Bab 23

123 6 0
                                    

POK POK POK!

Aku segera menoleh ke arah suara tepukan tangan. Tampak di ujung lapangan Kak Tio bertepuk tangan sembari berjalan mendekat ke arahku.

"Hai, kau tak apa-apa kan Al?" tanya Kak Tio padaku.

"Hanya sakit sedikit di pipi kiriku. Kak Tio liat tadi yang mereka lakukan padaku?" tanyaku balik.

Kak Tio mengelus pipi kiriku kemudian, cup! Dia mencium pipiku.

"Udah gak sakit lagi kan?"

"Apaan sih Kak? Tentu aja masih sakit," jawabku dengan cemberut.

"Kalo masih sakit, sini aku cium lagi," katanya sambil tersenyum usil.

"Gak ah," jawabku cepat, "Kalo Kak Tio liat tadi, kok gak nolongin aku sih?"

"Melawan empat cowok brengsek aja kamu sanggup. Masak hanya dua cewek reseh kayak gitu aja kamu gak sanggup Al? Aku tau kemampuanmu."

"Tapi kan...," ucapanku terputus karna ujung jari Kak Tio menutup bibirku.

"St... yang penting kamu gak pa-pa. Yuk, kita balik ke kelas," ajak Kak Tio sembari merangkulku.

Aku segera melepaskan rangkulannya. Dia menatap heran ke arahku.

"Sebaiknya kita jangan terlalu mesra di sekolah. Aku takut mantan ato pun fans Kak Tio ada yang berbuat ulah lagi kayak tadi," ujarku memberi alasan.

"Baiklah apapun maumu, asal kita tetep pacaran."

Kami berdua pun berjalan beriringan dengan batas yang wajar menuju ke arah kelas. Hah... Diam-diam aku menghela nafas lega. Dalam hatiku berkata, padahal bukan cuman itu aja alasannya. Alasan lainnya adalah supaya Mr. Nando gak melihat kemesraan aku dengan Kak Tio. Bisa marah-marah lagi nanti dia. Kan bahaya?

Kak Tio mengantarku sampai ke depan pintu kelasku. Baru setelah itu dia berjalan menuju ke kelasnya sendiri.

Aku melangkah ke arah bangkuku. Di sana Cindy udah duduk dengan cantik.

"Ckckck... pagi-pagi dah ketemuan aja kalian?" sindir Cindy padaku.

Aku hanya tersenyum menanggapinya dan langsung duduk di bangkuku karna ku dengar lonceng pertama jam pelajaran dimulai.

Di tengah kegiatan pelajaran matematika yang berlangsung, seorang guru BP masuk ke dalam kelas dan memanggilku. Seluruh murid di kelas langsung menoleh heran ke arahku.

"Kau bikin ulah apa lagi Al dengan Kak Tio?" bisik Cindy.

Aku menggelengkan kepalaku, "Aku gak tau Cin."

Terpaksa aku mengikuti guru BP tersebut. Ternyata di ruang BP udah ada Kak Vera dan Reka yang duduk di sana. Aku mengira ini pasti berhubungan dengan kejadian tadi pagi. Tapi sialnya kenapa juga Mr. Nando ada di sana. Mati aku! Dia terlihat marah ke arahku.

Di ruang BP, aku mengakui tendangan dan pukulanku pada Kak Vera dan Reka. Aku juga memberikan alasan kenapa aku melakukan hal itu. Tapi ternyata guru BP lebih berpihak pada mereka berdua. Ya karna mereka yang terluka lebih parah dari pada aku. Salah sendiri cari gara-gara denganku. Tak ayal lagi hukuman skors tiga hari mulai besok Rabu sampai Jum'at aku terpaksa menerimanya. Sedangkan Kak Vera dan Reka hanya dihukum skors satu hari.

"Ikut ke ruanganku dulu Alya," perintah Mr. Nando padaku setelah hukuman dari guru BP aku terima.

Aku mengangguk dan berjalan mengekor Mr. Nando di belakangnya. Aku masuk ke ruangan Mr. Nando dan Mr. Nando menutup pintunya hingga hanya ada kami berdua di ruangan ini. Aduh, bakal kena ceramah ini!

Cinta Siapa yang Kupilih?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang