Scene : 34

4K 493 64
                                    

Mendekati akhir cerita?

Mungkin bisa dibilang seperti itu atau bisa juga masih berlanjut semua tergantung reader kesayangan.

Selamat membaca.




--



Rasanya tulang tak lagi berada ditempatnya, mereka meloloskan diri satu demi satu meninggalkan raga yang kini melemah karena dentuman selongsong yang begitu dekat di telinga. Seakan tak ada lagi jarak hingga dapat dipastikan peluru tersebut bahkan akan dengan mudah menembus dan mengoyak apapun yang ada dihadapannya.

Tak terkecuali yang Yoongi pikirkan dan alami saat ini. Kematian terasa begitu dekat di pelupuk matanya. Ia tak bisa mengelak bahkan menghindar sekalipun. Semua terasa begitu cepat. Hingga ia terjatuh tak sadarkan diri.

Mungkinkah ia sudah berada di surga saat ini?

Karena tiba-tiba ia mencium aroma Jimin begitu dekat, rasanya seluruh indera penciumannya di penuhi oleh aroma sang kekasih.
Yoongi merasa tubuh begitu ringan terangkat keudara dengan berbagai macam suara saling bersahutan.

Langkah kaki terdengar beradu dengan kerasnya lantai dalam ruangan tersebut.

"Sayang, Yoongi buka matamu."

Bahkan tak hanya aroma Jimin saja, suara husky Jimin begitu nyata terdengar di telinga Yoongi. Apakah ia sudah benar-benar berada di surga? Bagaimana dengan Jimin? Apakah ia akan menghilang saat Yoongi membuka mata nanti.

"Yoongi, bangunlah sayang. Aku disini."

Yoongi merasakan tepukan halus di pipinya dengan suara Jimin yang masih mengalun mengiringi.
Mengembalikan kesadarannya yang sempat mengabur karena kepanikan todongan selongsong yang Taehyung arahkan kepada dirinya.

"Jimin?"
Yoongi membuka mata perlahan sembari melafalkan nama sang kekasih begitu pelan.
Menggenggam tangan Jimin yang tengah mengusap lembut kedua pipinya.
Kesadaran Yoongi yang belum pulih seutuhnya membuat Yoongi merasa bahwa dirinya masih berada di alam mimpi.

Namun ketika menyadari tangan tersebut begitu nyata kedua mata Yoongi membuka sepenuhnya.
Menatap langsung mata Jimin yang tengah menatapnya dengan raut kekhawatiran yang tergambar jelas disana.

"Yoongi. Sayang, hey hey. Aku disini sayang."
Jimin mencoba menenangkan Yoongi yang tiba-tiba tergagap.
Menyentuh Jimin dimana saja dengan tatapan kekhawatiran bercampur kelegaan  karena peristiwa mengerikan yang baru saja terjadi.
Mungkinkah itu hanya sekedar mimpi.

"Jimin, Taehyung. Dia gila Jimin."
Yoongi terus meracau, ketakutan tergambar jelas pada wajah Yoongi ketika menatap Jimin.
Jimin bersumpah ia tidak akan membiarkan Yoongi terjebak dalam keadaan seperti ini untuk yang kedua kalinya.
Melihat keadaan Yoongi yang seperti ini membuat hatinya hancur.
Dan hal ini karena Taehyung, Jimin tidak akan pernah membiarkan Taehyung bebas begitu saja.

"Lepaskan aku!"
Teriakan dari belakang tubuh Jimin membuat Yoongi tersentak dan terdiam seketika.
Disana, Taehyung sudah dikepung oleh 2 orang pengawal Jimin dengan perawakan yang cukup untuk menghentikan kebrutalan Kim Taehyung yang sempat berusaha melepaskan tembakan membidik Yoongi namun kalah telak ketika dari arah luar ruangan Jimin sudah lebih dulu menembak tepat pada Pistol yang berada di tangan Taehyung sehingga benda tersebut terlempar jauh dari tangan Taehyung sebelum ia sempat melukai Yoongi.

Entah apa yang akan terjadi jika Jimin terlambat datang.

Taehyung mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru dan ketika menyadari siapa tamu yang datang membuat Taehyung langsung berlari mencoba menghampiri Yoongi yang tiba-tiba terkulai lemas di hadapan matanya. 

(Completed) Lead You! Need You! Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang