Disinilah Jimin dan Yoongi saat ini, mereka tengah berjalan beriringan memasuki hotel dengan nuansa emas yang begitu megah.
Penempatan lampu kristal menjuntai panjang di tengah lobi menambah sisi megah yang semakin kental. Beberapa orang juga tengah bealu lalang disana mengenakan pakaian dengan tema yang senada dengan keduanya.Tak jarang Yoongi mendapati tatapan-tatapan yang tertuju kearah mereka walaupun bukan kepadanya.
Dari tatapan memuja hingga tatapan penuh rasa hormat yang tinggi.
Karena siapa lagi? Park Jimin.
Beberapa orang berseragam dengan logo hotel ini pun membungkuk hormat saat mereka berpapasan dengan Jimin.
Tidak bisa dipungkiri, aura Jimin terlalu kuat dibandingkan setiap makhluk yang bernafas dalam tempat itu.
Tak heran ia jadi pusat perhatian mulai dari pintu masuk hingga mereka hampir memasuki lift.Sedangkan Yoongi?
Apalah dayanya yang hanya seonggok daging bernafas yang terjebak bersama Jimin."Perhatikan jalanmu."
Jimin menarik Yoongi mendekat saat ia melihat Yoongi hampir saja menabrak pot tanaman di samping lift.
Yoongi menatap wajah Jimin yang begitu dekat dengannya, ia dapat merasakan deru nafas Jimin yang menyapu permukaan pipinya saat Jimin merengkuh tubuh Yoongi kedalam pelukannya."Aku baik-baik saja Jimin-ssi."
Ucap Yoongi lirih karena tenggelam dalam dekapan Jimin.
Dan demi rumput yang bergoyang, Jimin mendekapnya di depan umum.
Tempat dimana semua mata sapat dengan mudah menemukan keduanya.Walaupun tidak memeluknya erat, tentu saja hal itu sedikit memalukan.
Ia bukan siapa-siapa Jimin, walaupun sesama pria namun Yoongi adalah pria 'spesial'."Ayo kita masuk."
Ujar Jimin tiba-tiba saat pintu lift sudah terbuka. Menggandeng tangan Yoongi dan menariknya masuk kedalam.
Diikuti beberapa orang yang entah sejak kapan baru Yoongi sadari selalu mengikuti Jimin kemanapun pria itu pergi.Yoongi jadi berpikir,
Ia kira hanya di drama-drama saja, saat dimana seorang CEO memiliki banyak pengawal pribadi yang mengikutinya kemanapun ia pergi, ternyata semua memang benar adanya.
Tapi bukankah hal tersebut jadi terlihat seperti bayi yang tengab diasuh oleh para baby sitter?
Yoongi ingin sekali tertawa karena pemikirannya itu. Namun segera ia urungkan kemudian beralih menatap Jimin."Apapun yang membuatmu tertawa aku harap itu bukan karena orang lain. Karena kau hanya boleh memikirkanku saja."
Jimin berucap tanpa memandang Yoongi karena tatapannya justru lurus kedepan entah sedang menatap apa karena di depannya hanya ada orang-orang yang sedari tadi mengawal mereka berdua."Apa hakmu. Percaya diri sekali. Dasar control freak"
Yoongi memutar kepalanya sembari mencibir pelan berharap kata-katanya tidak terdengar oleh Jimin. Kepercayaan dirinya benar-benar mengerikan."Aku berhak atas dirimu. Karena aku yang menentukan bahwa kau adalah milikku. Maka itulah yang akan terjadi"
Yoongi melongo dan diam seribu bahasa.
Tuhan dosa apa Yoongi dipertemukan dengan manusia tipikal Park Jimin.Dan selama mereka di dalam lift menuju ballroom, wajah Yoongi memerah antara menahan kesal dan malu karena kalimat deklaradi Jimin.
Sebagian dari dirinya merasakan perasaan hangat menjalar namun kesar secara bersamaan.Bahkan Ia sampai tidak bisa memikirkan kata-kata untuk menyanggah pernyataan Jimin, ia hanya ingin mengumpat di depan wajah pria menyebalkan disampingnya itu.
Ia merasa seperti sebuah barang yang dengan seenaknya dapat dimiliki atau di lepaskan begitu saja. Tanpa harus memikirkan perasaannya.
Bahkan ia baru saja mengenal pria itu.
Ia tidak tau bagaimana kehidupannya, berapa usianya, siapa saja anggota keluarganya dan yang terakhir ia bahkan tidak tahu Park Jimin ini pernah berkencan dengan siapa saja atau belum pernah menjalin hubungan dengan siapapun.
Ia belum mengetahuinya sampai sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
(Completed) Lead You! Need You! Love You
Storie d'amore{SLOW UPDATE) "Apa yang telah kau lakukan padaku Min Yoongi, bahkan kau menggenggam jantung dan hatiku tanpa ku tau kapan kau mengambilnya." Park Jimin