Tahukah Anda bahwa hutang membuat hidup tidak nyaman? Tak peduli berapa besarnya, hutang tetap saja menjadi ganjalan yang menggundahkan rasa.
Ceritanya seorang teman menawarkan bisnis makanan padaku. Setelah mencoba rasanya, aku pun memesan. Setelah dikalkulasi, uang yang harus kutransfer adalah Rp. 350.000. Ya, hanya 350 ribu rupiah. Jumlah yang kecil tentu saja.
Tapi coy.... yang namanya utang itu bikin ati gak tenang. Bukan masalah uangnya, tapi "waktu" yang menjadi kendala. Ngajar sehari full di sekolah. Badan sampai tepar. Rasanya malas bukan main untuk mampir ke ATM. Waktu begitu berharga bagiku, hingga pulang mengajar kuhabiskan waktu hanya untuk diriku.
Sungguh, hanya sekadar transfer uang, aku hampir-hampir tak memiliki waktu. Kesibukan mengajar, bolak-balik ke rumah sakit, mengurus pekerjaan rumah dan mengikuti kajian-kajian agama membuatku terus bergerak dan bergerak. Anakku pernah bilang agar aku memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk menghemat tenaga.
"Ibu transfer uang dari hape kan bisa... nggak usah ke bank atau ATM. Bla... bla.... bla..."
Aku hanya nyengir tanpa mendebat atau merespon kalimat anakku. Ah Ibu memang gaptek, Nak....
***
Uang pesanan makanan sudah kutransfer. Lega rasanya. Seolah pergi beban yang menggelayut di pundak ini. Aku tak punya hutang, horeee.....
YOU ARE READING
Kumpulan Cerpen
RomanceAku pulang. Kutinggalkan rumah duka Aninda. Kucintai seorang janda dari mendiang sahabat karib, tapi cintaku tertahan di langit-langit. Ia lebih mencintai dokter yang merawatnya, meski cinta itu pun tertahan di atas pusara... Aninda menyerah setelah...
