Scene : 36

3.2K 429 68
                                    

Mungkin kalian sudah melupakan cerita tanpa alur ini, tapi sesuai janji saya akan melanjutkannya.

Terima kasih bagi yang masih menanti.
Selamat membaca dan selamat menikmati.



--


Rasa tidak terima karena kekalahan yang menimpa dirinya masih setia menggelayuti pria tampan yang kini tengah termenung duduk dipinggiran tempat tidurnya. Menghadap jendela besar yang memperlihatkan betapa tangguh dan kokohnya sang mentari memperlihatkan dirinya. Membuatnya terus mengingat Yoongi dan mengingat kekalahannya.

"Brengsek!"
Taehyung berteriak dan mengumpat pada dirinya sendiri.
Mencengkeram kuat pinggiran tempat tidur yang terbalut bed cover putih tersebut untuk melampiaskan rasa sakit hatinya karena ia kalah oleh Jimin. Ia gagal membuat Yoongi kembali padanya. Dan segala macam pikiran buruk kini semakin menggelayuti dirinya.

Membuat seorang wanita yang tanpa Taehyung sadari sudah berada di ruang yang sama dengan dirinya memandang Taehyung iba.
Bahkan tanpa Taehyung hiraukan, wanita tersebut terus berjalan mendekati Taehyung dan sungguh pemandangan saat ini membuat hatinya begitu hancur.

"Taehyung, maafkan mama sayang. Harusnya mama tidak pernah memaksamu untuk melakukan semua ini."

Bahkan ucapan wanita terkasihnya tersebut tidak lagi mampu membuat dirinya tenang. Tidak mampu lagi menjadi penyemangan untuk dirinya, karena pikirannya masih tertuju pada Yoongi yang kini sudah menjadi milik orang lain. Dan dirinya akan terperangkap selamanya dengan wanita yang sama sekali tidak ia cintai bahkan jika hanya ada wanita tersebut di dunia ini makan ia lebih memilih untuk menyendiri tanpa berurusan dengannya. Karena Yoongi, tidak mungkin ia dapatkan kembali.

Sedangkan Nyonya Kim ia begitu sedih, Setelah kejadian penculikan yang dilakukan oleh Taehyung, hal tersebut bukan hanya menampar keras kesadarannya namun juga melukai hatinya begitu dalam. Bagaimana bisa ia lebih mementingkan perintah suaminya yang terkenal licik tersebut dibandingkan mendahulukan keinginan dan perasaan Taehyung. Ia pikir dengan menikahkan Taehyung dengan Irene maka sang putra akan bahagia, nyatanya tidak. Karena dia sendirilah yang menghancurkan Taehyung yang tidak seharusnya mengalami semua peristiwa ini.

"Taehyung, bicaralah dengan mama sayang."

Taehyung tetap saja tidak bergeming, pandangannya kosong menatap lurus ke depan, membuat nyonya Kim semakin hancur karena Taehyung terlihat begitu menyedihkan saat ini. Buliran air mata tak bisa lagi ia bendung merasakan rasa bersalah yang amat sangat luar biasa, karena semua hal yang terjadi pada Taehyung saat ini adalah karena keegoisannya. Dengan harapan-harapan yang bahkan ia takut meminta, Nyonya Kim menggenggam tangan Taehyung hingga isakan terdengar dari bibirnya.
Ia hanya bisa menangis meratapi betapa menyedihkannya keadaan sang Putra saat ini.

"Maafkan mama sayang."
Taehyung yang mendengar suara isakan Nyonya Kim langsung memalingkan wajahnya menatap wanita cantik yang tengah tertunduk dihadapannya yang bukan hanya terisak, Wanita cantik itu menangis tubuhnya bergetar hebar. Taehyung mungkin memang telah hancur namun melihat orang yang sudah melahirkannya menangis tersedu dihadapannya membuat Taehyung sadar bahwa bukan hanya dirinya yang terluka, tapi ibunya pun merasakan sakit yang mungkin lebih menyakitkan dari pada dirinya.

Kepergian Yoongi terjadi karena dirinya yang tidak memiliki keberanian untuk mempertahankan cintanya dan memilih menuruti keinginan ayahnya yang hanya mementingkan materi dan materi. Namun Melihat wanita dihadapannya menangis menyadarkan Taehyung akan sebuah kenyataan bahwa dirinya belumlah menjadi pria yang bisa ibunya banggakan, bahkan bukan hanya ibunya namun memang dia bukan pria terbaik untuk Yoonginya.

(Completed) Lead You! Need You! Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang