Pagi ini aku berangkat diantar oleh Papa. Mobilnya berhenti tepat di depan gerbang sekolah.
"Nanti, kalo mau pulang kabarin Papa. Biar Papa jemput."
"Iya, Pah. Degi masuk dulu, Assalamualaikum," seruku sambil mencium tangannya.
"Waalaikumsalam."
Aku melangkahkan kaki masuk ke gerbang sekolah. Pak Dedi -satpam yang hampir kenal dengan seluruh murid sekolah, menyapaku ramah. Aku membalas sapaan Pak Dedi dengan senyum.
"Degiii!"
Aku menoleh ketika suara perempuan memanggilku. Ah, ternyata Rara. Aku kira siapa?
Aku berhenti sejenak menunggunya yang berlari kecil ke arahku.
"Dianterin Papa lo?"
"Iya. Eh, kemaren ada tugas gak sih? Gue lupa mau tanya ke lo semalem."
"Gak ada. Pas lo di UKS kemaren, Pak Bandi gak masuk. Cuma ngasih latihan soal."
Aku mengangguk, merespon ucapan Rara. Aku tertegun sejenak melihat mobil yang baru terparkir di halaman yang penuh dengan sejenisnya.
"Eh, lo udah sembuh? Awas, nanti pingsan lagi?"
Seruan Rara membuatku mengalihkan pandang dari mobil itu, aku langsung menoleh ke arah Rara.
"Udah. Liat nih. Gue udah buger," seruku mantap dengan berjalan gagah bak pahlawan.
"Tapi belom heboh?"
"Masih pagi, Rara cantik!"
"Makasih."
"Sama-sama," ujarku malas dengan kerlingan mata.
Sampai di ambang pintu, seluruh pasang mata menatapku penuh selidik. Rara yang tepat di sampingku pun mengerutkan dahinya. Dan aku tahu maksud dari ini semua.
Brukkkk!!
Prakkkkk!!!!
Pryaaangggg!!!
Segala macam alat kebersihan, sendok dan garpu, buku, pulpen, pensil dan handphone mereka pun ditinggalkan di sembarang tempat. Sejurus kemudian mereka mendekat bak semut bertemu gula.
"E-e-ehhh!! lo pada ngapain, sih?!" Rara sontak berteriak ketakutan karna anak-anak mengerumuni kami.
"Rasanya gimana, Gi?!"
"Lo liat dia dari jarak deket, gak?!"
"....?!!!"
"...??!"
"Rasanya digendong doi gimana?!"
"...?!!"
"Gi, lo dianter sampe rumah?!"
"...?!!!"
"Dia udah ketemu Mama lo?!"
"Doi, caper-caper gak sama Nyokap lo?"
"...?!!"
"...???"
"Gi, ngobrol apa aja sama doi?!"
"...???!"
"Gi, dia ngasih perhatian gak sama lo?!"
"...?!!"
"Doi bilang apa aja?!"
"Mobil dia bagus, gak?!"
"...?!"
"...??!"
"Doi ngirimin makan malem gak?!"
"...?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Gonna Be Yours✔
General Fiction"Aku bodoh, terlalu menyukaimu sampai aku lupa, bahwa aku bukan siapa-siapamu." -Degi Calista. "Dan aku lebih bodoh lagi, membiarkanmu terabai karna sifat pengecutku." -Deri Vardana. Apa kalian tau, rasanya cinta sendirian? Jika tidak, biar Degi yan...