Bandung, 18 April 2016
Laki-laki cukup umur itu menopang kaki kanan di atas kaki kirinya. Latte panas di depan meja belum tersentuh sedikitpun hingga uapnya berkurang.
Ia masih sibuk dengan novel di tangan dan menampakkan raut teduh penuh penyesalan. Sesekali ia mengetukkan jari ke meja memecah keheningan yang ia buat sendiri.
Kata demi kata yang terangkai menjadi kalimat, membuat dadanya sesak. Rasa penasaran yang kuat, membuatnya terus membaca tulisan tersebut hingga tak sabar membuka lembar selanjutnya.
Gadis kecil yang asyik dengan ice cream coklatnya, anteng tak bergeming sampai ice cream dingin di mangkuk bening itu tinggal satu sendok.
"Papa, Mama kapan jemput aku?" tanya gadis kecil berseragam sekolah usia dini.
Laki-laki itu meletakkan novelnya mendengar pertanyaan dari gadis kecil berambut ikal. Ia melirik jam tangannya sembari menarik napas.
"Kayanya, bentar lagi," balasnya singkat. "Arsa mau ice cream lagi?" tanyanya lanjut.
Gadis yang di panggil Arsa itu menggeleng, ia sudah puas dengan medium chocolate ice cream-nya.
Arsa duduk tenang dihadapan Vardan, membuka buku cerita kesukaannya. Sesekali ia mengeja kata demi kata yang tertulis besar di buku itu.
"Mama!"
Teriakan Arsa membuat Vardan ikut menoleh ke arah perempuan dengan baju kantoran. Gadis itu langsung memeluk Ibunya erat. Senyum bahagia dari keduanya terukir jelas dari manik Vardan.
"Thanks banget, ya, Dan. Kalo gak ada lo, gue gak tau deh siapa yang jemput Arsa." Safa sangat-sangat berterima kasih. Siang ini ia, ada rapat mendadak, hingga tak bisa menjemput anaknya.
"Santai aja, Fa. Lagian juga hari ini gue ambil cuti," seru Vardan.
"Sekali lagi, makasih banyak. Gue pulang duluan," pamit Safa sambi menggandeng tangan anaknya.
Vardan menimpali dengan senyum kepergian Safa dan Arsa. Ia kembali membaca novel pemberian Anna seusai menyesap Latte-nya yang sudah tak lagi panas.
. . .
Teruntuk Kamu,
yang entah sekarang dimana.Aku menunggumu disini. Ditempat ini. Tempat kesukaan kita. Tempat bersejarah dimana aku mengetahui semuanya.
Dari Aku,
yang masih menunggu.
. . .Next!
Authore Note
Yeppeee!! Selamat datang di story aku yang ke... (entah keberapa, sepertinya kelima. Karna yang sebelumnya udah aku unpublish) :")
Semoga, cerita kali ini memuaskan reader, juga diriku sendiri. Karna jujur, aku selalu gak puas sama cerita yang aku bikin. Alhasil aku unpublish karna malu, hueheheh ._.)v
Cerita ini ditulis sekitar pertengahan Januari. Niatnya, ide cerita ini buat lomba cerpen. Karna pas sehari sebelum terakhir pengiriman naskah ceritanya belum selesai, cerita ini aku bikin lebih panjang dan diniatin dipublish di Wattpad :")
Please, bawa enjoy aja setiap baca part per part-nya. Jangan heran juga, kalo di cerita ini banyak tokoh yang muncul. Ujung-ujungnya kalian bakal tau kok siapa aja mereka itu ^ω^
So, tunggu apa lagi.
Happy reading, don't forget to vote and comment.
Xoxo, Fian.
24 Mei 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Gonna Be Yours✔
General Fiction"Aku bodoh, terlalu menyukaimu sampai aku lupa, bahwa aku bukan siapa-siapamu." -Degi Calista. "Dan aku lebih bodoh lagi, membiarkanmu terabai karna sifat pengecutku." -Deri Vardana. Apa kalian tau, rasanya cinta sendirian? Jika tidak, biar Degi yan...