Abimanyu membuka kedua matanya setelah beberapa saat kemudian. Harusnya mereka telah melepaskan anak panah ke tubuh Abimanyu setelah hitungan ke-tiga. Tapi, kenapa suasana arena pertempuran tiba-tiba menjadi senyap?
Ke mana teriakan-teriakan kaum Kurawa yang sedang mengepungnya dan tak ingin membiarkannya lolos?Ah...
Abimanyu takjub. Ksatria muda dan tampan itu menatap ke sekeliling. Tak ada satupun bala Kurawa yang tampak di depan matanya. Tempat itu bukanlah arena bertempur dan semuanya tampak berbeda.
Ke mana mereka? batin Abimanyu bingung. Lalu, tempat apa ini? Tempat di mana kedua kaki telanjangnya berpijak sekarang bukanlah Tegal Kuru Setra, arena pertempuran mahabarata. Tapi, tempat asing seasing-asingnya. Apakah ini yang disebut dunia lain?Abimanyu melihat beberapa hasta di depan tubuhnya berdiri sebuah bangunan, tapi struktur benda itu terlihat aneh dan tidak biasa. Tanaman-tanaman yang tidak terlalu tinggi dan sedang bermekaran bunganya tampak diletakkan dalam sebuah benda mirip tempayan. Mereka berjajar rapi di depan bangunan berbentuk aneh itu. Jika benar dirinya sedang berada di dunia lain sekarang, maka tidak heran jika benda-benda yang betebaran di sana juga berbeda dengan dunia Abimanyu.
Namun, di saat kebingungan Abimanyu belum tuntas dan ksatria muda itu masih sibuk berpikir, mendadak pintu bangunan aneh itu terbuka dan keluarlah seseorang dari dalam sana.
Seorang gadis muda terlihat keluar dari dalam bangunan itu. Wajahnya tak begitu cantik dan ia hanya memakai selembar kaos oblong berwarna putih yang sudah molor pada bagian kerahnya dipadu dengan hot pants berbahan denim, sementara rambut panjangnya diikat kuat di belakang. Ia menggeliatkan tubuh dan menguap sebentar. Orang-orang biasa memanggilnya 'Kei'.
Aaarrgghhhh!
Begitu Kei tersadar, gadis itu nyaris terloncat ketika melihat seseorang berdiri tepat di depan rumahnya sepagi ini. Tapi, bukan sepenuhnya kehadiran orang asing itu yang membuat Kei hampir pingsan, melainkan kostum aneh yang dipakainya. Sumpah, Kei berpikir jika ada alien yang baru saja mendarat di hadapannya. Tapi, bukankah invasi makhluk luar angkasa cuma ada dalam film?
Abimanyu juga sama kagetnya dengan Kei. Bahkan ksatria berwajah tampan itu sampai membelalakkan sepasang mata indahnya begitu melihat kemunculan seseorang yang menurutnya sangat aneh. Benarkah ia seorang gadis? batin Abimanyu heran bukan kepalang. Tapi, pakaian apa yang dipakainya? Alhasil, keduanya sama-sama terpukau saat menatap satu sama lain dan memperhatikan kostum masing-masing yang sangat jauh berbeda.
Cowok asing itu memakai kostum yang benar-benar aneh menurut versi Kei. Pakaian klasik yang melekat di tubuh cowok itu lebih mirip tokoh pewayangan. Bertelanjang dada dan membawa sarung beserta anak panah dipunggungnya, sementara di kepalanya terdapat hiasan serupa mahkota, Kei tidak terlalu paham untuk menamai benda itu. Tapi, yang paling mengerikan bagi Kei adalah sebuah keris yang terselip di belakang tubuh cowok itu selain busur yang melekat dalam genggaman tangannya. Apa itu asli? batin Kei. Atau itu hanya properti untuk pertunjukan?
Kei bergegas menarik kakinya dua langkah ke belakang sekadar untuk berjaga-jaga setelah melihat ada dua jenis senjata yang dibawa cowok asing itu, meski ia belum mengetahui keasliannya.
"Si... siapa kamu?" tanya Kei terbata. Ini masih awal tahun dan tidak mungkin ada orang yang ingin merayakan April Mop atau Helloween, pikir gadis itu.
Abimanyu tersentak mendengar suara yang keluar dari bibir gadis berpakaian aneh dan baru saja keluar dari bangunan berbentuk tak biasa itu. Ia sama sekali tak memahami bahasa yang dilontarkan gadis asing itu pada dirinya.
"Heh... Aku tanya, kamu siapa?!" ulang Kei sekali lagi karena kesal cowok itu tak menjawab pertanyaannya.
Abimanyu terdiam untuk mengheningkan cipta sejenak. Dengan segenap kekuatan dan ilmu kebatinan yang dimilikinya, ia berusaha merasuki pikiran gadis yang sekarang berdiri dengan memasang wajah ditekuk di hadapannya itu. Dan hanya perlu semenit saja bagi Abimanyu untuk mempelajari semua perbendaharaan kosakata yang tersimpan di dalam memori otak gadis itu. Karena hanya dengan cara itulah Abimanyu bisa berkomunikasi dengan gadis itu.
Abimanyu menatap gadis itu dalam-dalam setelah selesai dengan ritualnya.
"Namaku Abimanyu," ucap Abimanyu sejurus kemudian. Suaranya terdengar halus dan merdu.
"Lalu apa yang kamu lakukan di sini?" Kei mengedarkan pandangannya ke sekeliling. Dugaannya tentang invasi alien seketika terpatahkan karena cowok yang baru saja memperkenalkan dirinya sebagai Abimanyu itu memang benar-benar manusia. Dan kemungkinan besar cowok itu tercecer dari rombongannya atau sedang tersesat. Karena daerah itu agak terpencil dan dekat dengan pegunungan. Jarak rumah satu dengan lainnya juga lumayan jauh.
"Apa ini rumahmu? Maaf, tenggorokanku kering... "
Kei mendelikkan matanya penuh curiga. Seorang penjahat atau penculik di zaman sekarang memakai modus apa saja untuk memperdaya korbannya. Terlebih lagi Kei tinggal sendiri di vila itu, jadi ia harus lebih ekstra hati-hati.
"Aku bukan orang jahat," ucap Abimanyu kembali. Nadanya lembut dan ia mengembangkan senyum kikuk. Sepertinya Abimanyu tahu jika gadis di hadapannya itu baru saja berpikir jika dirinya orang jahat.
Kei terdiam sejenak untuk berpikir. Apa resikonya jika ia mengajak cowok asing itu masuk ke dalam rumahnya? Bisa saja ia dibunuh oleh cowok itu kan? Di zaman sekarang penjahat sekalipun banyak yang berwajah tampan.
Tapi, wajah polos dan tatapan mata Abimanyu seolah ingin menyentuh jauh ke dalam lubuk hati Kei. Bagaimana jika cowok itu benar-benar sedang kehausan?
"Baiklah," ucap Kei akhirnya setelah menimbang beberapa lama. "Tapi, kamu tunggu di sini aja. Aku akan mengambilkan minum buatmu. Sebentar... "
"Baik."
Kei memutar tubuhnya meski diselimuti rasa ragu dan bergegas masuk kembali ke dalam rumah untuk mengambilkan minum bagi Abimanyu.
~~~~~
26 Januari 2017 / revisi 10 Oktober 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
ABIMANYU # Tamat
FantasyApa yang akan terjadi jika seorang tokoh wayang tiba-tiba masuk dalam kehidupan manusia? Dia adalah Abimanyu! Putra Arjuna yang sedang terdesak dalam perang Baratayudha itu tiba-tiba menghilang entah kemana. Ia mendadak muncul begitu saja didepan se...