23. Jenuh

80 0 0
                                    

Aku tak percaya jika seseorang berkata bahwa ia tak pernah mengalami rasa jenuh dalam kehidupannya.

Jenuh atau bosan seperti halnya perasaan lain yang siilih berganti mendiami hati manusia, adalah hal yang manusiawi adanya. Jenuh pada rutinitas pekerjaan, jenuh pada keseharian, jenuh dengan ketidakpastian bahkan jenuh pada pasangan. Pendek kata, seribu satu alasan menjadi penyebab datangnya rasa jenuh yang terkadang membuat kita uring-uringan.

Kita tentu tak ingin rasa jenuh yang kita alami membuat kita tersungkur atau merugi. Betapa pun besarnya rasa jenuh yang menghinggapi hati, kita adalah tuan atas diri kita sendiri. Mau larut dalam gelombang jenuh hingga diri terjatuh, ataukah mrlawan rasa itu hingga jenuh menjadi pemantik datangnya semangat baru.

Senantiasa menyadari bahwa diri tak mampu berbuat apa-apa tanpa campur tangan pemberi kehidupan ini; senantiasa mengingat bahwa Dia yang paling berkuasa atas terbolak-baliknya hati; senantiasa mensyukuri apa pun yang datang dan luput dalam kehidupan ini; senantiasa memasrahkan diri setelah ikhtiar dijalani; semua itu akan mampu menepis rasa tak nyaman (terlebih rasa jenuh) dari dalam hati.

Berlarut-larut dalam rasa jenuh tentu tidak baik. Mengenali penyebab rasa jenuh kemudian berusaha mengatasi adalah langkah yang bijak. Berapa banyak manusia yang terjebak dalam luruhnya semangat akibat memperturutkan rasa jenuh yang mencengkeram diri.

Sekali-kali, keluarlah dari rutinitas agar badan dan pikiran segar kembali, agar jenuh secepat mungkin pergi. Setelah itu, kembalilah beraktivitas dengan semangat dan gembira yang memenuhi hati. Lakukan hal ppsitif agar saat jenuh melanda diri, kita mampu bertindak mengatasi. Mudah, bukan?

By the way, mengapa aku menulis tema jenuh malam ini? Hihihi.... itu lantaran hatiku tiba-tiba terperangkap rasa jenuh yang tak kumengerti. Tapi.... aku hanya butuh beberapa menit untuk mengenyahkannya. Setelah menulis jenuh pun terkikis.

Kini hatiku kembali bersemangat dan gembira. Tak ada lagi titik jenuh yang tersisa. Alhamdulillah atas segala karunia rasa...***

Kumpulan CerpenWhere stories live. Discover now