Yes You Can

4.5K 549 30
                                    

Bukan seorang Park Jimin jika ia tidak mendapatkan apa yang ia inginkan, Jimin sudah terbangun saat matahari belum menampakkan sinarnya.
Mengumpulkan kesadarannya sembari menatap sisi kananya mencari tahu pukul berapa sekarang.

05.00 AM.

Jimin terbangun 1 jam lebih awal dari rutinitasnya karena ia merasakan tidurnya tak pernah senyenyak ini sebelumnya.
Dan saat Jimin memalingkan wajah ke samping kirinya, ia mendapati hal yang sudah lama ia nantikan setiap paginya ketika ia membuka mata.

Mengukir senyum yang membuat mata elangnya berubah menjadi garis lembut yang menjadi pemandangan langka dan dapat dipastikan siapapun akan berebut memandangi jika mengetahui salah satu rahasia Jimin ini.
Namun hal itu akan sangat mustahil untuk dilakukan.

Jimin mengubah posisi terlentangnya menjadi menyamping, mendekat kearah sosok dihadapannya dengan perlahan agar tidak mengusik tidur nyenyaknya.
Menelusupkan lengan kirinya dibawah kepala Yoongi yang tak terusik sedikitpun dengan apa yang Jimin lakukan, menjadikan lengannya sebagai bantalan Yoongi.
Bukan terbangun, Yoongi malah semakin menyamankan tidurnya dengan ikut mendekat kearah Jimin dan mengusakkan kepalanya dilengan Jimin.

"Yoongi."
Jimin mengusap pipi Yoongi dengan punggung jemarinya, menikmati kelembutan kulit Yoongi yang menyapa permukaan tangannya.
Untuk kali pertama, Jimin tidak ingin lekas beranjak dari tempat tidur dengan tujuan agar ia bisa lebih lama menikmati pemandangan malaikat cantik yang Tuhan kirimkan untuk dirinya.

Ya. Memang harus untuk dirinya.
Tidak ada yang bisa memiliki Yoongi selain dirinya.

"Mama, jangan menggangguku. 1 jam lagi ya."
Yoongi berucap dengan mata yang masih tertutup.
Ia semakin mendekatkan diri kearah Jimin, mencari kehangatan dan kenyamanan dengan semakin mengusakan kepalanya di lengan Jimin dan tangan kirinya di atas selimut yang menutupi perut Jimin.

"Yoongi."
Bisik Jimin tepat dihadapan telinga Yoongi.
Nafas hangat yang menguap dari mulut Jimin memberikan sensasi aneh yang membuat Yoongi mengedikan bahu kirinya tanda ia merasakan geli yang menjalar di area telinganya.

Yoongi menarik selimutnya kembali hingga sebatas dada sembari menutup telinga kirinya dan meletakkan kepalanya diatas dada Jimin.

"Kau harus menjadi milikku Yoongi."
Ucap Jimin sembari mendekap erat tubuh Yoongi dengan tangan kanan yang menjadi bantalan Yoongi.
Mengecup lembut kening Yoongi yang berada dekat dibawah dagunya kemudian beralih mengecup punggung tangan Yoongi yang sempat Yoongi gunakan untuk menutup telinganya tadi.

Lama Jimin menikmati posisi tidurnya saat ini hingga matahari mulai tersenyum mengintip di balik gorden kamarnya.
Dengan Yoongi yang semakin nyenyak dalam dekapannya hal tersebut terlihat jelas saat dengkuran halus keluar dari mulut Yoongi, Jimin usap lembut punggung Yoongi agar tidur pria itu semakin nyenyak serta sesekali Jimin merapikan poni Yoongi yang sudah memanjang dan menyelipkannya di balik telingan Yoongi.

"Taehyung."
Lirih Yoongi dengan mata yang masih tertutup.
Membuat Jimin menghentikan pergerakan tangannya saat mendengar apa yang Yoongi ucapkan.
Walaupun lirih namun ucapan Yoongi cukup jelas untuk sampai ke telinga Jimin.
Rahang Jimin mengeras saat itu juga.

Apa karena Taehyung, Yoongi belum bisa menerima dirinya?
Jika memang benar, Jimin tidak akan pernah menyerahkan apa yang sudah ia putuskan untuk menjadi miliknya.
Bahkan jika ia harus memaksa Yoongi sekalipun

"Aku yang akan menjadi masa depanmu Yoongi. Bukan orang lain terutama pria bernama Taehyung itu"
Deklarasi Jimin pada semesta yang mengangguk dalam kesunyian membiarkan semua hal terjadi sesuai dengan keinginan sang pemegang kendali sehingga tidak akan ada celah bagi siapapun untuk mengoyaknya.

(Completed) Lead You! Need You! Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang