Tak berapa lama kemudian datanglah dua orang cowok ke arah meja kami. Yang satu orang asli Indonesia sedangkan satunya lagi seorang ekspatriat. Keduanya terbilang tampan. Apalagi si bule yang tinggi, berambut coklat, hidung mancung dengan iris mata biru.
"Hai Cin, dah lama nunggunya?" tanya cowok asli Indonesia pada Cindy sembari cipika-cipiki.
"Lumayanlah, gimana sih kamu ini? Kok malah cewek yang disuruh nunggu?"
"Hahaha... sorry sorry. Eh... temen baru nih Cin?"
"Iya, kalo ada cewek cakep aja kamu langsung tanggap. Kenalin nih Alya. Al, ini sepupu sablengku. Namanya Roy dan bule ganteng ini namanya Jack, temen sekantornya Roy," kata Cindy memperkenalkan kami bertiga.
Kami bertiga pun bersalaman sambil menyebutkan nama kami masing-masing. Pesanan minuman Roy dan Jack akhirnya datang. Kami berempat menjadi lebih asyik mengobrol sampai larut tengah malam. Meja sudut yang kami tempati lumayan tak terlalu bising hingga kami bisa mengobrol tanpa harus berteriak.
Ternyata Roy dan Jack sudah bekerja di sebuah perusahaan otomotif. Keduanya pun sudah mempunyai jabatan sebagai supervisor. Hhmm.. lumayan juga. Bahkan Jack, sang bule Australia, sudah lima tahun tinggal di sini dan dia juga sudah mahir bahasa Indonesia.
"Dah tengah malam nih, sebentar lagi ada pertunjukan sexy dancers dan pole dancers. Yuk kita ke dekat stage," ajak Cindy pada kami bertiga.
Akhirnya kami berempat pun maju mendekat ke arah stage. Dentuman musik yang keras semakin menjadi-jadi. Suara house music pun makin rancak terdengar. Hingga keluarlah yang ditunggu-tunggu para pengunjung diskotik malam ini.
Tampak sejumlah penari pria dengan bertelanjang dada dan penari wanita dengan pakaian bikini mulai menari erotis. Bentuk tubuh mereka memang sangat bagus dan bisa membuat iri siapa saja orang yang melihatnya. Dengan gerakan tubuh meliuk-liuk yang menggoda, membuat siapa saja yang melihatnya hanya bisa menelan ludah.
Rupanya tak cukup di situ saja pertunjukan itu. Sekarang ada seorang penari perempuan yang mendekati tiang besi mengkilat setinggi kira-kira tiga meter. Dimulai dengan gerakan memutar dengan langkah yang ritmis. Badannya mulai terangkat seturut gerak lalu turun seperti ulir. Dia memutar lebih cepat. Tubuhnya terangkat lagi bak melayang.
Tiang diam itu dibuatnya hidup dengan gerak lentur tubuhnya yang gemulai. Tiang itu menjadi pasangan menarinya. Gerakannya yang sensual dan menantang membuat yang melihatnya berdecak kagum karna tak semua orang bisa melakukannya.
Kini suara house music berganti dengan suara musik R&B. Tampak seorang DJ cewek di balik turntable. Kemampuan mixing yang ahli serta pilihan lagu yang apik membuat pengunjung diskotik larut untuk berjingkrak-jingkrak. Tetapi aku rasa itu tidak semuanya. Banyak juga para pria yang lebih memilih hanya menonton sang DJ cantik dengan penampilan seksi yang mengekspos sebagian besar dadanya. Bagaimana mereka akan berpaling jika disuguhi getaran dua buah dada yang ranum seperti itu? Untungnya Roy dan Jack lebih memilih untuk nge- dance.
"Alya, ayo jangan malu-malu goyangnya! Tunjukkan sisi liarmu, girl. Seperti ini!" Cindy menunjukkan padaku cara dia nge- dance.
Oke, mau tak mau aku pun mengikuti gayanya. Wow... ini benar-benar gila! Gila...! Aku tak pernah merasakan sebebas ini sebelumnya.
"Yeah... seperti itu! Kamu berbakat nge- dance ternyata Al!" puji Cindy padaku.
"Wow... you so sexy and hot Al!" Jack juga ikutan memujiku.
Kini aku dan Jack nge- dance berpasangan sedangkan Cindy nge- dance dengan Roy. Hampir satu jam kami berajojing ria. Tubuhku pun sudah berkeringat.
![](https://img.wattpad.com/cover/63377451-288-k118216.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Siapa yang Kupilih?
Teen FictionKetika banyak cinta yang datang menyapa di saat hati ini masih merindu cintaNya, lalu cinta siapa yang kupilih?