have married, maybe we can take a honeymoon with a cruise ship. I will take you around the world, Sweetie," kata Mr. Nando sambil menggenggam jemari tanganku.

Aku gak nyangka khayalanku ditanggapi dengan serius oleh Mr. Nando. Aku jadi tersipu malu jadinya. Kini aku berdiri berhadapan dengan Mr. Nando. Angin laut yang semilir ikut memberikan sensasi yang romantis. Ditambah dengan ucapan Mr. Nando tadi, itu seperti "angin surga" buatku. Sapa sih yang gak ingin jalan-jalan keliling dunia dengan orang yang kita cintai?

"It was a really good deal. But you know me, I'm still 16 years old and still in school. I want to reach my future goal," jawabku.

"Yes, I know. Your future is still long and I support you to reach it. What do you want to be, hm?"

"Maybe like you, I want to be a teacher," kataku dengan mata berbinar.

"Really? Wow... I'm so excited to hear that. Why do you want to be a teacher?" Mr. Nando menanggapinya dengan antusias.

Aku tertawa melihat antusiasme Mr. Nando. Emang ada yang salah apa dengan cita-citaku? "I really admire you. Your way to teaching, your way to explanning and your way to communicating with your students are very interesting for me. English lesson is each of one lesson which difficult, but cause you, everything become easy," kataku panjang lebar memberikan alasan.

"So it means I have to take your heart, hm?" Mr. Nando tersenyum menggodaku.

Aku hanya bisa mengulum senyum dan tertunduk malu mendengar pertanyaan Mr. Nando. Beberapa detik kemudian Mr. Nando memelukku.

"You are like a light for me, Sweetie. Together with you, make me happy. Only remember you, I have to smile myself. No one can make me smile as you can. You're special. Thank you. I love you so much," bisik Mr. Nando tepat di telingaku.

Cinta Siapa yang Kupilih?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang