Bab 13

144 5 38
                                    

Latihan intensif bahasa Inggris yang ku jalani selama dua minggu belakangan ini, benar-benar menyita waktu dan pikiranku. Bagaimana tidak melelahkan jika setiap hari setelah pulang sekolah, aku, Kak Indah dan Kak Ratih berlatih ngomong bahasa Inggris sampai jam lima sore.

Tapi latihan itu tidak sia-sia ku rasa. Kami bertiga menjadi lebih lancar dalam pengucapan dan perbendaharaan kata dalam bahasa Inggris. Kami bertiga juga menjadi lebih percaya diri karenanya. Apalagi sesekali Mr. Nando juga menghadirkan kakak kelas XII yang dulu juga pernah ikut lomba debat bahasa Inggris sebagai sparring partner dalam latihan.

Satu rahasia yang ku punya selama latihan berlangsung. Jangan lama-lama memandang wajah rupawan Mr. Nando ketika sedang menjelaskan sesuatu. Cukup mendengarkan saja atau mencatat perkataannya. Hal itu yang membuatku lebih fokus belajar bukannya berimajinasi liar. Buktinya diantara kami bertiga, aku terlihat lebih menguasai berbagai materi yang diberikan oleh Mr. Nando.

Hasilnya Kak Ratih ditunjuk sebagai first speaker. Aku ditunjuk sebagai second speaker dan reply speaker. Sedangkan Kak Indah sebagai third speaker. Sekedar info saja, kalau yang ditunjuk sebagai second speaker adalah orang yang paling aktif dalam latihan. Karena tugas second speaker melakukan sanggahan yang lebih banyak atas argumen dari first speaker tim positif.

Saat lomba yang ditunggu pun tiba. Aku dan timku pun tampil dengan penuh percaya diri. Apalagi Mr. Nando juga menemani kami dengan duduk di kursi penonton. Sebelumnya aku sempatkan melirik Mr. Nando. Dia tersenyum padaku. Tentunya itu menjadi penyemangat tersendiri bagiku. Baiklah aku akan lakukan yang terbaik yang ku bisa. Ini untukmu Mister. Ah... salah Alya. Yang benar itu, ini untuk nama baik sekolah tercinta. Semangat!

Awal mula tim kami menang di babak penyisihan. Kemudian tim kami menjalani seleksi berikutnya hingga babak final. Saat di babak final, kami menjadi tim negatif. Lawan kami saat itu adalah tim dari SMKN. Mosi yang diberikan oleh juri adalah This House Believe That SMK Is Better Than SMA.

Perdebatan berlangsung seru. Kami menyampaikan sanggahan dari argumen tim positif dengan disertai bukti yang ada di lapangan. Untunglah mosi ini pernah kami pelajari saat latihan sehingga kami tidak mengalami kesulitan yang berarti. Tim kami bahkan bisa menguasai jalannya debat.

Lomba pun selesai dan waktunya pengumuman hasil lomba. Senang bercampur haru rasanya tatkala tim kami yang dinyatakan menjadi juara pertamanya. Padahal ini adalah lomba debat bahasa Inggris kami yang pertama. Tetapi hasilnya benar-benar di luar dugaan.

"See... I'm not miscast, am I? Kalian bertiga adalah yang terbaik. Selamat!" ucap Mr. Nando bangga sembari menyalami aku, Kak Indah dan Kak Ratih.

Kami pun menyambut jabat tangan Mr. Nando dengan senang hati.

"So according to agreement, you three must celebrate this win in my apartment. Jadi kapan kita bisa merayakannya?" tanya Mr. Nando lagi pada kami.

"Tentu saja secepatnya Mister," jawab Kak Indah dengan semangat.

"Bagaimana kalo hari Minggu besok aja Mr. Nando?" usul Kak Ratih.

Mr. Nando dan Kak Indah mengangguk setuju.

"Baiklah. Bagaimana Alya, kamu mau kan?" tanya Mr. Nando padaku.

"Kalo kalian semua setuju, aku ikut setuju," kataku akhirnya.

"Baiklah. Besok aku tunggu kalian jam 10 di apartementku. Aku akan siapkan hidangan yang enak buat kalian."

Mr. Nando kemudian memberi tahu alamatnya kepada kami bertiga. Sebetulnya aku kan sudah tahu alamat apartementnya. Tapi mending aku juga ikut mencatatnya saja seolah-olah aku tidak tahu supaya Kak Indah dan Kak Ratih gak curiga padaku.

Cinta Siapa yang Kupilih?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang