"Are you teachers?" tanyaku.
"No...." jawab mereka.
"You see that?"
Aku menunjuk papan di atas pintu. "TOILET GURU."
"Sorry, Madame..."
Mereka berlarian, ngibrit sambil tertawa cekikikan.
Ah... guru kencing berdiri, murid kencing berlari. Aku pun pernah melakukan tindakan yang sama seperti murid-muridku.
Beberapa waktu lalu... di ruang radiologi. Aku kebelet pipis. Tengok kanan kiri... nemu toilet. Aku masuk, ngetes kran air. Whatttt.... kaga ada airrrr.....
Aku ngibrit keluar. Celingak-celinguk... nemu toilet. Tertulis "Khusus Dokter". Aduh gimane niiih.... kebelettt... aku jalan berjingkat, kemudian lari nyelonong masuk toilet. Lega....
Aku keluar. Seorang dokter berjalan menghampiriku.
"Are you a doctor?" Ia bertanya sambil masuk toilet.
Aku tergagap.
"Yes... yes... I'm a dentist.... I'm a dentist lover, Sir..."
Aku berjalan tergesa-gesa, dengan bibir menahan tawa....
Qiqiqiq.... guru dan murid sama saja...***
YOU ARE READING
Kumpulan Cerpen
RomanceAku pulang. Kutinggalkan rumah duka Aninda. Kucintai seorang janda dari mendiang sahabat karib, tapi cintaku tertahan di langit-langit. Ia lebih mencintai dokter yang merawatnya, meski cinta itu pun tertahan di atas pusara... Aninda menyerah setelah...
