"Yoongi hyung, apa kau baik-baik saja?"
Taemin bertanya dengan hati-hati, ia hanya ingin memastikan jawaban yang sebenarnya ia sudah tahu betul bagaimana rasanya. Yoongi dalam keadaan yang tidak baik.Karena ialah yang membawa Yoongi dari bar tempat biasa mereka menghabiskan waktu bersama. Ia membawa Yoongi pulang dalam keadaan mabuk dan mata sembab.
"Memangnya apa yang terjadi padaku Taemin? Kenapa kau jadi aneh begini?"
Yoongi malah balik bertanya dengan tetap memfokuskan pandangan dan juga tangannya pada laptop dan beberapa lembaran kertas di hadapannya."Ish hyung. Siang ini aku ada janji makan siang. Kau harus ikut denganmu. No no sebelum kau mengatakan apapun. Aku tidak menerima penolakan Min Yoongi."
Yoongi mengalihkan pandangannya dan memandang Taemin. Bocah itu sudah memasang mode seriusnya karena sudah memanggil nama lengkapnya. Itu tandanya saat ini Yoongi sedang berbicara dengan atasannya Mr. Lee Taemin."Baiklah Sajangnim."
Yoongi ingin sekali melempar kepala Taemin dengan laptop ditangannya. Bocah itu benar-benar tak terduga. Sama menyebalkanya seperti Minho."Bagus. Jangan terlambat aku tunggu di lobi. Yoongi... Hyung."
Dan dengan cepat kembali seperti Taemin yang bertingkah laku seperti anak-anak karena sebelum keluar dari ruangan Yoongj ia berlari kecil kemudian mencubit pipi Yoongi yang sedikit menirus dan membuat Taemin khawatir akan hal itu.Bagaimanapun juga Taemin menyayangi Yoongi seperti kakaknya sendiri.
--
"Baby, kita jadi makan siang hari ini eum?"
Taemin hanya mengangguk saat kekasihnya bergelayut manja memeluk tubuhnya dari belakang"Hyung hentikan tingkahmu itu, tak sadarkah dengan usiamu?"
Taemin membalikan badannya dan menemukan wajah -Minho- kekasihnya yang sedang memejamkan mata dengan wajah yang sedikit mencondong kearahnya."Aku merindukanmu sayang. Karena urusan perusahaan aku harus jauh darimu beberapa hari ini." Taemin tersenyum mendengar penuturan Minho. Ia juga sangat merindukan Minho, tapi bukankah ini demi masa depan mereka juga? Sebentar lagi merekapun akan menikah.
"Aku juga sangat merindukanmu sayang, tapi ini untuk masa depan kita. Jadi bersabarlah eum. Aku selalu disini untukmu."
Taemin mengecup bibir Minho dengan lembut, namun kesempatan itu tidak disia-siakan oleh Minho. Ia menarik tubuh Taemin mendekat dan memperdalam kecupannya dengan Minho yang mulai mendominasi sampai akhirnya.."YA! Apa kalian akan membiarkanku mati kelaparan?"
Seseorang menginterupsi kegiatan menyenangkan mereka yang bila tidak dihentikan akan menjadi kegiatan surgawi yang memabukkan."YA YOONGI. Tidak bisakah kau mengetuk pintu dulu?"
Protes Minho sambil melempat kotak tissue yang ada diatas meja kerja Taemin. Sedangkan Taemin ia hanya menunduk malu dengan pipi yang sudah bersemu merah."Tidak Bisa. Karena aku sudah sangat lapar. Cepat pergi atau kau akan terima akibatnya."
Cecar Yoongi sambil berlalu meninggalkan Taemin dan juga Minho yang menggelengkan kepala menanggapi tingkah sadis sahabatnya itu."Pantas saja dia tidak memiliki kekasih. Bahkan singa betinapun tak lebih menyeramkan dari dirinya."
Kata Minho pada Taemin yang hanya dibalas dengan senyuman lembut yang selalu mempesona bagi Minho."Dia itu sahabatmu hyung. Jangan begitu. Ayo kita pergi kasihan Yoongi hyung, aku yang mengajaknya tapi aku juga yang membuatnya kelaparan."
Minho mengangguk dan menggenggam tangan Taemin menyusul Yoongi yang sudah terduduk manis di dalam mobil milik Minho.--
"Taemin Minho kalian masuklah terlebih dahulu. Aku akan menyusul."
Dua sejoli itupun mengangguk dan masuk ke dalam Chocolate Bar tempat mereka akan makan siang hari ini."Jangan lama-lama hyung." Taemin berteriak menginterupsi agar Yoongi cepat menyusul karena mereka tidak hanya makan siang bertiga.
Yoongi masih terdiam di dalam mobil, pikirannya kembali melayang kepada kejadian-kejadian yang sangat ingin ia lupakan.
Hatinya kembali berdenyut, saat ingatan mengenai janji yang pernah terucap oleh mantan kekasihnya berputar dan menari-nari di dalam otaknya.
Buliran air yang selalu ia tahanpun kini tak mampu lagi ia bendung,
Yoongi sangat membenci hal ini.
"Apa salahku padamu Kim Taehyung?"
Yoongi mengusap kasar air mata yang membasahi pipinya. Ia harus bisa bergerak maju. Belum tentu Taehyung memikirkan hubungan mereka selama ini. Lalu kenapa Yoongi bertindak sebaliknya? Lupakan dia Min Yoongi-kuat Yoongi dalam hati.Tak ingin membuat Minho dan Taemin menunggu, Yoongipun bergegas keluar dari mobil dan mempercepat langkahnya menyusul kedua sejoli itu.
"Yoongi hyung kemarilah!"
Dilihatnya Taemin melambaikan tangan kearah Yoongi mengisyaratkan agar ia segera mendekat.
Yoongi semakin mempercepat langkahnya dan duduk di hadapan Taemin."Ah itu Jimin. Jimin kami disini!"
Jimin? Ulang Yoongi di dalam hati mendengar sepupunya memanggil orang lain untuk bergabung bersama mereka Yoongipun mengikuti arah pandang Minho dan tersenyumlah dewi Afrodit melihat kedua manusia yang belum saling mengenal terjebak dalam perangkap sang dewi.Maaf untuk beberapa salah ketik yang masih bertebaran.
Selamat menikmati ceritanya ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
(Completed) Lead You! Need You! Love You
Любовные романы{SLOW UPDATE) "Apa yang telah kau lakukan padaku Min Yoongi, bahkan kau menggenggam jantung dan hatiku tanpa ku tau kapan kau mengambilnya." Park Jimin