Dinner

4.3K 526 44
                                    

Dua orang wanita cantik tengah bercengkrama bersama di sebuah caffe elit di pusat kota.
Mereka tengah membicarakan banyak hal, mulai dari fashion updatetan terbaru hingga perhiasan mahal yang mereka pamerkan satu sama lain. Keduanya adalah anak-anak dari segelintir orang-orang berkantong tebal di korea Selatan, tak ayal apapun yang mereka inginkan dapat terpenuhi.

"Irene~ah, aku lihat kau begitu mencintai tunanganmu itu?" Salah satu diantara mereka menginterupsi tatkala ia teringat sesuatu yang membuat ia merasa kesal akhir-akhir ini.

"Seperti yang kau tau Seulgi~ah dan karenanya aku tidak akan membiarkan siapapun merebut Taehyung dariku."
Wanita bernama Joohyun atau yang kerap dipanggil Irene tersebut tersenyum sembari menatap sebuah cincin berlian hang bertengger manis di jari tengahnya. Mengusap perlahan cincin yang ia dapatkan sebagai hadiah atas perjodohannya dengan Taehyung.

"Bagaimana dengan Jimin? Apa reaksinya?"
Joohyun balik bertanya kepada Seulgi. Menatap sahabatnya tersebut penuh tanya.
Setelah video yang Joohyun dapat dimana Taehyung tengan menghabiskan waktu dengan mantan kekasihnya yang memiliki paras sama persis dengan orang yang Seulgi ceritakan kepadanya, ia kemudian memberitahukannya kepada Seulgi.

"Well, aku belum memberikan rekaman itu kepada Jimin."
Pernyataan Seulgi membuat Joohyun membulatkan kedua matanya, bagaimana bisa sahabatnya ini melewatkan kesempatan bagus.

"Aku tidak sebodoh itu Irene, jika aku langsung memberikannya kepada Jimin itu akan sangat merusak reputasiku. Maka aku memerintah orang lain untuk melakukannya."
Seulgi tersenyum kearah Joohyun, begitu juga dengan Joohyun, ia membalas senyum Seulgi sembari mengangguk.

"Kita memiliki tujuan yang sama, yaitu menyingkirkan pria itu agar tidak mengganggu Jimin ataupun Taehyung. Bagaimana mungkin kita dikalahkan oleh seorang pria? Itu tidak akan pernah terjadi."
Ujar Seulgi menatap lurus keluar kaca jendela Caffe sembari menyeringai.
Karena tak akan lama lagi, ia bisa kembali bersama Jimin tanpa ada yang menghalangi.

"Ya ya baiklah Seulgi ya, untuk saat ini mari kita rayakan kebahagiaanku karena setelah acara makan malam nanti malam aku dan Taehyung akan bertunangan. Yeaay."
Sorak Joohyun yang disambut tawa oleh Seulgi.

Mungkin jika Yoongi tidak berhubungan dengan Jimin ataupun Taehyung, kami tidak akan menyingkirkannya- batin Seulgi sembari mengedikkan bahu tanda tak acuh.

---

Di tempat lain Taemin tengah sibuk dengan beberapa berkas yang harus ia tanda tangani saat pintu ruangannya terbuka dan menampakkan sesosok pria yang begitu ia rindukan.
Tanpa menunggu lama, Taemin meninggalkan meja kerja dan langsung berlari menghambur ke pelukan Minho yang sudah merentangkan kedua tangannya menunggu Taemin.

"Miss me eum?"
Bisik Minho saat kekasihnya sudah menyurukkan kepalanya di antara perpotongan lehernya.
Menghirup aroma Minho kuat-kuat seakan ini hari terakhir ia dapat mencium aroma menenangkan milik kekasihnya.

"Sangat hyung. Apa urusanmu di Indonesia sudah selesai?"
Taemin sedikit melonggarkan pelukannya, menatap wajah sang kekasih yang tersenyum lembut sembari mengusap pipi Taemin yang sedikit mengurus.

"Kau tidak makan dengan baik eum?"
Minho mengecup pipi Taemin dengan lembut, ini akan selalu terjadi jika Taemin dalam keadaan yang tidak baik atau ia pergi meninggalkannya terlalu lama.

Taemin hanya menggeleng sembari tersenyum dan mencium tangan Minho.

"Hanya tidak berselera saja. Ngomong-ngomong malam ini kita ada undangan makan malam, apa kita harus datang Minho hyung? Aku males menghadirinya."
Taemin mengerucutkan bibirnya, bermain dengan dasi merah Minho yang membuat kekasih Taemin ini semakin terlihat menawan.

(Completed) Lead You! Need You! Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang