Tadi pagi aku dongkol sekali. Buru-buru mau ke sekolah, tak kusangka sesaji dua tumpuk nangkring di atas mobil. Aku bergidik mau muntah. Kuminta tetangga menyingkirkannya. Kuberi upah.
Kututup hidung. Aku pun melaju menuju sekolah.
Sepanjang jalan aku tak habis pikir. Bagaimana nungkin ini terjadi?
Huian turun deraaaas sekali. Alhamdulillah. Bekas dua tumpuk kotoran kucing melenyap kini, terguyur air hujan yang lebat sekali.
Ah, kucing sialan, buang e'e sembarangan. Dalam hati ketar-ketir, akankah nanti malam si kicing garong meletakkan sesaji lagi?
Bagaimana menghalaunya? Tolonglah aku, teman-teman...
YOU ARE READING
Kumpulan Cerpen
RomanceAku pulang. Kutinggalkan rumah duka Aninda. Kucintai seorang janda dari mendiang sahabat karib, tapi cintaku tertahan di langit-langit. Ia lebih mencintai dokter yang merawatnya, meski cinta itu pun tertahan di atas pusara... Aninda menyerah setelah...