Click this video to watch or just listen
••⏳⏳••
Matanya mulai terbuka dengan perlahan. Kepalanya terasa berdenyut. Ia sedikit meringis dan mencoba melihat keberadaannya saat ini.
'Ini kamarku.'
'Lalu kenapa aku tertidur disini?'
Ia benar-benar tak ingat dengan apa yang terjadi. Ia menggerakkan tangannya sedikit. Ia baru sadar jika dari tadi dirinya tak sendiri diranjang ini. Ada seseorang bersamanya.
Tunggu. Bersamanya?
Jina terlonjak kaget saat mendapati pria itu tengah memeluk dirinya. Oppanya itu masih tertidur dengan pulas.
Jina sedikit menggerakkan tangannya bermaksud untuk menyingkirkan tangan Kyuhyun yang memeluk dirinya begitu erat.
Tidak bisa. Meski sudah perlahan pelukan itu malah semakin erat. Jika ia tetap berusaha keras untuk menyingkirkan tangan Kyuhyun bisa dipastikan pria itu akan terbangun dan Jina benar-benar tak menginginkannya.
"Sebenarnya apa maumu oppa?" Gumamnya yang terdengar lirih. Sambil memperhatikan tangan yang terus melingkar dipinggang rampingnya dengan mata sendunya.
"Bukankah seharusnya aku pergi jauh darimu agar kau merasa bahagia hidup dengan Yoora?"
"Haruskah aku menghilang atau mungkin mengakhiri hidupku agar kau bisa melepaskanku dan memaafkanku?" Gumamnya lagi.
Jantung Jina berdetak lebih cepat saat merasakan pria itu yang sudah erat memeluknya jadi semakin erat saja dan kini wajah Jina tenggelam dipelukan dada hangat milik Kyuhyun. Jina hanya terdiam saat menerima perlakuan ini.
Tanpa Jina sadari sebenarnya Kyuhyun sudah sejak tadi tersadar dari tidurnya. Ia mendengarkan semua ucapan gadis itu.
Ia tak bisa menunjukkan jika dirinya telah sadar, jika itu terjadi pasti Jina sudah melompat dari ranjang dan menghindarinya.
Sepertinya Jina sudah terlarut dalam pelukan hangat dan posesif Kyuhyun. Entah kenapa ia kembali mengantuk. Ia ingin istirahat sejenak. Tak butuh waktu lama Jinapun tertidur dipelukan Kyuhyun.
Kyuhyun yang mendengar dengkuran halus dari Jina kembali mengeratkan pelukannya. Seakan takut jika gadis itu akan menghilang dari pandangannya jika ia tak memeluknya seperti ini.
Tanpa seorangpun tau, pria itu meneteskan air matanya. Ia menangis. Hatinya sangat sakit. Benar-benar sakit. Nafasnya terasa sesak saat mendengar semua ucapan Jina barusan.
••⏳⏳••
Entah sejak kapan pria itu sudah tak berada dikamarnya. Jina bernafas lega, lalu dengan cepat ia bergegas untuk mandi. Setelah rapih dengan pakaian kantornya ia menuju keruang makan.
Jina menatap heran saat melihat seseorang dengan wajah yang selalu datar itu kini tengah duduk manis disofa sambil membaca koran dan menikmati secangkir kopi dengan santainya?
"Kau sudah bangun?" Tanya pria itu tanpa melihat wajah Jina sekalipun.
'Bagaimana ia tau aku berada disini?'
"Hari ini kau tak perlu bekerja." Ucap Kyuhyun. What? Lalu kenapa tak bilang sejak kemarin? Jadi ia tak perlu rapih seperti ini untuk bekerja.
"Kenapa?" Tanya Jina penasaran.
"Kau tak perlu tau alasannya, kau cukup mendengarkan ucapanku." Jelas Kyuhyun. Tentu saja pria itu tak menjawab pertanyaannya dengan benar, pasti ada saja nada perintah didalamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Hurt New•Kyuhyun[Proses e-book] ✅
Fanfiction#3 superjunior (19/3/19) Dan sebenarnya aku telah menyakiti hatiku dengan menyakitimu.-Kyuhyun Amazing cover by @GENIUS__LAB