15. Setelah Kesulitan Ada Kemudahan

89 0 0
                                    

Begitu ijin kudapatkan dari dokter penyakit dalam, aku pun keluar dari kamar rawat inap untuk menuju tempat ujian di kota Bogor. Sebelum menaiki grab car aku mengalami diare yang hebat. Di pagi buta, kulupakan duka lara demi sejunput asa; lulus ujian.

Tiba di SMAN Bogor aku kembali mengalami diare hebat. Lemas rasanya seluruh tubuh. Tak berhenti sampai di situ, aku harus menaiki tangga hingga lantai 3. Olala...

Dengan nafas kerenggosan, dengan tubuh lelah tak karuan, kukerjakan soal ujian dengan cermat. Alhamdulillah... kurasakan otakku bekerja dengan mudah.

Aku pulang dan kembali menjalani rawat inap di rumah sakit.

Beberapa minggu kemudian... hasil ujian pun keluar. Aku bersorak gembira. Aku lulus ujian dengan nilai sangat memuaskan. 89, 33. Alhamdulillah... segala puji bagi Allah...

Aku merenung. Sesungguhnya kesulitan demi kesulitan acap menderaku, tapi kenikmatan demi kenikmatan senantiasa mendatangiku. Sesungguhnya pedih dan perih adalah karib bagiku, tapi di balik itu rasa bahagia senantiasa menggenangi hatiku.

Sehingga, pantaskah aku mengeluh atas duka laraku? Tidak! Sebaliknya aku harus bersyukur atas segala karunia yang datang dalam kehidupanku. Karunia sehat, karunia sakit. Karunia gembira, karunia sedih. Bersyukur atas nikmat, bersabar atas ujian.

Selalu ada asa di balik perjuangan. Selalu ada kemudahan di balik kesulitan...***

Kumpulan CerpenWhere stories live. Discover now