Baratayudha

1.8K 101 1
                                    

Abimanyu menahan napas dan sepasang matanya memicing di bawah terik sinar sang surya. Sementara peluh bercucuran sederas air terjun yang meluncur bebas terbawa arus gravitasi bumi. Tubuhnya bergeming seperti arca batu di atas kuil. Ksatria tampan itu sedang terjepit di tengah-tengah pertempuran.

Abimanyu sadar, semua jalan telah tertutup baginya. Dia tidak akan lolos dari kepungan Kurawa yang sedang berbaris rapat mengelilingi tempatnya berpijak. Tak ada celah sama sekali bahkan untuk seekor tikus sekalipun. Tak ada jalan untuk melarikan diri, tapi jiwa ksatrianya pantang untuk meninggalkan arena pertempuran.

Padahal puluhan bahkan ratusan anak panah siap melesat ke tubuhnya, menembus kulit dan mencabiknya. Mengoyak hati nurani dan harga dirinya. Dia hanya perlu menunggu waktu saja. Dan tak akan lama lagi.

Karma. Ini adalah karma untuknya.

Semua karena sumpah Abimanyu sendiri!

Bukankah dia bersumpah mati dalam pertempuran Baratayudha saat akan melamar Utari kala itu? Dan kinilah saatnya sumpah itu terpenuhi.

Tidak ada pilihan bagi Abimanyu. Dia harus menebus semuanya sekarang.

Ksatria tampan itu perlahan memejamkan kedua mata, menunggu sang maut menjemput dirinya ...

ABIMANYU # TamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang