Min Yoongi

15.9K 1K 23
                                    

"Yoongi Hyung, kau tidak pulang? Ini sudah sangat larut. Kau bisa melanjutkannya besok."
Yoongi. Yang disebutkan namanya hanya tersenyum membalas perkataan salah satu rekan kerjanya. Lebih tepatnya bos ditempat ia bekerja yang merangkap kekasih dari sahabatnya.

"Jangan khawatirkan aku Taemin. Bukankah aku sudah terbiasa pulang larut. Aku bukan gadis perawan yang perlu kau khawatirkan." Tutur Yoongi yang kembali menyibukkan diri dengan beberapa lembar kertas yang sedari tadi menahannya di tempat ia menghabiskam malam setiap harinya.

Taemin mendesah pelan mendapati betapa sahabat kekasihnya ini sungguh keras kepala. Ia hanya tak ingin Yoongi kembali jatuh sakit karena terlalu memforsir dirinya dalam bekerja.

"Aku tidak pernah menganggap kau seorang gadis perawan hyung, tapi jika kau merasa begitu. Aku menerimanya, karena kau memang cantik." Taemin terkekeh pelan sambil menutup mulutnya, ia tau betul bagaimana perangai seorang Min Yoongi jika ia sudah dihubungkan dengan kata -Cantik-.

"YA!! Berhenti kau Lee Taemin, sadarkah kau bagaimana bentuk wajahmu?" Yup! Tanpa menunggu waktu lama, Yoongi meninggalkan pekerjaannya dan mengejar Taemin yang sudah keluar dari ruangan Yoongi dengan tawa yang menggelegar. Yoongi berniat memberikan balasan atas penghinaan yang Taemin lakukan - menurut Yoongi -.

Percuma Yoongi mengejar Taemin, anak itu sudah keluar dari gedung dan menghampiri kekasihnya -Choi Minho- yang sudah melambaikan tangannya kearah Yoongi yang masih bersungut karena ulah bos bocahnya -Lee Taemin-.

"Aish. Pasangan tidak waras. Apa Taemin tertular sifat Minho yang tidak waras? Aish ini mengerikan. Lebih baik aku pulang saja."
Yoongi menggerutu sendiri di dalam gedung yang tinggal berisi dirinya dan juga beberapa staff yang masih harus menyelesaikan deadline mereka.

Saat Yoongi mengemas seluruh barangnya, ponsel yang sedari tadi bertengger manis di atas meja berdering nyaring. Wajah kesal Yoongi tiba-tiba berubah menjadi ceria ketika mendengar nada dering khusus yang terdengar dari ponselnya.

"Hmm, halo."

"Hyung apa kau sudah akan pulang?"

"Hmm ya aku sedang bersiap. Ada apa?"

"Tunggulah di depan gedung. Aku akan menjemputmu."

Menjemputnya? Tumben.
Ah. Paling tidak ia tidak akan pulang sendiri dan lebih menyenangkan lagi, kekasihnya akan menjemputnya.

"Ah. Baiklah. Aku tunggu di depan gedung. Berhati-hatilah dijalan."

Sambungan telephone itupun terputus dan dengan senyum yang merekah diwajahnya, Yoongi bersiap keluar dari ruangannya dan menuju area depan gedung MTEntertaiment.

Belum sampai 10menit, sebuah mobil hitam metalic berhenti di depan Yoongi yang sangat Yoongi tahu siapa pemilik mobil itu.

"Hyung. Naiklah."
Tanpa keluar dari Mobil, pengemudi mobil itu membukakan pintu untuk Yoongi yang disambut senyum cerah seorang Min Yoongi. Mobil itu melaju membelah jalanan kota dengan mobil yang masih berlalu lalang dijalanan.

Tidak seperti biasanya. Tidak ada yang berniat membuka percakapan walau ingin sekali Yoongi bertanya kepada kekasihnya, perasaannya mulai tidak baik dengan tingkah laku kekasihnya hari ini.

Ia mengantar Yoongi ke tempat kerja dan sekarang menjemput Yoongi dan akan memgantarnya pulang.

"Apa ada sesuatu yang mengganggumu?"
Yoongi mulai jengah dengan kebisuan diantar mereka, karena hal tersebut membuatnya berfikir hal yang seharusnya tidak ia fikirkan.

"Hyung.. Sebenarnya.. "
Ia menggantungkan kalimatnya. Mengetukkan jari telunjuk bersamaan dengan tangannya yang sibuk memegang strik kemudi. Ia merasakan kecemasan yang tergambar jelas dari caranya yang sesekali menggigit bibir bawahnya dan mengusap tengkuk lehernya dengan teratur.

Yoongi dengan sabar mendengar cerita kekasihnya, hingga satu kalimat yang membuatnya tidak pernah menyangka bahwa kekasihnya, orang yang selama ini ia cintai, orang yang sudah ia percayakan hatinya kini malah menusuk dan merobek hatinya tanpa ampun dengan mengatakan kalimat yang tidak ingin ia dengar selama menjalin hubungan dengan kekasihnya.

Namun kenyataan berkata lain..

Bahkan kalimat itu keluar dengan lancar dari mulut yang dulunya selalu berkata manis pada Yoongi. Mulut yang selalu mengucapkan kata-kata penenang hati saat dirinya dalam keadaan yang tidak baik.

"Hyung, mari kita akhiri hubungan kita."

Dan saat ini, kalimat itulah yang keluar dari mulut kekasihnya.

Go to Next Chap or Delete.

Please give me a vote or comment.
Hope you enjoy the story ^^

(Completed) Lead You! Need You! Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang