Setiap sesuatu itu ada masanya. Ada masa muda, ada masa tua. Ada masa sehat, ada masa sakit. Ada masa bahagia, ada masa menderita. Ada masa senang, ada masa susah. Ada masa tersenyum, ada masa berlinang air mata.
Tiada yang abadi di dunia ini.
Lantas, di manakah keabadian bersemayam? Di mana seseorang senantiasa muda, tak pernah tua. Di mana seseorang hatinya selalu diliputi rasa bahagia, sedikit pun tak pernah merasa menderita. D mana hati selalu senang, tak pernah merasa susah. Di mana bibir selalu tersenyum, mata tak pernah berlinang oleh duka lara.
Di surga.
Aduhai, bagaimana sanggup kulukiskan keindahannya, keabadian suka cita di dalamnya? Bagaimana mampu kumeraihnya, sementara dunia membelenggu hingga terjajah hatiku oleh karenanya?
Sementara keindahan dunia hanyalah semu belaka.
Mengapa aku tak bergegas melangkah ke sana, berjuang keras meraih harum surga? Sementara aku sibuk dan lalai dengan urusan demi urusan dunia...
YOU ARE READING
Kumpulan Cerpen
RomanceAku pulang. Kutinggalkan rumah duka Aninda. Kucintai seorang janda dari mendiang sahabat karib, tapi cintaku tertahan di langit-langit. Ia lebih mencintai dokter yang merawatnya, meski cinta itu pun tertahan di atas pusara... Aninda menyerah setelah...
