Meet Him Again

4.5K 554 14
                                    

"Jadi ada yang ingin kau jelaskan padaku?"
Taemin menatap Yoongi dengan tatapan menyelidik, ia ingin tau apa yang sebenarnya terjadi antara Yoongi dan Jimin.
Walaupun yang ia lihat kemarin sudah cukup membuktikan bahwa sudah terjadi sesuatu antara Jimin dan juga Yoongi, tapi Taemin ingin mendengar langsung dari mulut Yoongi.

"Jelaskan tentang apa Taemin?"
Mungkin Yoongi mendadak lupa atau memang ia tidak menangkap maksud yang Taemin utarakan. Yoongi tetap melanjutkan acara makan siangnya tanpa terganggu sedikitpun dengan tatapan Taemin.

"Ya Tuhan Yoongi hyung, kau tidak mendengarku?"
Taemin mendelik, percuma jika ia menanyakan hal ini kepada Yoongi. Ia seperti berbicara dengan patung bukannya mendapat jawaban yang ada ia menjadi kesal.
Ia akan tanyakan ini kepada Jimin nanti.

"Makanlah, jam makan siang hampir habis. Kau ini harus makan biar tumbuh besar."
Ucap Yoongi sambil menyuap beberapa sendok makanan kedalam mulutnya, namun tak berapa lama ponsel Yoongi diatas meja berdering. Sekilas Taemin melirik ponsel Yoongi, sedikit ingin tahu siapa yang menghubungi Yoongi.

Begitu juga dengan Yoongi, sebelum mengangkat telephonnya ia melirik sekilas layar pada ponselnya.
Sungguh bagai disambar petir disiang bolong, ia sungguh hampir saja melupakannya. Namun hanya dengan dengan melihat namanya muncul pada layar ponselnya, Yoongi mengingat kembali betapa menyakitkannya saat ia ditinggal begitu saja.

Sekarang, mau apa lagi ia menghubungi Yoongi.

"Kim Taehyung."
Taemin menyebutkan nama itu dengan jelas, membuat Yoongi menghentikan makannya begitu saja. Selera makannya menghilang begitu saja.

"Kau tidak mengangkatnya? Atau biar aku yang mengangkatnya"
Taemin bertanya secara hati-hati, ia tak ingin menyinggung Yoongi tapi ia hanya ingin Yoongi menjadi lebih baik. Ia hanya ingin Yoongi bahagia.
Yoongi hanya menggeleng "Biar aku saja. Aku akan berbicara padanya."

Yoongi beranjak dari tempat duduknya, meninggalkan Taemin setelah membayar makan siangnya.

"Semoga semuanya berjalan sesuai dengan yang semestinya."

--

Dan sekarang disinilah Yoongi berada, setelah percakapannya dengan Taehyung saat makan siang melaku telephon Yoongi setuju untuk pulang bersama Taehyung karena ada hal penting yang ingin ia bicarakan dengan Yoongi.

Bahkan sebelumnya Taehyung sempat mengatakan bahwa ia merindukan Yoongi, hal itu membuat hati Yoongi sedikit menghangat. Jujur saja, Yoongi juga masih merindukan Taehyung bahkan mungkin posisi Taehyung dalam hatinya belum tergantikan.

"Sudah menunggu lama?"
Sebuah suara menginterupsi Yoongi yang sedang berdiri sendirian di depan gedung Kantor Taemin. Ia mencari arah suara tersebut dan menemukan ia disana, mantan kekasihnya. Kim Taehyung.

"Tidak. Aku baru saja keluar kantor. Ada yang ingin kau bicarakan?"
Yoongi mencoba setenang mungkin menghadapi mantan kekasihnya yang telah mencampakannya begitu saja.
Bahkan nyeri yang ia rasakan menghujam hatinya belum sembuh sepenuhnya, atau mungkin tidak bisa lagi kembali utuh.

"Bisa ikut denganku? Mungkin akan lebih baik jika kita mencari tempat yang membuat kita lebih leluasa."
Wajah itu tetap sama, begitu indah dan selalu menengkan jiwanya.
Taehyung menatap wajah Yoongi dengan seksama, air matanya sedikit menggenang dalam pelupuk matanya mengingat betapa ia telah menyakiti hati sosok yang begitu berarti dalam hidupnya.
Ia begitu menyesali perbuatannya yang telah mencampakkan Yoonginya..

"Baiklah, tapi aku tidak bisa lama."
Taehyung tersenyum. Mungkin masih ada kesempatam untuknya memperjuangkan Yoongi kembali. Ia tidak bisa kehilangan Yoongi.
Dengan hati yang begitu berbahagia, Taehyung mempersilahkan Yoongi untuk masuk kedalam mobilnya.
Ia sempat berdendang sebelum masuk ke mobil dan pergi ketempat dimana ia akan pergi bersama Yoongi.

Tidak butuh waktu lama menuju tempat dimana ia akan membawa Yoongi, karena cukup mudah membelah jalanan kota malam ini yang mungkin mendukung usahanya untuk kembali memperjuangkan Yoongi karena jalanan malam ini begitu lenggang.
Taehyung mengajak Yoongi ketempat dimana pertama kali ia bertemu dengan Yoongi.
Pertama kali mereka berkencan beberapa tahun yang lalu.

"Kita sudah sampai. Aku akan membukakan pintu untukmu."
Ucap Taehyung sembari memandang Yoongi dengan begitu lembut.

"Tidak perlu. Aku masih punya tangan untuk membukanya."
Senyum Taehyung sedikit memudar karena jawaban sarkastik yang keluar dari bibir Yoongi. Namun Taehyung tidak akan menyerah begitu saja, ia akan tetap mengejar Yoongi.
Persetan dengan perjodohannya, ia hanya ingin melihat Yoongi malam ini.
Tidak. Bukan hanya malam ini.
Tapi ia akan terus melihat Yoongi.

Yoongi lebih dulu keluar dari mobil dan diikuti oleh Taehyung yang langsung mempercepat langkahnya untuk mensejajarkan langkah denga Yoongi.

"Silahkan masuk, aku sudah memesan tempat untuk kita."
Yoongi memandang Taehyung, ia masih belum paham apa yang ingin Taehyung lakukan setelah ia mencampakannya dan kini bertindak seolah tak terjadi apapun diantara keduanya.

"Terima Kasih."
Taehyung membalas ucapan Yoongi dengan senyum yang masih terlukis di bibirnya.
Malam ini akan menjadi malam paling indah dalam hidupnya setelah malam-malam kelam yang telah ia lewati.

Dimana ada hitam disitulah putih berada, dimana ada yang merasakan kebahagiaan maka disisi lain pasti akan ada yang merasakan sebaliknya.

Karena tak jauh dari tempat Taehyung dan juga Yoongi, ada seseorang yang tengah memperhatikan mereka.
Menatap dengan seksama, meyakinkan matanya apakah kedua orang tersebut adalah orang yang sama dan orang yang ia maksud.
Jika benar, hal ini akan mempermudah jalannya.

"Ini akan sangat menyenangkan."



To Be Continuee

Updatenya kecepetan sepertinya.
Mumpung fresh, saya torehkan disini.
Terima kasih Vote dan Commentnya

(Completed) Lead You! Need You! Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang